ACSM 2008, berikut ini adalah daftar istilah yang pada dasarnya mengacu pada hal yang sama:
• Kapasitas Aerobik Maksimal
• Kapsitas Fungsional
• Physical Work Capacity
• Ambilan atau Konsumsi Oksigen Maksimal
• VO
2max
• Cardiovascular Endurance, Fitness, or Capacity
• Cardiorespiratory Endurance, Fitness, or Capacity
• Cardiopulmonary Endurance, Fitness, or Capacity
Kebugaran kardiorespirasi adalah kemampuan sistem peredaran darah dan pernapasan untuk memasok bahan bakar dan oksigen selama aktivitas fisik yang
berkelanjutan. Penelitian menemukan bahwa dengan rendahnya kebugaran pada usia dewasa muda dikaitkan dengan perkembangan faktor risiko penyakit
kardiovaskular pada usia pertengahan Steele et al., 2008. Kebugaran kardiorespirasi yang tinggi akan meningkatkan sensitivitas
insulin, meningkatkan transportasi glukosa yang diperantarai oleh insulin dari darah ke otot, memperbaiki fungsi sistem saraf, dan menurunkan denyut
jantung. Selain itu juga akan meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase pada otot rangka sehingga akan meningkatkan bersihan trigliserida plasma,
meningkatkan transportasi lipid dan lipoprotein dari sirkulasi perifer dan jaringan ke hati. Semua hal ini dapat terjadi jika seseorang memiliki kebugaran
kardiorespirasi yang baik Carnethon et al., 2003.
2.3 Ambilan Oksigen Maksimal VO
2max
Ambilan oksigen maksimal VO
2max
merupakan karakteristik fisiologis yang dibatasi oleh persamaan Fick:
volume diastolik akhir ventrikel kiri – volume akhir sistolik ventrikel kiri x denyut
jantung x perbedaan oksigen darah arteri-vena.
Universitas Sumatera Utara
VO
2max
adalah suatu ukuran seberapa banyak jumlah oksigen tubuh dapat diproses untuk menghasilkan energi. Hal ini diukur dalam milimeter oksigen per
kilogram berat badan per menit Levine, 2007. VO
2max
adalah hasil dari curah jantung maksimal dan ekstraksi O
2
maksimal oleh jaringan, dan keduanya
meningkat dengan latihan
.
Perubahan yang terjadi pada otot rangka dengan latihan adalah peningkatan jumlah mitokondria dan enzim
yang berperan dalam metabolisme oksidatif. Terjadi peningkatan jumlah kapiler dengan distribusi darah ke serat otot menjadi lebih baik. Efek akhir ialah ekstraksi
O
2
yang lebih sempurna dan akibatnya untuk beban kerja yang sama, peningkatan pembentukan laktat lebih rendah. Peningkatan aliran darah ke otot menjadi lebih
rendah dan karena hal ini, kecepatan denyut jantung dan curah jantung kurang meningkat dibanding orang yang tidak terlatih Ganong, 2001.
VO
2max
adalah kadar oksigen tertinggi yang dapat dikonsumsi selama latihan, yang menggambarkan fungsi paru, kardiovaskular, dan hematologi serta
mekanisme oksidasi dari otot yang aktif selama proses latihan. Selain itu VO
2max
dapat digunakan sebagai tolok ukur dalam latihan aerobik dengan VO
2max
menentukan kebugaran kardiorespirasi Armstrong dan Welsman, 1997. Jika seseorang melakukan kerja, makin berat kerja yang dilakukan, makin
tinggi konsumsi oksigennya. Pada awalnya, jika beban latihan ditambah akan diikuti dengan kenaikan konsumsi oksigen. Pada suatu saat ketika beban kerja
ditambah terus, tidak diikuti lagi oleh penambahan konsumsi oksigen dan konsumsi oksigen mulai konstan. Jika hal ini digambarkan pada suatu kurva
konsumsi oksigen memperlihatkan gambar yang mendatar plateau. Pada keadaan ini dikatakan ambilan oksigennya sudah maksimum VO
2max
. Namun, hanya sebagian orang yang menunjukkan gambaran yang mendatar plateau
dalam konsumsi oksigennya walaupun latihan yang dilakukan sudah menjadi kelelahan. Jika hal ini terjadi, konsumsi oksigen tertinggi yang dicapai disebut
VO
2peak
Armstrong dan Welsman, 1997. VO
2max
adalah salah satu pengukuran yang sering digunakan dalam ilmu keolahragaan. Konsepnya adalah ada sejumlah oksigen yang ditranspor dengan
kecepatan tertentu ke mitokondria untuk mendukung fosforilasi oksidatif yang
Universitas Sumatera Utara
akan menghasilkan ATP
adenosine tri
phosphate untuk melakukan
aktivitas fisik Levine, 2007. VO
2max
telah digunakan secara luas dalam ilmu klinis sebagai alat ukur dalam menilai performa olahraga, penanda kebugaran dan penyakit jantung, dan
bahkan sebagai sinyal bahwa pasien dengan gagal jantung berada di ambang dekompensasi dan harus dirujuk untuk transplantasi jantung Levine, 2007.
2.4 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi VO