7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
Menurut  Kotler  dalam  Laksana  2008:4  pasar  adalah sekumpulan  pembeli  dan  penjual  yang  melakukan  transaksi  sebuah
produk  atau  sekelompok  produk  tertentu  pasar  perumahan  atau  bahan makanan.  Sementara  Pemasaran  marketing  sendiri  menurut  Kotler
dalam  Laksana  2008:4  yaitu  suatu  proses  sosial  yang  didalamnya individu  dan  kelompok  mendapatkan  apa  yang  mereka  butuhkan  dan
inginkan  dengan  menciptakan,  menawarkan,  dan  secara  bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran yaitu
segala  kegiatan  yang  menawarkan  suatu  produk  untuk  memenuhi kebutuhan  dan  keinginan  konsumen  Laksana  2008:4.  Sedangkan
pengertian  manajemen  pemasaran  marketing  management  menurut Kotler  dalam  Laksana  2008:4  adalah  proses  perencanaan  dan
pelaksanaan  pemikiran,  penetapan  harga,  promosi  serta  penyaluran gagasan,  barang  dan  jasa  untuk  menciptakan  pertukaran  yang  memenuhi
sasaran-sasaran individu dan organisasi. Manajemen  pemasaran  yaitu  pertukaran  produk  yang  dilakukan
melalui aktifitas dari bauran pemasaran, yaitu Product, Price, Promotion, dan Place Laksana 2008:5. Terdapat pula proses manajemen pemasaran
yaitu  1  analisis  peluang  pemasaran,  2  penelitian  dan  pemilihan  pasar
sasaran,  3  perencanaan  strategi  pemasaran,  4  perencanaan  program pemasaran,  5  pengorganisasian  dan  pelaksanaan  pemasaran,  6
pengendalian usaha pemasaran Laksana 2008:18-19.
Gambar. 2.1. Proses Manajemen Pemasaran Laksana 2008:19
2. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan
bahwa  pemuasan  kebutuhan  konsumen  merupakan  syarat  ekonomi dan  sosial  bagi  kelangsungan  hidup  perusahaan  Swastha  2002:17.
Sementara  menurut  Philip  Kotler  dalam  Usmara  2008:17-19  ada  4 konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu
organisasi yaitu :
a. Konsep Produksi
Konsep  produksi  berpendapat  bahwa  konsumen  akan  menyukai produk  yang  tersedia  di  mana-mana  dan  harganya  murah.  Para
Analisis Perencanaan
1 Analisis
peluang pemasaran
2 Penelitian
dan pemilihan
pasar sasaran
3 Perencanaan
Strategi pemasaran
4 Perencanaan
program pemasaran
Pelaksanaan Pengendalian
5 Pengorgani
sasian dan pelaksanaan
pemasaran 6
Pengendalian usaha
pemasaran
manajer  dalam  organisasi  yang  berorientasi  pada  produksi memusatkan  upayanya  untuk  mencapai  efisiensi  produksi  yang
tinggi dan liputan distribusi yang luas. b.
Konsep Produk
Konsep  produk  menjelaskan  bahwa  konsumen  akan  menyukai produk  yang  menawarkan  mutu,  performansi  dan  ciri-ciri  yang
terbaik.  Para  manajer  dalam  organisasi  yang  berorientasi  pada produk  ini  memusatkan  usaha  untuk  menghasilkan  produk  yang
baik dan terus menerus menyempurnakannya.
c. Konsep Penjualan
Konsep  penjualan  berpendapat  bahwa  konsumen  jangan dibiarkan  begitu  saja,  organisasi  harus  melaksanakan  upaya
penjualan dan promosi yang agresif.
d. Konsep Pemasaran
Konsep  pemasaran  mengatakan  bahwa  kunci  untuk  mencapai tujuan  organisasi  terdiri  dari  penentuan  kebutuhan  dan
keinginan  pasar  sasaran  serta  memberikan  kepuasan  yang diharapkan  secara  lebih  efektif  dan  efesien  dibandingkan  para
pesaing. Menurut  Usmara  2008:19  Konsep  pemasaran  bersandar  pada
empat tiang utama yaitu:
1 Fokus Pasar
Perusahaan akan berhasil baik jika mereka menetapkan batas pasarnya  secara  cermat.  Perusahaan  akan  berhasil  baik
bilamana  mereka  mempersiapkan  program  pemasaran  yang sesuai untuk masing-masing pasar sasaran.
