14
untuk membuat pedang kembali. Akan tetapi Katana Shinken pada zaman setelah perang dunia ke-2 banyak mengalami perubahan dalam pandangan masyarakat
Jepang, baik fungsi dan maknanya. Untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang Katana Shinken pada
masyarakat Jepang setelah perang Dunia II penulis memfokuskan tulisan ini tentang Katana Shinken pada masyarakat Jepang setelah perang Dunia II sebagai
skripsi.
Dengan demikian penulis membuat judul skripsi ini “ Fungsi Dan Makna Katana Shinken pada masyarakat Jepang setelah perang Dunia II ”.
1.2 . Perumusan masalah
Pada tahun 1946 sampai dengan tahun 1953 hanya 60 Shinken yang ditempa untuk keperluan upacara pembaharuan kuil Shinto yaitu
Ise Jingū 伊勢 神宮 yang didedikasikan kepada dewi Amaterasu. Upacara keagamaan tersebut
sudah berlangsung lebih dari 1000 tahun lamanya menggunakan pedang buatan Tosho. Selama tahun 1946 sampai dengan tahun 1953 tersebut persekutuan
penempa pedang hanya diberikan izin untuk membuat pedang untuk keperluan upacara-upacara keagamaan saja, bahkan dalam pembuatan pedang tosho
diberikan syarat hanya membuat pedang dari jaman kuno yaitu “Jokoto” dimana pedang tersebut tidak melengkung seperti shinken pada umumnya. Pada tahun
1953 peraturan larangan pembuatan dan pemakaian shinken dihapuskan. Shinken kembali dibuat oleh orang-orang Jepang yang memiliki garis keturunan para tosho
dan ditempa hanya untuk sebuah objek seni, satu hal yang berbeda namun lebih baik dari pada di zaman Meiji. Shinken setelah perang dunia ke 2 tetap dibuat
Universitas Sumatera Utara
15
dengan pengetahuan warisan para tosho dengan fungsi shinken yang melegenda akan kekuatan, nilai seni dan nilai spiritual didalamnya, walaupun bukan lagi
sebuah senjata yang efektif dan mengalami perubahan yang dianggap sebuah alat pertempuran menjadi barang seni yang mengandung nilai spiritual. Dari hal
tersebut dan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, ada 2 masalah yang akan dikaji dalam skripsi ini adalah :
1. Apa fungsi Katana Shinken pada masyarakat Jepang setelah Perang Dunia II ?
2. Apa makna Katana Shinken pada masyarakat Jepang setelah Perang Dunia II ?
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan
Untuk menghindari batasan yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis mencoba membatasi ruang lingkup penelitian pada kajian
mengenai fungsi dan makna Katana Shinken pada masyarakat Jepang setelah Perang Dunia II. Penulis sebelum memaparkan uraian pembahasan pada bab III
akan menjelaskan terlebih dahulu sejarah pedang Jepang tiap zamannya, pengertian katana shinken, dan konsep tosho. Hal ini diharapkan dapat memberi
kejelasan gambaran mengenai fungsi dan makna katana shinken dalam masyarakat Jepang setelah perang dunia ke II.
1.4. Tinjauan Pustaka Dan Kerangka Teori 1.4.1. Tinjauan Pustaka