Pendaftaran Tanah Ulayat Masyarakat Batak Toba di Kecamatan Nassau Kabupaten Toba Samosir

selanjutnya mempunyai kelemahan karena buku desa tentang peralihan hakpemilik dan sejarah tanah tidak termuat secara rinci di Kantor Desa.

B. Pendaftaran Tanah Ulayat Masyarakat Batak Toba di Kecamatan Nassau Kabupaten Toba Samosir

Dalam pelaksanaan pendaftaran tanah ulayat dengan memperhatikan Pasal 56 UUPA, maka seharusnyalah pendaftaran tanah ulayat masyarakat hukum adat yang pemiliknya komunal mempergunakan ketentuan Konversi yang diatur di dalam Pasal 7 ayat 1 Peraturan Menteri Pertanian dan Agraria Nomor : 2 Tahun 1962 yang berbunyi : “Mengenai hak-hak yang tidak ada atau tidak ada lagi tanda buktinya, sebagai yang dimaksudkan dalam Pasal 2 dan Pasal 3 maka atas permohonan yang berkepentingan diberikan pengakuan hak atas tanahnya berdasarkan Hasil Pemeriksaan Tanah A. Pengakuan hak tersebut diberikan sesudah hasil pemeriksaan Panitia A itu diumumkan selama 2 bulan berturut- turut di Kantor Kepala Desa, Asisten Wedena dan Kepala Agraria Daerah yang bersangkutan dan tidak ada yang menyatakan keberatan, baik mengenai haknya, subjeknya yang mempunyai lus dan batas-batas tanahnya. Terhadap tanah ulayat yang belum bersertifikat dan ingin di sertifikatkan maka dokumen yang harus dilengkapi adalah surat keterangan dari Kepala Desa atau Lurah yang dikuatkan oleh Camat setempat dan surat pernyataan belum bersertifikat seperti yang dijelaskan pada surat Edaran Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6330.1-912 tanggal 26 Maret 1994. Pendaftaran tanah, termasuk tanah adat yang diprogramkan pemerintah demi terwujudnya ketertiban administrasi pertanahan ditujukan demi memberikan Universitas Sumatera Utara kepastian hukum kepada seseorang atas tanah yang dimiliki selain itu tujuan lainnya untuk menghindari terjadinya sengketa mengenai batas statusnya. Karena dengan pendaftaran ini usaha tanahnya akan diukur dengan dikeluarkannya surat ukurgambar situasi, pengukuran mana dilakukan secara teliti dan secepat mungkin. Menurut Edward Hutabarat bahwa masyarakat berkeinginan untuk mendaftarkan tanah-tanah milik ke Kantor Pertanahan atau Badan Pertanahan nasional BPN dan ada juga tidak berkeinginan mendaftarkan tanah ke kantor pertanahan. 96 Hambatan-hambatan untuk mendaftarkan tanah yaitu hambatan yang bersifat keuangan dan hambatan berupa kekurangan pemahaman atas syarat-syarat yang diperlukan dalam pendaftaran tanah. Mengenai alat bukti pemilikan tanah yaitu telah pernah dan memiliki sertifikat tanah, bukti surat kepala kampung. Masyarakat daerah Nassau untuk mendaftarkan tanahnya sesuai dengan ketentuan UUPA sudah cukup besar. Selanjutnya informasi dari pengetua-pengetua adat umumya mendukung dan menginginkan adanya perlengkapan surat-surat tanah ke BPN, akan tetapi masih dijumpai hambatan-hamabatan yang disebabkan ketidaktahuan masyarakat dan biaya pengurusan surat-surat tanah ke BPN. 96 Wawancara dengan Bapak Edward Hutabarat sebagai pegawai Kantor Badan Pertanahan Nasional, tanggal 4 Juni 2011 Universitas Sumatera Utara C. Kendala-kendala Yuridis Dalam Pelaksanaan Pendaftaran Hak Ulayat Di Kecamatan Nassau Kabupaten Toba Samosir. Dengan demikian tentang pelaksanaan dan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pendaftaran hak ulayat di Kecamatan Nassau Kabupaten Toba Samosir maka diperoleh jawaban bahwa pelaksanaan pendaftran tanah belum mencerminkan tujuan pendaftran tanah seperti yang tercantum dalam PP Nomor 24 Tahun 1997, adapun kendala-kendala yuridis yang dihadapi antara lain adalah: 1. Subjek dari pendaftaran hak ulayat 2. Eksistensi dari pelaksanaan pendaftran hak ulayat dipandang dari hukum adat dan UUPA. 3. Pembuktian data fisik dalam melakukan pendaftran hak ulayat di Kecamatan Nassau Kabupaten Tobasamosir. 97 Dengan demikian kendala-kendala di atas akan dijelaskan lebih lanjut yaitu : 1 Penentuan subjek dari pendaftaran Hak ulayat Pelaksanaan pendaftaran tanah di Kecamatan Nassau Kabupaten Tobasamosir masih banyak didaftarkan atas nama perorangan Kepala waris sedangkan atas nama bersama anggota hanyalah sedikit. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara pendaftaran hak ulayat tersebut. 