2 Orientasi kepada Pelanggan
Pemikiran  yang  berorientasi  pelanggan  mengharuskan perusahaan  untuk  secara  cermat  menentukan  kebutuhan
pelanggan  dari  sudut  pandang  pelanggan  bukan  dari  sudut pandangnya sendiri.
3 Pemasaran yang terkoordinasi, yang bermakna dua hal :
a Berbagai
fungsi pemasaran-armada
penjualan, periklanan,  riset  pemasaran  dan  lain-lain  harus
terkoordinasi. b
Pemasaran  harus  terkoordinasi  secara  baik  dengan bagian-bagian lain perusahaan. Pemasaran akan berhasil
bila  seluruh  karyawan  menyadari  bagaimana  dampak terhadap kepuasan pelanggan
4 Kemampuan laba
Untuk  perusahaan  swasta  tujuan  utama  adalah  laba,  bagi organisasi  nirlaba  atau  organisasi  masyarakat  tujuannya
adalah  mempertahankan  dan  menarik  cukup    dana  guna menyelenggarakan kegiatan. Perusahaan menghasilkan uang
dengan  memuaskan  kebutuhan  pelanggan  lebih  baik daripada  yang  dapat  dilakukan  pesaing.  Sindoro  1997
menyatakan  bahwa  ada  5  Konsep  pemasaran  dimana  yang ke-empatnya seperti yang sudah dijelaskan dan yang ke-lima
yaitu :
e. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial
Konsep  pemasaran  berwawasan  sosial  menyatakan  bahwa organisasi  harus  menentukan  kebutuhan,  keinginan,  dan  minat
pasar sasaran. Kemudian organisasi itu harus memberikan nilai yang  unggul  kepada  pelanggan  dengan  cara  yang  bersifat
memelihara  atau  memperbaiki  kesejahteraan  konsumen  dan masyarakat.  Disini  dapat  dilihat  pada  gambar  bahwa  ada  tiga
perbandingan  yang  mendasari  konsep  pemasaran  berwawasan sosial.
Gambar. 2.2. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial Sindoro 1997 Masyarakat
Kesejahteraan Manusia
Konsep Pemasaran Sosial
Konsumen Pemuasan Keinginan
Perusahaan Laba
3. Bauran Pemasaran
Bauran  pemasaran  ialah  sarana  pemasaran  taktis  meliputi produk, harga, tempat, dan promosi yang digabungkan untuk mendapat
respon  yang  diinginkan  dari  pasar  sasaran  Machfoedz  2010:61. Kotler 2000:18 mendefinisikan bauran pemasaran adalah seperangkat
alat  pemasaran  yang  digunakan  perusahaan  untuk  mencapai  tujuan pemasaran  di  dalam  pasar  sasaran.  Bauran  pemasaran  merupakan
variabel-variabel  terkendali  yang  dapat  digunakan  perusahaan  untuk mempengaruhi  konsumen  dari  segmen  pasar  tertentu  yang  dituju
perusahaan.  Mc  Carthy  Kotler,  2000:18  mempopulerkan  sebuah klasifikasi  empat  unsur  dari  alat-alat  bauran  pemasaran  yang  dikenal
dengan  empat   P  four  P  yaitu  produk  product,  harga  price, tempatdistribusi
place, promosi
promotion www.kajianpustaka.com
Gambar. 2.3. Bauran Pemasaran
