Budaya Populer Imperialisme BudayaMedia

I.5.5 Budaya Populer

Salah satu pendekatan dalam studi media menurut McQuail 1996: 66-67 adalah pendekatan sosial budaya yang memandang bahwa kebudayaan saling berkaitan erat dengan kegiatan sosial termasuk aktivitas media dan semua kegiatan tersebut merupakan bentuk kegiatan manusia yang berlaku dimana-mana. Lukmantoro yang mensarikan pendapat Adorno dan Hoorkheimer Rahayu, 2009: 26 mengemukakan bahwa media massa memiliki kemampuan untuk menghasilkan industri budaya yaitu budaya yang sudah mengalami komodifikasi serta industrialisasi, diatur dari atas –kalangan teknisi dan industriawan yang bekerja di media massa-, dan secara esensial diproduksi semata-mata untuk memperoleh keuntungan making profits. Budaya pop adalah sesuatu yang diproduksi secara massif dan dipandang sebagai komoditi. Menurut Budiman Rahayu, 2009: 27 budaya pop adalah budaya yang disukai banyak orang, budaya massa yang komersial, dan membodohi banyak orang. Adapun ciri-ciri budaya massa atau budaya pop adalah: - Institusionalisasi tergantung pada media dan pasar - Pengorganisasian dan produksi ditujukan untuk pasar massa dan memanfaatkan teknologi secara terencana dan terorganisir. - Isinya dangkal, tidak bermakna ganda, menyenangkan, universal, tapi bisa punah. - Khalayaknya heterogen dan berorientasi konsumtif. Universitas Sumatera Utara - Efek yang dihasilkan berupa kesenangan seketika dan pengalihan perhatian.

I.5.6 Imperialisme BudayaMedia

Imperialisme berarti hegemoni politik, ekonomi, budaya yang dijalankan suatu bangsa atas bangsa lain. Kata ini biasanya mengacu pada imperialisme budaya atau imperialisme media. Yang mencerminkan keprihatinan mengenai bagaimana perangkat keras dan perangkat lunak komunikasi digunakan oleh negara-negara adikuasa untuk memaksakan nilai dan agenda politik, ekonomi, budaya mereka pada bangsa dan budaya yang kalah kuat. Imperialisme media merupakan salah satu istilah yang berhubungan dengan imperialisme budaya. Media memainkan peranan penting dalam menghasilkan kebudayaan dan mempunyai peranan yang besar sekali dalam proses imperialisme budaya. Dalam perspektif teori ini, ketika terjadi proses peniruan media negara berkembang dari negara maju, saat itulah terjadi penghancuran budaya asli di negara ketiga Nurudin, 2004: 165.

I.5.7 Perilaku Manusia

Dokumen yang terkait

Majalah Hijabella dan Gaya Hidup Dalam Mengimitasi Budaya Populer Berhijab (Studi Korelasi Pada Mahasiswi di Kota Medan)

0 60 167

Televisi Dan Budaya Populer (Studi Korelasional Pengaruh Terpaan Tayangan Drama Asia (Korea) di Indosiar terhadap Perilaku Budaya Populer di Kalangan Siswa/i SMAN 1 Medan)

1 33 137

Pengaruh Tayangan Televisi terhadap Sikap (Studi Korelasional Pengaruh Acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

2 46 133

Budaya Organisasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Korelasional tentang Hubungan Budaya Organisasi Perusahaan terhadap Kinerja Karyawan di PT Indomarco Prismatama Cabang Medan)

20 188 110

Daya Tarik Trend Fashion Korea Sebagai Budaya Populer Di Kalangan Mahasiswa Kota Bandung

0 6 1

Majalah Hijabella dan Gaya Hidup Dalam Mengimitasi Budaya Populer Berhijab (Studi Korelasi Pada Mahasiswi di Kota Medan)

0 0 36

Majalah Hijabella dan Gaya Hidup Dalam Mengimitasi Budaya Populer Berhijab (Studi Korelasi Pada Mahasiswi di Kota Medan)

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu - Majalah Hijabella dan Gaya Hidup Dalam Mengimitasi Budaya Populer Berhijab (Studi Korelasi Pada Mahasiswi di Kota Medan)

0 0 43

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Majalah Hijabella dan Gaya Hidup Dalam Mengimitasi Budaya Populer Berhijab (Studi Korelasi Pada Mahasiswi di Kota Medan)

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Budaya Massa Dan Budaya Populer - Budaya Pop Lagu Korea di Medan Sumatera Utara (Studi Deskriptif : Pada Komunitas Cassiopeia Medan)

0 0 10