Menurut Maisaroh Rostriningsih 2010, ada dua penggolongan faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal disiplin, respon, dan
motivasi dan faktor eksternal tujuan belajar, kreatifitas pemilihan media belajar oleh pendidik, metode pembelajaran, dan lingkungan belajar.
2.4 Hasil Belajar
Menurut Lizzio sebagaimana dikutip oleh Asgari Borzooei 2013, hasil belajar adalah produk dari proses pembelajaran yang meliputi dua aspek yaitu
hasil kognitif dan afektif. Hasil kognitif mengacu pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan profesional sementara hasil non-kognitif berfokus
pada perubahan sikap dan nilai-nilai individu. Sudjana 2011 menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan hal yang akan dijadikan sebagai tolak ukur sejauh mana keberhasilan seorang peserta didik
dalam belajar. Menurut Arikunto 2012, proses belajar terbagi dalam tiga ranah yaitu ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek, yaitu mengenal recognition, pemahaman
comperehension, penerapan
application, analisis
analysis, sintesis
synthesis, evaluasi evaluation. Ranah afektif berkenaan dengan watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Ranah afektif dapat dilihat saat
proses pembelajaran berlangsung dan berkenaan dengan pandangan dan sikap. Ranah psikomotorik berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan
gerakan tubuh atau bagian-bagian lainnya. Klasifikasi gerak disini dimulai dari gerak paling sederhana. Garis besar taksonomi psikomotorik yaitu gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisik, gerakan terampil, dan komunikasi nondiskursif.
2. 5 Penelitian Tindakan Kelas PTK
Menurut Subyantoro 2007, Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan suatu upaya untuk memperbaiki praksis pembelajaran agar menjadi lebih efektif.
Karakteristik dari penelitian ini diantaranya adalah berorientasi pada pemecahan masalah, berorientasi pada peningkatan kualitas, dilakukan melalui empat tahap
perencanaan, tindakan, dan pengamatan, dan refleksi yang membentuk siklus, dan penelitian dilakukan secara kolaboratif dengan orang lain ahli yang
bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Tahapan dalam penelitian
tindakan kelas sebagai berikut.
1. Refleksi awal, bertujuan untuk menentukan suatu topik yang dapat berasal
dari keadaan setiap unsur yang mempengaruhi proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas.
2. Perencanaan, merupakan tahap awal berupa kegiatan untuk menentukan
langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Pada tahap ini dilakukan koordinasi bersama guru mata pelajaran yang
bersangkutan. Hal yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan diantaranya menyusun rencana pembelajaran dan evaluasi. Rencana
pembelajaran meliputi: menyusun pedoman observasi, wawancara, dan jurnal, sedangkan menyusun rancangan evaluasi meliputi mempersiapkan
media dan dokumentasi. 3.
Tindakan, pada tahap ini merupakan tindakan dari hal-hal yang sudah direncanakan, khususnya tindakan pada langkah-langkah pembelajaran yang
meliputi: pendahuluankegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup. 4.
Pengamatan, pada tahap ini terjadi proses pengambilan data dari pelaksanaan tindakan untuk melihat sejauh mana efek tindakan telah mencapai sasaran.
Peneliti menguraikan jenis-jenis data yang dikumpulkan, cara pengumpulan data, dan alat koleksi data angket, wawancara, dan jurnal.
5. Refleksi, adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang
terjadi pada peserta didik, guru dan suasana kelas. Perubahan tersebut dapat dilihat pada konten seperti apa atau dimana perubahan terjadi, mengapa
demikian, apa kelebihan atau kekurangan, bagaimana langkah-langkah memperbaikinya.
Semua tahapan tersebut dapat dilakukan secara berulang-ulang membentuk beberapa siklus sampai proses pembelajaran kelas mencapai tujuan yang
diinginkan.
2.6 Multimedia Interaktif