Tahapan Apresiasi Karya melalui Media Pameran Seni Rupa

peneliti pada guru seni rupa, panitia telah menyerahkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan pameran dengan baik.

4.2.4 Tahapan Apresiasi Karya melalui Media Pameran Seni Rupa

Kegiatan apresiasi yang dilakukan oleh siswa kelas XI yang dilaksanakan berdasarkan tahapan apresiasi yang tertera pada angket. Adapun tahapan dalam kegiatan apresiasi yang dilakukan dalam kegiatan pameran seni rupa adalah sebagai berikut: 1 melihat karya-karya seni rupa yang ditunjukkan dalam pameran, 2 megamati karya-karya seni rupa, 3 menghayati karya seni rupa, 4 memahami karya seni rupa yang dipamerkan, dan 5 menilai dan menghargai karya seni rupa. Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar di bawah ini. Gambar.34 : Siswa sedang melihat karya makrame Berdasarkan gambar di atas, siswa tampak menikmati keindahan karya- karya yang dipamerkan. Beberapa siswa terlihat kebingungan memilih karya yang akan diapresiasi, karena karya yang dipamerkan jumlahnya banyak dan memiliki kualitas yang bagus. Para siswa saling bertanya tentang karya mana yang akan diapresiasi. Pada akhirnya siswa pun memutuskan untuk mengapresiasi karya seni rupa yang paling menarik perhatian siswa. Proses melihat karya seni rupa bertujuan untuk mengungkap atau mendeskripsikan hal-hal berupa objek yang tampak dalam karya seni rupa. Proses melihat juga bertujuan untuk mendeskripsikan keterangan berupa identitas karya seni rupa yang diapresiasi. Identitas karya dapat berupa juadul karya, nama pencipta karya seni rupa atau seniman, tahun pembuatan, dan lain sebagainya. Bagi siswa kelas XI, hal tersebut mudah dilakukan karena semuanya terlihat dalam karya yang dihadapi. Setelah siswa memutuskan karya yang akan diapresiasi, siswa kemudian mencermati karya tersebut dengan sungguh-sungguh. Proses mencermati dilakukan agar siswa mampu mengungkap tentang alat, bahan, dan teknik yang digunakan dalam pembuatan karya seni rupa tersebut. Dalam proses mencermati karya, siswa sesekali berdiskusi dengan teman-temannya. Walaupun angket yang diberikan harus diisi secara individu, namun dalam pelaksanaannya siswa melakukannya bersama-sama dengan temannya. Aktivitas berdiskusi dapat berdampak positif bagi pengetahuan siswa dalam mengapresiasi karya seni rupa, karena wawasan siswa dalam mengapresiasi karya seni rupa menjadi semakin bertambah luas. Di bawah ini merupakan gambar siswa kelas XI yang sedang mencermati karya-karya kap lampu yang dipamerkan dalam pameran seni rupa. Gambar. 35 : Siswa Kelas XI sedang mencermati karya kap lampu Berdasarkan gambar. 35, siswa terlihat sedang serius mencermati karya karya kap lampu yang disajikan di atas meja dalam pameran seni rupa. Saat mencermati karya seni rupa, siswa sesekali menyentuh dan meraba karya. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui dengan pasti mengenai alat, bahan, dan teknik yang digunakan dalam pembuatan karya tersebut. Setelah mencermati dengan teliti karya seni rupa yang diapresiasi, siswa kemudian mencatat apa saja yang didapat dari hasil mencermati karya. Proses selanjutnya adalah menghayati karya seni rupa. Pada tahap menghayati karya, siswa harus membekali diri dengan pengetahuan tentang unsur dan prinsip komposisi seni rupa. Proses menghayati karya seni rupa merupakan tahapan apresiasi dengan tujuan mengungkap unsur seni rupa dan prinsip desain seni rupa yang terdapat dalam karya. Gambar. 