Pengukuran Konsentrasi Protein Enzim Bradford 1976 Analisis Data Walpole 1975

Absorbansi standar – Absorbansi blanko Keterangan : P = Faktor pengenceran ; T = Waktu Inkubasi.

3.6 Pengukuran Konsentrasi Protein Enzim Bradford 1976

Konsentrasi protein ditentukan menggunakan metode Bradford dengan bovine serum albumin sebagai standar. Persiapan pereaksi Bradford dilakukan dengan cara melarutkan 25 mg coomasie brilliant blue G-250 dalam 12,5 ml etanol 95 , lalu ditambahkan dengan 25 ml asam fosfat 85 wv. Jika telah larut dengan sempurna, selanjutnya ditambahkan akuades hingga 0,5 liter dan disaring dengan kertas saring Whatman 1 sesaat sebelum digunakan. Konsentrasi protein ditentukan menggunakan metode bradford dengan cara 0,06 ml enzim dimasukan ke dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan sebanyak 3 ml pereaksi Bradford, diinkubasi selama lima menit dan diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 595 nm. Demikian pula untuk larutan standar dilakukan sama seperti larutan sampel dengan konsentrasi antara 0,1-1,0 mgml. Komposisi volume larutan dalam pembuatan larutan standar konsentrasi 0,1-1,0 mgml dari larutan stok BSA konsentrasi 2 mgml disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Pembuatan larutan standar BSA konsentrasi 0,1-1,0 mgml Konsentrasi BSA mgml Volume BSA ml Volume akuades ml 0,1 0,025 0,475 0,2 0,050 0,450 0,3 0,075 0,425 0,4 0,10 0,400 0,5 0,125 0,375 0,6 0,150 0,350 0,7 0,175 0,325 0,8 0,20 0,300 0,9 0,225 0,275 1,0 0,250 0,250

3.7 Analisis Data Walpole 1975

Hasil yang diperoleh dari pengamatan serta pengukuran terhadap nilai organoleptik, pH, TPC, TVB, aktivitas katepsin dan konsentrasi protein enzim katepsin dicari nilai rata-ratanya. Nilai rata-rata tersebut dihitung menggunakan rumus berikut: X = Nilai rata-rata N = Jumlah data Xi = Nilai X ke-i Analisis terhadap hubungan tingkat kesegaran ikan TPC, TVB, pH, aktivitas katepsin dan konsentrasi protein katepsin, umur panen dan fase kemunduran mutu ikan dilakukan melalui uji ragam ANOVA berupa rancangan acak lengkap RAL faktorial dengan dua faktor, yaitu faktor umur panen ikan gurami dan faktor fase kemunduran mutu ikan dengan uji lanjut duncan Steel dan Torrie 1989. Persamaan umum model rancangan tersebut sebagai berikut: Y ijk = µ + α i + j + α ij + ε ijk Keterangan: Y ijk = nilai pengamatan pada suatu percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij taraf ke-i dari faktor α dan taraf ke-j dari faktor µ = nilai tengah populasi α i = pengaruh perlakuan α konsentrasi natrium klorida taraf ke-i j = pengaruh perlakuan lama penyimpanan taraf ke-j α ij = pengaruh interaksi perlakuan α taraf ke-i dan perlakuan taraf ke-j ε ijk = galat dari satuan percobaan ke-k dengan kombinasi perlakuan ke-ij n Xi X n i ∑ = = 1 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui karakteristik ikan gurami Osphronemus gouramy meliputi asal sampel, ukuran, rendemen dan penentuan fase post mortem fase pre-rigor, rigor mortis, post-rigor, dan deteriorasi pada penyimpanan suhu chilling.

4.1.1 Ukuran dan rendemen ikan gurami Osphronemus gouramy

Ikan gurami yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kolam ikan budidaya di desa Cibereum Petir, Bogor. Budidaya ikan gurami yang dilakukan di kolam tersebut adalah usaha pembesaran. Pakan yang digunakan, yaitu berupa pelet dan pakan alami daun talas. Umur panen ikan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu ikan gurami yang dipanen pada saat berumur 2,5 tahun sampel A, ikan gurami yang dipanen pada saat berumur 1,5 tahun sampel B dan ikan gurami yang di panen pada saat berumur 8 bulan sampel C. Ukuran ikan gurami yang dipanen pada saat berumur 2,5 tahun berkisar antara 900-1100 g dengan panjang total antara 36-38 cm, untuk umur panen 1,5 tahun ukuran ikan berkisar antara 600-700 g dan panjang total berkisar antara 32-34 cm; sedangkan untuk umur panen 8 bulan berkisar antara 300 g hingga 400 g dengan panjang total antara 27-29 cm. Ukuran ini merupakan ukuran konsumsi. Besar rendemen dari ikan dipengaruhi oleh pola pertumbuhan ikan tersebut. Pertumbuhan pada ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jenis ikan, jenis kelamin, umur ikan, fishing ground, musim dan jenis makanan yang tersedia Hadiwiyoto 1993. Ikan gurami yang digunakan pada penelitian ini memiliki rendemen yang berbeda-beda sesuai dengan umur panen dan ukuran. Rendemen bagian tubuh dari masing-masing ukuran dengan umur panen yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 5, 6 dan 7.