www.kajianpustaka.com
a. Produk
Produk  adalah  barang  atau  jasa  yang  ditawarkan kepada  pembeli  yang  berlaku  sebagai  konsumen.  Untuk
mendapatkan  produk  yang  kita  butuhkan  maka  kita  harus mengorbankan  sejumlah  uang  yang  kita  miliki.  Setiap  produk
memiliki  harganya  masing-masing  dan  juga  setiap  produk memiliki  kualitas  yang  berbeda.  Produk  merupakan  salah  satu
pendukung bagi pelaku bisnis, karena produk inilah yang akan menjadi  pembeda  dengan  usaha  yang  lainnya.  Produk
diciptakan  guna  memenuhi  kebutuhan  setiap  konsumennya. Seperti  yang  telah  penulis  jelaskan  bahwa  produk  ini  bisa
berupa  barang  atau  jasa,  maka  penawaran  yang  dilakukanpun berbeda-beda dari yang produk barang dan produk jasa. Produk
adalah  segala  sesuatu  yang  dapat  ditawarkan  kepada  pasar untuk  diperhatikan,  dimiliki,  digunakan,  atau  dikonsumsi
sehingga  dapat  memuaskan  keinginan  atau  kebutuhan  Kotler dan  Armstrong  1997:9.    Produk  adalah  segala  sesuatu  baik
yang  bersifat  fisik  maupun  non  fisik  yang  dapat  ditawarkan kepada
konsumen untuk
memenuhi keinginan
dan kebutuhannya Laksana 2008:67.
Menururt Kotler 2009:6 ada 10 jenis produk yaitu :
1
Goods : Barang - barang fisik
2 Services  :  Jasa    Pelayanan  yang  bersifat  non  fisik,  yang
menyertai atau tidak menyertai produk barang fisik.
3 Experiences  :  Pengalaman  atau  kegiatan  seseorang  yang
dapat dinikmati oleh orang lain.
4 Events  :  Kegiatan  atau  peristiwa  yang  dibutuhkan  oleh
orang banyak.
5 Persons : Keahlian atau ketenaran seseorang.
6 Places  :  Tempat  atau  kota  yang  memiliki  keunggulan,
keunikan sejarah, atau keindahan.
7 Properties : Hak kepemilikan bisa berupa benda nyata real
estate atau finansial saham atau obligasi.
8 Organizations  :  Lembaga  atau  wadah  yang  dapat
memberikan citra atau nilai jual dari suatu produk.
9 Information  :  Informasi  yang  dapat  diproduksi  dan
dipasarkan sekolah dan surat kabar.
10 Ideas  :  Gagasan  yang  menghasilkan  produk  yang  diminati
oleh konsumen. b.
Harga
Harga  didefinisikan  oleh  william  J.  Stanto terjemahan  Y.Yamanto  Dalam  Laksana  2008:105  adalah
jumlah  uang  kemungkinan  ditambah  beberapa  barang  yang dibutuhkan  untuk  memperoleh  beberapa  kombinasi  sebuah
produk  dan  pelayanan  yang  menyertainya.  Sementara  menurut E.Jerome  MC.Carthy  terjemahan  Gunawan  H.  1985:414
Dalam Laksana 2008:105 harga adalah “ apa yang dibebankan untuk  sesuatu.  Setiap  transaksi  dagang  dapat  dianggap  sebagai
suatu  pertukaran  uang,  uang  adalah  harga untuk  sesuatu”.