36 : Siswa kelas XI sedang menghayati karya lukis mural Berdasarkan gambar di atas, siswa tampak sedang berdiskusi dengan temannya dalam proses menghayati karya lukis mural yang dipasang di atas papan panil. Karya lukis mural yang dipasang dalam ruang pamer berupa hasil dokumentasi foto yang kemudian dicetak menggunakan MMT, sedangkan karya mural asli berada di tembok pagar keliling di sebelah selatan ruang pameran. Tahapan apresiasi selanjutnya adalah proses memahami karya seni rupa. Proses memahami karya seni rupa akan mengantarkan siswa dalam penjelajahan lebih dalam untuk mengungkap hal dibalik penciptaan karya yang diapresiasi. Berbeda dengan tahap-tahapan apresiasi sebelumnya yaitu mengungkap hal-hal dalam karya seni rupa yang sifatnya kasat mata, tahapan menghayati karya seni rupa merupakan proses mengungkap hal-hal dibalik perwujudan karya seni rupa yang sifatnya tidak kasat mata. Suatu hal dibalik perwujudan karya biasa disebut unsur ekstrinsik karya seni rupa. Unsur tersebut bisa berupa latar belakang penciptaan karya dan atau pesanamanat yang terkandung dalam karya seni rupa. Walaupun sifatnya yang tidak kasat mata, tetapi unsur ekstrinsik tersebut dapat diungkap oleh apresiator yaitu siswa, dengan cara memperkirakan suatu hal yang paling mendekati dengan tetap berpedoman melihat karya. Siswa dapat melihat apa yang melekat dalam karya seni rupa dan menghubungkannya dengan wawasan yang dimilki siswa tentang fenomena atau sejarah peristiwa tertentu. Wawasan siswa sebagai apresiator dalam tahapan menghayati sangat menentukan kualitas apresiasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa wawasan siswa sebagai apresiator memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses menghayati karya seni rupa. Tahapan terakhir dalam mengapresiasi adalah proses menilai dan menghargai karya seni rupa. Menilai atau menghargai karya seni rupa merupakan tahapan dalam mengapresiasi yang paling sulit karena mempertimbangkan banyak hal. Memberikan penilaian dan penghargaan terhadap karya seni rupa merupakan wewenang dari siswa selaku apresiator yang sifatnya subjektif. Siswa berhak menilai atau memberikan penghargaan terhadap karya seni rupa atas dasar apa yang didapat dari tahapan apresiasi sebelumnya. Hal-hal yang terakumulasi dari proses melihat, mencermati, menghayati, dan memahami karya seni rupa dapat dijadikan sebagai referensi atau pedoman untuk menilai atau memberikan penghargaan terhadap karya seni rupa yang diapresiasi. Untuk menilai atau menghargai karya seni rupa, perasaan siswa terhadap karya ikut dimainkan. Siswa dihadapkan pada dua pilihan, yaitu bagus atau tidak bagus tentang karya seni rupa yang dihadapi dengan memberikan alasan tertentu yang dapat menguatkan pernyataan tersebut. Siswa juga dapat memutuskan suka atau tidak suka terhadap karya yang dihadapi dengan alasan tertentu berdasarkan analisis siswa pada tahap apresiasi sebelumnya atau yang muncul dari hati atau kepekaan rasa terhadap karya yang diapresiasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mengapresiasi karya seni rupa berhubungan dengan perasaan apresiator dalam hal ini siswa kelas XI SMA Negeri 3 Slawi. Oleh sebab itulah, pembelajaran apresiasi di sekolah termasuk dalam pembelajaran yang dapat melatih aspek afektif siswa.

4.3 Kemampuan Apresiasi Siswa Kelas XI terhadap Karya Seni Rupa melalui Media Pameran

4.3.1 Hasil Angket Kemampuan Apresiasi Siswa Kelas XI terhadap Karya yang Dipamerkan dalam Pameran Seni Rupa Hasil rekapitulasi angket yang diberikan peneliti pada siswa kelas XI merupakan gambaran tentang kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 3 Slawi dalam melakukan apresiasi karya seni rupa melalui media pameran. Peneliti menggali informasi tentang kemampuan mengapresiasi kepada seluruh siswa kelas XI yang memilih Mata Pelajaran Seni Rupa dengan jumlah 52 siswa yang tersebar di kelas XI IS 1, XI IS 2, XI IS 3, XI IS 4, dan kelas XI IA 1, XI IA 2, XI IA 3, XI IA 4, XI IA 5. Peneliti menggunakan angket yang berisi 10 pertanyaan yang bertujuan untuk menggali lima aspek kemampuan dalam mengapresiasi karya seni rupa.