sehingga Ho ditolak dan menerima H. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis kerja H yaitu H3 yang berbunyi “Ada pengaruh fasilitas belajar terhadap
prestasi di SMK NU 01 Kendal”, diterima.
4.1.4.3 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Simultan R²
Analisis koefisien determinasi simultan digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas secara keseluruhan. Hasil perhitungan
koefisien determinasi simultan R² dapat dilihat berdasarkan tabel berikut ini:
Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Simultan
Berdasarkan tabel model summary di atas menunjukkan nilai Adjusted R² = 0,581 = 58,1. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel bebas kompetensi
pedagogic, kompetensi professional dan fasilitas belajar secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen prestasi belajar siswa sebesar 58,1 dan
sisanya 41,9 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
4.1.4.4 Koefisien Determinasi Parsial r
2
Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien determinasi parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Uji determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .771
a
.595 .581
1.87751 Predictors: Constant, X3, X2, X1
parsial ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Secara parsial kontribusi kompetensi pedagogik, kompetensi professional, dan fasilitas belajar, terhadap prestasi belajar bisa dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.24 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Correlations
B Std.
Error Beta
Zero- order
Partial Part
1Constant 38.928
3.094 12.582
.000 X1
.363 .090
.344 4.011
.000 .624
.397 .275
X2 .378
.088 .351
4.279 .000
.615 .419
.294 X3
.261 .098
.253 2.660
.009 .650
.276 .183
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel di atas, diketahui besarnya r
2
kompetensi pedagogik adalah 15,76, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel
kompetensi pedagogik dikuadratkan dikalikan 100 yaitu 0,397
2
X 100. Besarnya pengaruh kompetensi profesional adalah 17,56, yang diperoleh
dari koefisien korelasi parsial untuk variabel profesional dikuadratkan yaitu 0,419
2
X 100. Besarnya pengaruh fasilitas belajar adalah 7,62, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel fasilitas belajar
dikuadratkan yaitu 0,276
2
X 100. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kompetensi profesional memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi
belajar dibandingkan variabel kompetensi pedagogik dan fasilitas belajar.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Kompetensi Pedagogik terhadap Prestasi Belajar Siswa
Disini kompetensi pedagogik mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran produktif
administrasi perkantoran siswa kelas XI di SMK NU 01 Kendal. Hasil tersebut dilihat dari koefisien determinasi parsial r² yang didapatkan dari
penghitungan sebanyak 15,76. Hasil tersebut diperoleh dari nilai partial pada tabel coefficients dikuadratkan dikalikan 100 0,397
2
X 100. Berdasarkan penjelasan di atas maka keadaan yang berada di lapangan
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Purwanto 2006 dalam Mediawati 2010: 135 menyimpulkan sebagai berikut:
Hasil belajar dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yang pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu faktor yang bersumber dalam
diri siswa faktor internal dan faktor yang bersumber dari luar diri siswa faktor eksternal. Faktor yang berasal dari diri siswa faktor internal
meliputi: minat, motivasi, cara belajar, kamatangan dan kesiapan, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor yang bersumber dari luar siswa faktor
eksternal meliputi: guru, lingkungan sekolah, lingkungan masyarkat, dan lain sebagainya.
Kompetensi Pedagogik dalam mengajar di SMK NU 01 Kendal
tergolong baik. Hasil tersebut dibuktikan dengan banyaknya jawaban responden yang menyatakan bahwa kompetensi pedagogik dalam mengajar