Harga  merupakan  satu-satunya  unsur  bauran  pemasaran  yang mendatangkan  pemasukan  atau  pendapatan  bagi  perusahaan,
sementara  ketiga  unsur  lainnya  produk,  tempatdistribusi, promosi menyebabkan timbulnya biaya pengeluaran. Tujuan
penetapan  harga  menurut  Kotler  Laksana  2008:105-106  ada enam yaitu : bertahan hidup, maksimalisasi laba jangka pendek,
memaksimumkan  pendapatan  jangka  pendek,  pertumbuhan penjualan maksimum,  menyaring pasar secara maksimum,  dan
unggul dalam suatu produk. Penetapan  harga  dipengaruhi  oleh  faktor  Eksternal  dan  Faktor
Internal  Machfoedz  2010:64-65,  dimana  dapat  digambarkan sebagai berikut :
v
Gambar. 2.4. Faktor Eksternal dan Faktor Internal Machfoedz 2010:64-65
Faktor Internal : - Tujuan
Pemasaran - Strategi Bauran
Pemasaran - Biaya
- Metode Penetapan harga
Penetapan Harga
Faktor Eksternal : - Sifat pasar dan
permintaan - Persaingan
- Faktor lingkungan lain
perekonomian,pem erintahan
Seperti  yang  dikutip  Philip  Kotler  1992:126  Laksana  2008:108 bahwa  ada  9  faktor  yang  turut  mempengaruhi  kepekaan  pembeli
terhadap harga antara lain : 1
Pengaruh  Keunikan,  semakin  unik  sebuah  produk,  semakin berkuranglah kepekaan pembeli terhadap harga.
2 Pengaruh kesadaran adanya pengganti, semakin  rendah kesadaran
pembeli  tentang  adanya  pengganti,  semakin  berkuranglah kepekaan mereka terhadap harga.
3 Pengaruh  sulitnya  membandingkan,  semakin  sulit  pembeli
membandingkan mutu
produk-produk pengganti,
semakin kuranglah kepekaan mereka terhadapa harga.
4 Pengaruh  jumlah  total  pengeluaran,  semakin  rendah  jumlah  total
pengeluaran  untuk  membeli  sebuah  produk  dalam  rasio  terhadap penghasilan  pembeli,  semakin  berkuranglah  kepekaan  pembeli
terhadap harga. 5
Pengaruh  manfaat  akhir,  semakin  rendah  pengeluaran  di bandingkan  dengan
biaya  total produk  akhir,  semakin
berkuranglah kepekaan pembeli terhadap harga. 6
Pengaruh  biaya  bersama,  jika  sebagian  biaya  untuk  membeli sebuah  produk  ditanggung  oleh  pihak  lain,  kepekaan  pembelian
terhadap harga berkurang.
7 Pengaruh  investasi  tergabung,  kepekan  pembeli  terhadap  harga
berkurang bila produk tadi digunakan dalam hubungannya dengan aktiva yang telah ditanamkan sebelumnya.
8 Pengaruh mutu harga, kepekaan pembeli terhadap harga berkurang
jika  produk  dianggap  lebih  bermutu,  lebih  bergengsi  dan  lebih eksklusif.
9 Pengaruh  sediaan,  kepekaan  pembeli  terhadap  harga  berkurang
jika mereka tidak dapat menyimpan produk tersebut. Laksana  2008:114-115  juga  menjelaskan  tujuan  penetapan  harga
antara lain : 1
Profit  maximalization  pricing  maksimalisasi  keuntungan,  yaitu untuk mencapai maksimalisasi keuntungan.
2 Market share Pricing penetapan harga untuk merebut pangsa pasar,
dengan harga yang rendah maka pasar akan dikuasai dengan syarat : a
Pasar cukup sensitif terhadap harga b
Biaya produksi dan distribusi turun jika produksi naik c
Harga turun, pesaingan sedikit. 3
Market  Skimming  pricing,  jika  ada  sekelompok  pembeli  yang bersedia membayar dengan harga yang tinggi terhadap produk yang
ditawarkan  maka  perusahaan  akan  menetapkan  harga  yang  tinggi walaupun  kemudian  harga  tersebut  akan  turun  memerah  pasar
dengan syarat :
a Pembeli cukup
b Perubahan biaya distribusi lebih kecil dari perubahan pendapatan
c Harga naik tidak begitu berbahaya terhadap pesaing
d Harga naik menimbulkan kesan produk yang superior.
