17
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat”.
Dari berbagai defenisi tersebut, dapat diperoleh pengertian bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
system idea tau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain- lain, yang kesemuannya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat
1.4.2. Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka
teori yang memuat pokok pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disorot Nawawi, 2001:39-40. Tidak mungkin
melakukan penelitian tanpa teori dan tidak mungkin mengembangkan suatu teori tanpa penelitian.
Teori merupakan suatu kumpulan konstruk atau konsep,definisi dan proposisi yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan
antara variabel dengan tujuan untuk menjelaskan fenomena alam Kerlinger, 1986:279. Teori diperlukan sebagai landasan dalam melihat suatu fenomena.
Universitas Sumatera Utara
18
Teori menyediakan konsep-konsep yang relevan, asumsi-asumsi dasar yang bisa digunakan, membantu dalam mengarahkan pertanyaan penelitian yang
dapat diajukan dan membantu dalam memberikan makna terhadap data. Mengacu kepada judul yang diangkat ada 2 teori yang digunakan penulis yaitu teori
Fungsionalisme Struktural dan teori Semiotik Pragmatik Arsitektur. Didalam pendekatan ini kita dapat melakukan penguraian data-data yang diperoleh secara
kronologis. Teori Fungsionalisme Struktural mengutarakan bahwa masyarakat
merupakan suatu sistem sosial yang terdiri dari bagian dan struktur-struktur yang saling berkaitan dan saling membutuhkan keseimbangan, fungsionalisme
struktural lebih mengacu pada keseimbangan Robert K. Merton, 1937 http:id.wikipedia.orgwikiFungsionalisme_struktural
.
html
Terciptanya suatu benda kebudayaan tidak terlepas dari kondisi sosial atau kehidupan masyarakat. Demikian halnya dengan Katana Shinken terbentuk karena
pengaruh banyak faktor yang saling berkaitan didalam kehidupan masyarakat Jepang. Karena Katana Shinken sendiri mengalami evolusi penggunaan
dikarenakan faktor politik, peperangan dan kebutuhan didalam masyarakat Jepang . Teori ini menilai
bahwa semua sistem yang ada di dalam masyarakat pada hakikatnya mempunyai fungsi tersendiri. Suatu struktur akan berfungsi dan berpengaruh terhadap struktur
yang lain. Maka dalam hal ini, semua peristiwa pada tingkat tertentu seperti peperangan, bentrok, bahkan sampai kemiskinan pun mempunyai fungsi tersendiri
yang dapat dihasilkan melalui suatu sebab dan akibat yang pada dasarnya dibutuhkan dalam masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
19
maka penelitian akan fungsi Katana Shinken dapat dilakukan dengan teori Fungsionalisme Struktural
Semiotik pragmatik arsitektur menguraikan tentang asal usul tanda, kegunaan tanda oleh yang menerapkannya, dan efek tanda bagi yang
menginterpretasikan, dalam batas perilaku subyek. Dalam arsitektur, semiotik prakmatik merupakan tinjauan tentang pengaruh arsitektur sebagai sistem tanda
terhadap manusia dalam menggunakan bangunan. Semiotik Pragmatik Arsitektur berpengaruh terhadap indera manusia dan perasaan pribadi kesinambungan,
posisi tubuh, otot dan persendian. Hasil karya arsitektur akan dimaknai sebagai suatu hasil persepsi oleh pengamatnya, hasil persepsi tersebut kemudian dapat
mempengaruhi pengamat sebagai pemakai dalam menggunakan hasil karya arsitektur. Dengan kata lain, hasil karya arsitektur merupakan wujud yang dapat
mempengaruhi pemakainya. Semiotik pragmatik arsitektur oleh Peirce dalam T.Christommy
2001:119 mengemukakan teori segitiga makna atau triangle meaning yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni sign, object, dan interpretant. Tanda adalah
sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk merepresentasikan hal lain di luar tanda itu
sendiri. Tanda menurut Peirce terdiri dari Simbol tanda yang muncul dari kesepakatan, Ikon tanda yang muncul dari perwakilan fisik dan Indeks tanda
yang muncul dari hubungan sebab-akibat. Sedangkan acuan tanda ini disebut objek. Objek atau acuan tanda adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari
tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda. Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke
Universitas Sumatera Utara
20
suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.
Benda hasil kebudayaan selain dari segi fungsi tentu mempunyai makna bagi masyarakat. Katana Shinken merupakan benda kebanggaan masyarakat
Jepang yang mempunyai berbagai makna yang berubah-ubah didalamnya, merupakan benda suci, memiliki nilai spiritual, maupun benda dengan nilai
kebanggaan tinggi bagi Jepang. Dari berbagai macam makna yang berevolusi tersebut maka penelitian akan makna Katana Shinken dapat dilakukan
menggunakan teori Semiotik Pragmatik Arsitektur. Untuk menganalisa masalah yang diangkat dalam skripsi ini dengan
melihat fungsi dan makna pada katana shinken pada masyarakat Jepang maka penulis menggunakan pendekatan Fungsionalisme Struktural dan Semiotik
Pragmatik Arsitektur. .
Universitas Sumatera Utara
21
1.5 .Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian