memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli. Singkatnya periklanan harus dapat mempengaruhi pemilihan dan keputusan pembeli Jefkins, 1996: 15.
Tujuan dasar iklan adalah pemberian informasi tentang suatu produk, layanan dengan cara dan strategi persuasif. Menurut medianya, iklan dibagi menjadi dua
kategori besar, yaitu iklan above the line advertising lini atas dan bellow the line advertising lini bawah. Above the line advertising adalah jenis-jenis iklan yang
disebarluaskan melalui media massa, misalnya surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Sementara bellow the line advertising adalah kegiatan periklanan yang
tidak melibatkan pemasangan iklan di media massa dan tidak memberikan komisi terhadap perusahaan. Umumnya kegiatan periklanan lini bawah ini bersifat
penjualan promosi, yaitu kegiatan pemasaran yang dilakukan ditempat penjualan Widyatama, 2006: 13-14.
2.1.2 Iklan Media Cetak
Media periklanan merupakan media komunikasi umum yang membawa pesan periklanan yaitu, televisi, majalah, surat kabar dan sebagainya. Media cetak dalam
hal ini adalah suatu bentuk media yang statis yang mengutamakan pesan-pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, foto dalam
tata warna dan halaman putih Kasali, 1992: 99. Iklan dalam media cetak adalah pesan atau informasi tentang penawaran suatu
produk atau jasa yang disampaikan kepada khalayak dengan menggunakan media cetak seperti koran, majalah, brosur, dan lain-lain. Media cetak adalah suatu
bentuk media yang statis dan menggunakan pesan-pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan jumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan
halaman putih Puspitawati, 2003: 7. Iklan cetak adalah iklan yang dibuat dan dipasang dengan teknik cetak, baik cetak dengan teknologi sederhana maupun
teknologi tinggi Widyatama, 2005: 79. Dari definisi tersebut, dapat dikatakan tujuan penampilan iklan media cetak
adalah untuk membawa pesan yang ingin disampaikan oleh pihak produsen melalui penggambaran isi pesan produksi tersebut kepada pembaca.
Penggambaran merupakan salah satu bagian dari kreatifitas iklan, karena mengandung unsur teknik penggambaran yang merupakan pekerjaan kreatif
sehingga menghasilkan sebuah iklan yang menarik. Iklan yang menarik lebih mudah diingat khalayak ramai dan tentunya memiliki pesan tersendiri.
2.1.3 Komunikasi Sebagai Suatu Proses Simbolik
Dalam bahasa “komunikasi” simbol seringkali diistilahkan sebagai lambang. Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk
menunjukkan sesuatu yang lainnya, berdasarkan kesepakatan kelompok orang. Lambang meliputi kata-kata pesan verbal, perilaku non verbal dan obyek yang
maknanya disepakati bersama Sobur, 2004: 157.
Sedangkan Pierce dalam Sobur, 2004: 156 mengemukakan bahwa : “ A symbol is a sign which refers to the object that is denotes by vitue of
the law, ussualy is associations of general ideas, which operates to cause the symbol to be interpreted to that object”.
Simbol diartikan sebagai tanda yang mengacu pada obyek tertentu di luar tanda itu sendiri. Hubungan antara simbol dengan obyek yang diacu dan
menafsirkan maknanya. Dalam hal ini, membagi tanda sign atas ikon icon, indeks index dan simbol symbol. Ikon adalah suatu benda fisik dua atau tiga
dimensi yang menyerupai apa yang direpresentasikan obyek lainnya. Indeks muncul berdasarkan hubungan antara sebab dan akibat yang mempunyai
kedekatan ekstensi Mulyana, 2001: 84. Penggunaan lambangsimbol dalam kehidupan manusia merupakan suatu
kelaziman yang tidak dapat dipisahkan, apa saja bisa dijadikan lambang, bergantung pada kesepakatan bersama. Kata-kata lisan dan tulisan, isyarat
anggota tubuh, makanan dan cara makan. Bahkan dandanan dan penampilan fisik seseorang, seperti cara berpakaian, alas kaki yang digunakan, sampai warna kulit
pun juga dapat menjadi simbol kepribadian seseorang. Pada dasarnya, simbol adalah sesuatu yang berdiri atau ada untuk sesuatu
yang lain, kebanyakan diantaranya tersembunyi atau tidak jelas. Sebuah simbol dapat berdiri untuk suatu institusi, cara berpikir, ide, harapan dan banyak hal lain.
Kebanyakan dari apa yang paling menarik tentang simbol ada hubungannya dengan ketidaksadaran. Simbol-simbol seperti Asa Berger, 2002:84 dalam Sobur,
2004: 163, adalah kata kunci yang memungkinkan kita untuk membuka pintu yang menutupi perasaan-perasaan ketidaksadaran dan kepercayaan kita melalui
penelitian yang mendalam. Simbol-simbol merupakan pesan dari ketidaksadaran kita.
2.1.4 Komunikasi non verbal