4 Current  Revenue  Pricing  penetapan  laba  untuk  pendapatan
maksimal, penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh  revenue yang cukup agar uang kas cepat kembali.
5 Target  Profit  Pricing  penetapan  harga  untuk  sasaran,  harga
berdasarkan target penjualan dalam periode tertentu. 6
Promotional  Pricing  penetapan  harga  untuk  promosi,  penetapan harga  untuk  suatu  produk  dengan  maksud  untuk  mendorong
penjualan  produk-produk  lain.  Ada  dua  macam  penetapan  harga untuk promosi, yaitu :
a Loss  leader  pricing,  penetapan  harga  untuk  suatu  produk  agar
pasar mendorong penjualan produk yang lainnya. b
Prestice pricing, penetapan harga yang tinggi untuk suatu produk guna meningkatkan image tentang kualitas.
c. Promosi
Promosi  adalah  suatu  komunikasi  dari  penjual  dan pembeli  yang berasal  dari informasi  yang tepat  yang bertujuan
untuk  merubah  sikap  dan  tingkah  laku  pembeli,  yang  tadinya tidak  mengenal  menjadi  mengenal  sehingga  menjadi  pembeli
dan  tetap  mengingat  produk  tersebut  Laksana  2008:133.
Dalam penjelasan lain Tjiptono 2008:219 promosi merupakan salah  satu  faktor  penentu  keberhasilan  suatu  program
pemasaran.  Lebih  lanjut  dijelaskan  pada  hakikatnya  promosi adalah  suatu  bentuk  komunikasi  pemasaran,  yang  dimaksud
dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha  menyebarkan  informasi,  mempengaruhimembujuk,
danatau  mengingatkan  pasar  sasaran  atas  perusahaan  dan produknya  agar  bersedia  menerima,  membeli,  dan  loyal  pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. 1
Tujuan Promosi Tujuan  utama  dari  promosi  Tjiptono  2008:221  adalah
menginformasikan,  mempengaruhi  dan  membujuk,  serta mengingatkan  pelanggan  sasaran  tentang  perusahaan  dan
bauran  pemasarannya.  Secara  rinci  ketiga  tujuan  promosi dijabarkan sebagai berikut :
a Menginformasikan informing, dapat berupa :
1  Menginformasikan  pasar  mengenai  keberadaan  suatu produk baru
2 Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk
3  Menyampaikan perubahan harga kepada pasar 4  Menjelaskan cara kerja suatu produk
5  Meluruskan kesan yang keliru
6  Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli 7  Membangun citra perusahaan
b Membujuk pelanggan sasaran persuading untuk :
1  Membentuk pilihan merek 2  Mengalihkan pilihan ke merek tertentu
3  Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk 4  Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga
5 Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga c
Mengingatkan reminding dapat terdiri atas : 1
Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat
2 Mengingingatkan pembeli akan tempat-tempat yang
menjual produk perusahaan 3
Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan
4 Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada
produk perusahaan.
d. TempatDistribusi
Place  atau  tempat  merupakan  gabungan  antara  lokasi dan  keputusan  atas  saluran  distribusi,  dalam  hal  ini
berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian kepada para konsumen  dan  dimana  lokasi  yang  strategis.Dalam  penyaluran
barang  dari  produsen  ke  konsumen  ada  faktor  penting  yang
sangat  berpengaruh  terhadapnya,  yaitu  kegiatan  pemilihan saluran  distribusi  yang  tepat  untuk  menyampaikan  barang  dari
produsen ke konsumen. Banyak perusahaan yang menggunakan saluran distribusi yang tidak tepat hal ini menyebapkan produk
yang  dihasilkan  perusahaan  tidak  menjangkau  konsumen  yang menjadi sasaran
www.kajianpustaka.com .
1 Faktor-faktor penentu tempat
Dalam  strategi  pemasaran,  adanya  pemilihan  lokasi  usaha yang strategis menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha. Semakin  strategis lokasi  usaha  yang  dipilih,  semakin  tinggi  pula  tingkat
penjualan  dan  berpengaruh  terhadap  kesuksesan  sebuah usaha. Begitu juga sebaliknya, jika lokasi usaha yang dipilih
tidak  strategis  maka  penjualan  pun  juga  tidak  akan  terlalu bagus. Untuk itu sebelum pengusaha memulai sebuah usaha,
pilih  terlebih  dahulu  tempat  usaha  yang  paling  tepat  untuk pemasaran  usaha  tersebut.  Lakukan  riset  dan  bandingkan
beberapa  pilihan  tempat  sebelum  akhirnya  pengusaha menentukan  lokasi  yang  paling  strategis  bagi  usahanya.
Berikut  beberapa  faktor  yang  sebaiknya  pengusaha perhatikan,  sebagai  bahan  pertimbangan  strategi  memilih
lokasi usaha.
a Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi
Usahakan  memilih  lokasi  usaha  yang  memiliki  kepadatan penduduk cukup tinggi. Semakin tinggi kepadatan penduduk
di  suatu  lokasi,  maka  semakin  besar  pula  potensi  pasar sebuah usaha. Coba saja bandingkan pendapatan usaha yang
lokasinya  di  daerah  pedesaan  dengan  usaha  yang  berada  di daerah  perkotaan,  omset  yang  diperoleh  akan  sangat  jauh
berbeda. b
Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi. Besar pendapatan masyarakat yang ada di sekitar lokasi juga
mampu  mempengaruhi  usaha  yang  akan  dibangun.  Sebab, tingkat  pendapatan  masyarakat  juga  akan  berpengaruh
terhadap daya beli konsumen. Jika ingin menjalankan usaha dengan produk yang harganya sedikit tinggi, sebaiknya pilih
lokasi  yang  daya  belinya  cukup  tinggi  misal  di  kota-kota besar.  Sedangkan  bila  ingin  menawarkan  produk  dengan
harga  yang  relatif  murah,  tidak  akan  masalah  jika  memilih lokasi  usaha  yang  daya  beli  masyarakatnya  kurang.  Karena
konsumen  di  daerah  tersebut  lebih  mementingkan  harga murah,  dibandingkan  memperhatikan  kualitas  produk  yang
dijual.
c Memperhatikan tingkat keramaian lalu lintas.
Perhatikan  lalu  lintas  yang  ada  di  lokasi  usaha  yang  akan dibangun,  karena  hal  ini  juga  mempengaruhi  jenis  usaha
yang  cocok  di  daerah  tersebut.  Untuk  lokasi  yang  banyak dilalui  kendaraan  bermotor  ,  bisa  mencoba  usaha  bengkel
yang  lebih  dibutuhkan.  Sesuaikan  jenis  usaha  dengan  para konsumen yang lalu lalang di lokasi tersebut.
d Banyaknya  usaha  yang  mendukung  lokasi  tersebut.
Semakin  banyak  usaha  yang  ada  di  sekitar  lokasi,  maka konsumen  yang  datang  ke  lokasi  tersebut  juga  semakin
ramai.  Karena  di  lokasi  tersebut  terdapat  berbagai  macam usaha  yang  menyediakan  produk  yang  berbeda  pula,
sehingga para konsumen lebih tertarik datang ke lokasi yang terdapat  berbagai  macam  usaha.  Misalnya  saja  lokasi  pasar
dan mall yang selalu ramai pengunjung. e
Sesuaikan  dana  dengan  lokasi  usaha  yang  akan  dipilih. Biasanya  lokasi  usaha  yang  ada  di  keramaian  seperti  mall,
atau  di  pinggir  jalan  yang  strategis  harga  sewanya  lebih mahal  dibandingkan  lokasi  usaha  yang  kurang  strategis.
