Fungsi ergonomi adalah untuk mendesain tempat kerja, stasiun-kerja, peralatan, dan prosedur dari para pekerja supaya tidak sampai pada batas
menimbulkan rasa lelah, gelisah, dan luka-luka atau kerugian secara efisien menuju keberhasilan tujuan perusahaan.
Menurut Suma’mur 1996, tujuan utama ergonomi ada 2 dua, yaitu: 1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan dan aktivitas-aktivitas lain,
termasuk meningkatkan kenyamanan penggunaan untuk mengurangi kelelahan penyebab kesalahan dan meningkatkan produktivitas
2. Meningkatkan nilai-nilai kualitatif yang dapat diamati dan dirasakan namun sulit diukur, seperti keamanan, mudah diterima oleh pemakai, kepuasan kerja, dan
kualitas hidup.
2.2 Kelelahan
Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar
dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat Tarwaka, 2010. Kelelahan menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap orang, tetapi
semuanya bermaksud untuk mengungkapkan terjadinya penurunan kapasitas kerja dan daya tahan tubuh pada setiap individu. Semua jenis pekerjaan dapat
menyebabkan kelelahan kerja. Secara lebih jelas proses terjadinya kelelahan fisik adalah sebagai berikut:
1. Oksidasi glukosa dalam otot menimbulkan CO
2
, saerolatic, phospati, dan sebagainya, dimana zat-zat tersebut terikat dalam darah yang kemudian
dikeluarkan waktu bernafas. Kelelahan terjadi apabila pembentukan zat-zat
Universitas Sumatera Utara
tersebut tidak seimbang dengan proses pengeluarannya sehingga timbul penimbunan dalam jaringan otot yang mengganggu kegiatan otot selanjutnya.
2. Karbohidrat yang didapat dari makanan diubah menjadi glukosa dan disimpan di hati dalam bentuk glikogen. Setiap 1 cm
3
darah normal akan membawa 1 mm glukosa, berarti setiap sirkulasi darah hanya membawa 0,1 dari sejumlah
glikogen yang ada dalam hati. Karena bekerja, persediaan glikogen dalam hati akan menipis dan kelelahan akan timbul apabila konsentrasi glikogen dalam hati
tinggal 0,7. 3. Dalam keadaan normal jumlah udara yang masuk melalui pernafasan kira-kira 4
litermenit, sedangkan dalam keadaan kerja keras dibutuhkan udara sekitar 15 litermenit. Ini berarti pada suatu tingkat kerja tertentu akan dijumpai suatu
keadaan di mana jumlah oksigen yang masuk melalui pernafasan lebih kecil dari tingkat kebutuhan. Jika ini terjadi maka kelelahan akan timbul, karena reaksi
oksidasi dalam tubuh yaitu untuk mengurangi asam laktat menjadi H
2
O air dan CO
2
karbondioksida agar di keluarkan dari tubuh, menjadi tidak seimbang dengan pembentukan asam laktat itu sendiri asam laktat terakumulasi dalam otot
atau dalam peredaran darah Nasution, 1998. Kelelahan dapat ditandai dengan kondisi yang cenderung untuk mengantuk,
dengan gejala sebagai berikut : 1. Rasa letih, lelah, lesu dan lemah 4L
2. Motivasi kerja yang menurun 3. Rasa pesimis
4. Rasa bosan
Universitas Sumatera Utara
Kelelahan dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : 1. Kelelahan Otot
Kelelahan otot merupakan perasaan nyeri pada bagian otot-otot tertentu pada bagian tubuh manusia. Yang menyebabkan kinerja otot berkurang dengan
meningkatnya ketegangan otot sehingga stimulasi tidak lagi menghasilkan respon tertentu.
2. Kelelahan Umum Secara umum kelelahan hanya dapat diungkapkan sesuai dengan perasaan orang-
orang yang mengalaminya. Dimulai dari rasa lelah yang sangat ringan sampai ke perasaan yang sangat melelahkan. Menurut pendapat Grandjean 1993 yang
dikutip oleh Tarwaka, dkk 2004, biasanya kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja, yang sebabnya adalah pekerjaan yang
monoton, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, Sebab-sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi. Secara umum gejala kelelahan dapat
dimulai dari yang sangat ringan sampai perasaan yang sangat melelahkan. Kelelahan pada tubuh manusia biasanya terjadi pada akhir jam kerja.
Kelelahan dengan turunnya efisiensi dan ketahanan dalam bekerja meliputi segenap kelelahan tanpa pandang apa pun sebabnya, seperti:
a. Kelelahan yang sumber utamanya adalah mata kelelahan visual. b. Kelelahan fisik umum.
c. Kelelahan mental. d. Kelelahan saraf.
e. Kelelahan oleh lingkungan yang monoton.
Universitas Sumatera Utara
f. Kelelahan oleh lingkungan kronis terus-menerus sebagai pengaruh aneka faktor
secara menetap. Berdasarkan waktu terjadi kelelahan, meliputi:
1. Kelelahan akut, yaitu disebabkan oleh kerja suatu organ atau seluruh organ tubuh yang terjadi secara berlebihan dan datangnya secara tiba-tiba.
2. Kelelahan kronis, yaitu kelelahan yang terjadi sepanjang hari dalam jangka waktu yang lama dan kadang-kadang terjadi sebelum melakukan pekerjaan,
seperti perasaan “kebencian” yang bersumber dari terganggunya emosi. Selain itu timbulnya keluhan psikosomatis seperti meningkatnya ketidakstabilan jiwa,
kelesuan, meningkatnya sejumlah penyakit fisik seperti sakit kepala, perasaan pusing, sulit tidur, masalah pencernaan, detak jantung yang tidak normal, dan
lain-lain. Berdasarkan penyebab terjadinya kelelahan, meliputi:
1. Kelelahan fisiologis merupakan kelelahan yang disebabkan karena adanya faktor dari lingkungaan fisik yang mengganggu pekerja.
2. Kelelahan psikologis terjadi apabila adanya pengaruh hal-hal diluar diri yang berwujud pada tingkah laku atau perbuatan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, seperti suasana kerja, interaksi dengan sesama pekerja maupun dengan atasan.
Kelelahan harus dapat dibedakan dengan kejemuan, meskipun kejemuan dapat menjadi salah satu faktor terjadinya kelelahan. Namun jemu adalah suatu keadaan
dimana lingkungan kurang memberikan rangsangan kepada tenaga kerja. Keadaan yang monoton dan kejemuan sering terdapat pada pekerjaan-pekerjaan yang irama
Universitas Sumatera Utara
kerjanya tidak bebas. Misalnya pekerjaan yang hanya bertumpu pada beberapa gerakan, pekerjaan yang hanya fokus pada suatu objek, atau pekerjaan yang
dilakukan secara tetap didepan sebuah mesin, semua ini dapat menjadikan seseorang mengalami kejemuan yang kemudian dapat berujung kepada kelelahan.
2.3 Kelelahan Mata