97 Wawancara Bapak Abdul Rahim Lubis, Kepala Seksi Penetapan Hak Tanah Perorangan Kanwil Badan Pertanahan Nasional Medan Sumatera utara, tanggal 20 Juni 2011 Universitas Sumatera Utara 2 Eksistensi dari Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Hak Ulayat dipandang dari Hukum Adat dan UUPA. Sifat hukum adat tertulis merupakan suatu nilai universal yang terdapat pada setiap masyarakat adat di Indonesia. Pembuktian hak seseorang seperti hak milik atas tanah harus dibuktikan dengan adanya surat tanahsertifikat tanah. Menurut hukum adat, hak milik seorang atas tanah Berdasarkan atas PP Nomor 10 Tahun 1961 yang kemudian dicabut dan diganti dengan PP Nomor 24 Tahun 1997 yang mengatur tentang pendaftaran tanah di seluruh Indonesia. Adapun salah satu tujuan dari pendaftaran tanah adalah terdapatnya suatu kepastian hak atas tanah, tentunya dalam hal ini juga termasuk hak ulayat. Dengan demikian bahwa hak ulayat tersebut dapat didaftarkan untuk menjamin kepastian hak dan kepastian hukum dari kepunyaan masyarkat hukum adat tersebut untuk masa sekarang dan yang akan datang. Dengan terukur terdaftarnya hak ulayat adat tersebut dapat mengurangi terjadinya konflik atau sengketa antar anggota sesama masyarakat hukum adat tersebut. 98 Pendaftaran hak ulayat adat dilakukan tidak selalu diikuti dengan penerbitan sertifikat atas tanah tersebut karena masih banyak pendapat masyarakat adat yang keberatan terhadap atas nama siapa sertifikat hak ulayat tersebut dilakukan, mengingat bahwa hak ulayat adat tersebut adalah merupakan milik bersama maka pada dasarnya penggunaan hak ulayat adat tersebut tidak tunduk terhadap hukum tertulis apapun, melainkan hanya tunduk kepada peraturan adat 98 Wawancara dengan Bapak Edward Hutabarat Pegawai Kantor Badan Pertanahan Nasional, tanggal 9 Agustus 2011 Universitas Sumatera Utara tersebut oleh karena itu tidak mungkin untuk didaftarkan apalagi disertifikatkan. 99 Berdasarkan PP Nomor 24 Tahun 1997 pendaftaran tanah dilakukan dengan tujuan untuk terciptanya kepastian hukum dan hak atas tanah sehingga seseorang atau sekelompok orang maupun badan hukum terjamin kedudukannya oleh hukum dan peraturan yang ada. Terhadap tanah yang alat bukti kepemilikkannya tidak ada dalam hal ini terhadap hak ulayat, dapat dilakukan pembuktian dengan kenyataan penguasaan fisik selama 20 tahun maka oleh Ketua Panitia Adjudifikas dan Kepala Kantor Pertanahan diakui sebagai hak milik. Berdasarkan PP Nomor 24 Tahun 1997 maka terhadap hak ulayat diberikan pengakuan hak, sebab pada umumnya memang hak ulayat tidak memiliki suatu alat bukti tertulis dan merupakan milik bersama. Perbedaan pandangan terhadap pentingnya pendaftaran tanah terhadap eksistensi hak ulayat, menimbulkan pro dan kontra yang akhirnya menjadi kendala di dalam lingkungan masyarakat adat untuk melakukan pendaftaran tanah. 3 Pembuktian data fisik dari eksistensi hak ulayat dalam melakukan pendaftaran tanah. Kendala lain yang sering muncul dalam pelaksanaan pendaftaran tanah ulayat adat di Kecamatan Nassau Kabupaten Tobasamosir adalah dalam menentukan batas wilayah kepemilikan dari tanah ulayat masyarakat adat yang tidak dapat ditunjukkan secara pasti. Pada tanah ulayat adat yang tidak dapat ditunjukkan secara pasti. Pada tanah ulayat adat yang masih berupa hutan belukar dan belum pernah diadakan pengukuran terhadap tanah ulayat tersebut akan 99 Ibid, tanggal 9 Agustus 2011 Universitas Sumatera Utara banyak menimbulkan masalah dalam pelaksanaan pendaftaran tanah karena batas- batas dari tanah ulayat tersebut hanya dapat dilakukan dengan melihat batas alam yang terkadang sering mengalami perubahan. Sedangkan untuk menentukan masih adanya Hak Ulayat di Daerah Kecamatan Nassau dapat dilakukan dengan cara Pembuktian yuridis yaitu dengan melakukan penelitian ke lokasi dengan cara pengukuran dan pemetaan dan sedangkan secara fisik dapat dilihat masih adanya tatanan hukum masyarakat hukum adat tersebut. Pembuktian yuridis dapat dilakukan oleh pihak-pihak instansi seperti Pemerintah Daerah, Badan Pertanahan Nasional Tobasamosir, pengetua adat, tokoh masyarakat dan Akademis dari Universitas. Tetapi sampai sekarang belum ada yang dari pihak instansi tersebut yang benar-benar melakukan pembuktian yuridis. Sedangkan pembuktian secara fisiknyata masih adanya hak ulayat di Kecamatan Nassau dengan masih adanya, subjek masyarakat adat, Pengetua adat, Tatanan Hukum adat di daerah Nassau. Dan pengkuan masyarakat Batak Toba Nassau bahwa di daerah Nassau masih ada hak ulayat, tetapi belakangan ini hak ulayat di daerah ini makin berkurang karena kurangnya perhatian dari pihak pemerintah.

D. Penyerahan Hak Ulayat Atas Tanah Oleh Masyarakat Batak Toba Kepada Pihak Lain.