Untuk  itu  sesuaikan  dana  yang  Anda  miliki,  dengan  lokasi usaha  yang  di  pilih.  Jangan  memilih  lokasi  yang  harga
sewanya mahal, tetapi ternyata tidak ramai pengunjung.
f Pilih  lokasi  usaha  yang  tingkat  kompetisinya  rendah.
Jika  di  lokasi  tersebut  sudah  banyak  usaha  yang  sejenis dengan  usaha  Anda,  sebaiknya  lokasi  ini  dihindari.  Namun
jika  Anda  yakin  karena  posisinya  yang  sangat  strategis, Anda  harus  siap  bersaing  dengan  menciptakan  inovasi  baru
yang dapat membedakan usaha Anda dengan usaha lain yang sejenis.
g Perhatikan pula akses menuju lokasi usaha.
Usahakan  pilih  lokasi  yang  mudah  di  akses  oleh  para konsumen.  Jika  memungkinkan,  pilih  lokasi  usaha  yang
dilalui  transportasi  umum.  Agar  konsumen  yang  tidak memiliki  kendaraan  pribadi  juga  bisa  menjangkau  lokasi
usaha Anda. h
Tingkat keamanan yang mendukung. Lokasi  usaha  yang  aman  juga  menambah  kenyamanan  para
konsumen.  Mereka  tidak  akan  ragu  meninggalkan  kendaraan mereka di tempat parkir, dan bisa menikmati pelayanan usaha
Anda dengan merasa nyaman. Dengan lingkungan yang aman, Anda  bisa  mengurangi  resiko  pencurian  maupun  perusakan
yang bisa terjadi pada usaha yang ada di lokasi kurang aman. i
Perhatikan kebersihan lokasi usaha. Konsumen  tidak  akan  mengunjungi  sebuah  toko,  warung
ataupun  sebuah  outlet  yang  berada  di  lingkungan  kotor  atau
kumuh.  Mereka  akan  merasa  ragu  untuk  membeli  produk Anda.  Untuk  itu  jaga  kebersihan  lingkungan  sekitar  Anda,
agar  konsumen  merasa  nyaman  berkunjung  ke  lokasi  usaha Anda.
4. Store Atmosphere
Menururt  Kotler  2005  store  atmosphere  suasana toko  adalah  suasana  terencana  yang  sesuai  dengan  pasar
sasarannya  dan  dapat  menarik  konsumen  untuk  membeli.  Dari adanya  pernyataan  ini  bisa  dikatakan  bahwa  aspek  store
atmosphere  ini  adalah  salah  satu  hal  yang  berperan  penting dalam  menarik  konsumen.  Pendapat  lain  dari  Sutisna  dan
Pawitra  2001  mengatakan  store  atmosphere  adalah  status afeksi dan kognisi yang dipahami konsumen dalam suatu toko,
walau mungkin tidak sepenuhnya disadari pada saat berbelanja. Dalam  artian  yang  lebih  spesifik  disebutkan  oleh  Peter  dan
Olson  1999  yang  tersedianya  pengaturan  udara  AC,  tata ruang  toko,  penggunaan  warna  cat,  penggunaan  jenis  karpet,
warna  karpet,  bahan-bahan  rak  penyimpan  barang,  bentuk  rak dan lain-lain.
