juga karena jaringan otot Thang et al., 2006; Shakher et al., 2004 dalam Tomlinson et al., 2008.
2.2 Kebugaran Fisik
Kebugaran fisik menurut Sadoso 1992 dalam Sinaga 2004 adalah kemampuan fungsional seseorang dalam melakukan pekerjaan sehari-hari yang
relatif cukup berat untuk jangka waktu yang cukup tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan serta masih mempunyai tenaga cadangan untuk melakukan hal-
hal yang mendadak, setelah selesai bekerja dapat pulih ke keadaan semula dalam waktu yang relatif singkat pada saat istirahat.
Kebugaran fisik diperlukan tidak hanya oleh atlet untuk performa yang lebih baik tetapi juga untuk nonatlet untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani
Prajapati et al., 2008. Kebugaran fisik terbagi menjadi dua komponen yaitu kebugaran fisik
terkait kesehatan health related component dan kebugaran fisik terkait kemampuan atletis performance or skill related component. Kebugaran fisik
terkait kesehatan mencakup kebugaran kardiorespirasi, komposisi tubuh, fleksibilitas, kekuatan otot, dan ketahanan otot. Kebugaran fisik terkait
kemampuan atletis mencakup keseimbangan, waktu reaksi, koordinasi, ketangkasan, kecepatan, dan kekuatan ACSM, 2008.
Kebugaran kardiorespirasi mencerminkan kemampuan fungsional dari jantung, pembuluh darah, darah, paru-paru, dan otot yang terkait selama berbagai
jenis tuntutan latihan. Secara khusus, kebugaran kardiorespirasi memengaruhi berbagai respon fisiologis yaitu saat istirahat, dalam menanggapi latihan
submaksimal, dalam menanggapi latihan maksimal, dan selama kerja yang berkepanjangan Lee et al., 2010; Martinez-Viscaino dan Sanchez-Lopez, 2008.
Kebugaran kardiorespirasi adalah sinonim untuk banyak istilah yang mungkin digunakan untuk hal yang sama. Hal ini dapat membingungkan. Menurut
Universitas Sumatera Utara
ACSM 2008, berikut ini adalah daftar istilah yang pada dasarnya mengacu pada hal yang sama:
• Kapasitas Aerobik Maksimal
• Kapsitas Fungsional
• Physical Work Capacity
• Ambilan atau Konsumsi Oksigen Maksimal
• VO
2max
• Cardiovascular Endurance, Fitness, or Capacity
• Cardiorespiratory Endurance, Fitness, or Capacity
• Cardiopulmonary Endurance, Fitness, or Capacity
Kebugaran kardiorespirasi adalah kemampuan sistem peredaran darah dan pernapasan untuk memasok bahan bakar dan oksigen selama aktivitas fisik yang
berkelanjutan. Penelitian menemukan bahwa dengan rendahnya kebugaran pada usia dewasa muda dikaitkan dengan perkembangan faktor risiko penyakit
kardiovaskular pada usia pertengahan Steele et al., 2008. Kebugaran kardiorespirasi yang tinggi akan meningkatkan sensitivitas
insulin, meningkatkan transportasi glukosa yang diperantarai oleh insulin dari darah ke otot, memperbaiki fungsi sistem saraf, dan menurunkan denyut
jantung. Selain itu juga akan meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase pada otot rangka sehingga akan meningkatkan bersihan trigliserida plasma,
meningkatkan transportasi lipid dan lipoprotein dari sirkulasi perifer dan jaringan ke hati. Semua hal ini dapat terjadi jika seseorang memiliki kebugaran
kardiorespirasi yang baik Carnethon et al., 2003.
2.3 Ambilan Oksigen Maksimal VO