5 Penelitian Tindakan Kelas PTK

Menurut Maisaroh Rostriningsih 2010, ada dua penggolongan faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal disiplin, respon, dan motivasi dan faktor eksternal tujuan belajar, kreatifitas pemilihan media belajar oleh pendidik, metode pembelajaran, dan lingkungan belajar.

2.4 Hasil Belajar

Menurut Lizzio sebagaimana dikutip oleh Asgari Borzooei 2013, hasil belajar adalah produk dari proses pembelajaran yang meliputi dua aspek yaitu hasil kognitif dan afektif. Hasil kognitif mengacu pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan profesional sementara hasil non-kognitif berfokus pada perubahan sikap dan nilai-nilai individu. Sudjana 2011 menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan hal yang akan dijadikan sebagai tolak ukur sejauh mana keberhasilan seorang peserta didik dalam belajar. Menurut Arikunto 2012, proses belajar terbagi dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek, yaitu mengenal recognition, pemahaman comperehension, penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis, evaluasi evaluation. Ranah afektif berkenaan dengan watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Ranah afektif dapat dilihat saat proses pembelajaran berlangsung dan berkenaan dengan pandangan dan sikap. Ranah psikomotorik berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan gerakan tubuh atau bagian-bagian lainnya. Klasifikasi gerak disini dimulai dari gerak paling sederhana. Garis besar taksonomi psikomotorik yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisik, gerakan terampil, dan komunikasi nondiskursif.

2. 5 Penelitian Tindakan Kelas PTK

Menurut Subyantoro 2007, Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan suatu upaya untuk memperbaiki praksis pembelajaran agar menjadi lebih efektif. Karakteristik dari penelitian ini diantaranya adalah berorientasi pada pemecahan masalah, berorientasi pada peningkatan kualitas, dilakukan melalui empat tahap perencanaan, tindakan, dan pengamatan, dan refleksi yang membentuk siklus, dan penelitian dilakukan secara kolaboratif dengan orang lain ahli yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Tahapan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut. 1. Refleksi awal, bertujuan untuk menentukan suatu topik yang dapat berasal dari keadaan setiap unsur yang mempengaruhi proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas. 2. Perencanaan, merupakan tahap awal berupa kegiatan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Pada tahap ini dilakukan koordinasi bersama guru mata pelajaran yang bersangkutan. Hal yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan diantaranya menyusun rencana pembelajaran dan evaluasi. Rencana pembelajaran meliputi: menyusun pedoman observasi, wawancara, dan jurnal, sedangkan menyusun rancangan evaluasi meliputi mempersiapkan media dan dokumentasi. 3. Tindakan, pada tahap ini merupakan tindakan dari hal-hal yang sudah direncanakan, khususnya tindakan pada langkah-langkah pembelajaran yang meliputi: pendahuluankegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup. 4. Pengamatan, pada tahap ini terjadi proses pengambilan data dari pelaksanaan tindakan untuk melihat sejauh mana efek tindakan telah mencapai sasaran. Peneliti menguraikan jenis-jenis data yang dikumpulkan, cara pengumpulan data, dan alat koleksi data angket, wawancara, dan jurnal. 5. Refleksi, adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada peserta didik, guru dan suasana kelas. Perubahan tersebut dapat dilihat pada konten seperti apa atau dimana perubahan terjadi, mengapa demikian, apa kelebihan atau kekurangan, bagaimana langkah-langkah memperbaikinya. Semua tahapan tersebut dapat dilakukan secara berulang-ulang membentuk beberapa siklus sampai proses pembelajaran kelas mencapai tujuan yang diinginkan.

2.6 Multimedia Interaktif

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD N BANYURIP 2 KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGE

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) Dengan Media Charta Untuk Peningkatan Hasil Belajar Biologi Materi Sistem Organisasi Kehidup

0 0 16

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION Penerapan Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Saraf Siswa Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA.

0 0 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

0 0 11

Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

0 0 15