a. Elemen-elemen Store Atmosphere
Elemen-elemen store atmosphere menurut Berman  Evans 2010:509 dapat dibagi menjadi empat elemen utama, yaitu:
1 Exterior  Bagian  Luar  Toko  mempunyai  pengaruh  yang
kuat pada
citra toko
tersebut, sehingga
harus direncanakan  dengan  sebaik  mungkin.  Kombinasi  dari
exterior  ini  dapat  membuat  bagian  luar  toko  menjadi terlihat  unik,  menarik,  menonjol  dan  mengundang  orang
untuk masuk ke dalam toko. Exterior terdiri dari: a
Storefront  Bagian  Depan  Toko  Bagian  depan  toko meliputi  kombinasi  papan  nama,  pintu  masuk,  dan
konstruksi bangunan. Storefront harus mencerminkan keunikan,  kemantapan,  kekokohan  atau  hal-hal  lain
yang  sesuai  dengan  citra  toko  tersebut.  Khususnya konsumen  yang  sering  menilai  toko  dari  penampilan
luarnya  sehingga  merupakan  faktor  penting  untuk mempengaruhi konsumen mengunjungi toko.
b Marquee  Papan  Nama  Toko  adalah  suatu  tanda
yang  digunakan  untuk  memajang  nama  atau  logo suatu  toko.  Marquee  dapat  dibuat  dengan  teknik
pewarnaan,  penulisan  huruf,  atau  penggunaan  lampu neon. Marquee dapat terdiri dari nama atau logo saja,
atau  dikombinasikan  dengan  slogan  dan  informasi lainnya.  Supaya  efektif,  marquee  harus  diletakan  di
luar,  terlihat  berbeda,  dan  lebih  menarik  atau mencolok daripada toko lain disekitarnya.
c Display  Windows  Tampilan  Pajangan  tujuan  dari
display  window  adalah  untuk  mengidentifikasikan suatu  toko  dengan  memajang  barang-barang  yang
mencerminkan keunikan toko tersebut sehingga dapat menarik  konsumen  masuk.  Dalam  membuat  jendela
pajangan  yang  baik  harus  dipertimbangkan  ukuran jendela, jumlah barang yang dipajang, warna, bentuk,
dan frekuensi penggantiannya. d
Parking  Facilities  Fasilitas  Tempat  Parkir  yang luas,  gratis,  dekat  dengan  toko  akan  menciptakan
citra positif dibandingkan dengan parkir yang langka, mahal dan jauh.
2 General Interior Interior Umum terdiri dari:
a Colour  and  Lighting  Warna  dan  Pencahayaan
Pencahayaan  yang  terang,  warna-warna  cerah berkontribusi  pada  suasana  yang  berbeda  daripada
cahaya  pastel  atau  dinding  putih  polos.  Kadang- kadang  ketika  warna  berubah,  pelanggan  mungkin
awalnya  tidak  nyaman  sampai  mereka  terbiasa dengan skema yang baru.
b Scent  and  Sound  Aroma  dan  Musik  Aroma  dan
musik dapat mempengaruhi suasana hati pelanggan.
c Store  Personnel  Karyawan  Toko  Karyawan  yang
sopan,  rapih,  berpengetahuan  dapat  membuat atmosphere yang positif.
d Cleanliness  Kebersihan  Kebersihan  dapat  menjadi
pertimbangan utama bagi konsumen untuk berbelanja di  toko  tersebut.  Pengelola  toko  harus  mempunyai
rencana  yang  baik  dalam  pemeliharaan  kebersihan toko.
3 Store  Layout  Tata  Letak  Toko  Merupakan  rencana
untuk  menentukan  lokasi  tertentu  dan  pengaturan  dari peralatan,  barang  dagangan,  gang-gang  dalam  toko  serta
fasilitas  toko.  Dalam  merancang  store  layout  perlu diperhatikan hal-hal berikut:
a Allocation of Floor Space Alokasi Ruang Lantai
1 Selling Space digunakan untuk memajang barang, berinteraksi  antara  konsumen  dan  karyawan  toko,
demonstrasi, dan lainnya. 2  Personnel  Space  ruangan  yang  disediakan  untuk
karyawan  berganti  pakaian,  makan  siang  dan  coffee breaks, dan ruangan untuk beristirahat.
5. Minat Beli Ulang