6
Tabel 3
Tabel Warga Binaan berdasarkan asal Kabupaten Kota
NO KABUPATENKOTA
JUMLAH 1
Medan 356
2 Serdang Bedagai
87 3
Lubuk Pakam 129
4 Labuhan Batu
142 5
Batu Bara 80
6 Aceh
716 7
Tanah Karo 654
8 Lainnya
28
TOTAL 2.192
Sumber: Seksi Registrasi Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti membuat perumusan masalah dalam peneltian ini. Adapun permasalahan yang dibahas dalam
skripsi ini adalah sebagai berikut: Bagaimana evaluasi pelaksanaan program pembinaan dan pelatihan kemandirian terhadap warga binaan pemasyarakatan
di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan ?
Universitas Sumatera Utara
7
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Sejauh mana keberhasilan pelaksanaan program pembinaan dan pelatihan kemandirian
terhadap warga
binaan pemasyarakatan
di Lembaga
Pemasyarakatan Klas I Medan.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi, kontribusi atau masukan kepada lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah dalam rangka
pengembangan konsep-konsep dan teori-teori yang berhubungan dengan pembinaan dan pelatihan kemandirian warga Binaan Pemasyarakatan.
Universitas Sumatera Utara
8
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini disajikan dalam enam bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan uraian konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang di teliti, kerangka pemikiran, defenisi konsep dan defenisi
operasional. BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini berisikan tipe penelitian, populasi dan sampel penalitian.
Teknik penarikan sampel yang digunakan serta teknik pengumpilan data dan teknik analisis data.
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisikan gambaran umum dan sejarah singkat lokasi penelitian.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini Berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian Serta analisisnya.
Universitas Sumatera Utara
9
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran atas penelitian yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Evaluasi 2.1.1 Pengertian Evaluasi
Baik tidaknya suatu program dapat dilihat dari proses evaluasi yang dilakukan. Evaluasi sangat dibutuhkan untuk melihat sejauh apa perkembangan dan
capaian daripada suatu program yang telah ditetepkan dan dilaksanakan. Evaluasi sangat berkaitan dengan suatu proses perencanaan, dan keduanya saling memiliki
kaitan timbal balik. Evaluasi bahasa Inggris:Evaluation adalah proses penilaian.
Dalam perusahaan, evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan efektifitas strategi yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Data
yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi program berikutnya http:id.wikipedia.orgwikiEvaluasi diakses 20 mei 2014 pukul
23.30. Evaluasi adalah suatu upaya untuk mengukur secara objektif terhadap
pencapaian yang telah dirancang dari suatu aktivitas atau program yang telah dilaksanakan sebelumnya, yang mana hasil penelitian yang dilakukan menjadi umpan
balik bagi aktivitas perencanaan baru yang akan dilakukan berkenaan dengan aktivitas yang sama dimasa depan Siagian dan Agus, 2012:171
Menurut Alkin 1969, evaluasi sebagai suatu proses meyakinkan keputusan, memilih informasi yang tepat, mengumpulkan, dan menganalisis informasi sehingga
dapat melaporkan ringkasan data yang berguna bagi pembuat keputusan dalam memilih beberapa alternatif.
Universitas Sumatera Utara
11
5 macam evaluasi menurut Alkin, yakni: 1.
Sistem assessment, yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi sistem.
2. Program planning, membantu pemilihan program tertentu yang mungkin akan
berhasil memenuhi kebutuhan program. 3.
Program implementation, yang menyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepet seperti yang direncanakan.
4. Program improvement, yang memberikan informasi tenteng bagaimana program
berfungsi, bagaimana program bekerja, atau berjalan? Apakah menuju pencapaian tujuan, adakah hal-hal atau masalah-masalah baru yang muncul tak terduga?
5. Program cetification, yang memberi informasi tentang nilai atau guna program
http:file.upi.eduDirektoriFIPJUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN197108 082001121-DIDING_NURDINBab_2_Model_Evaluasi_SP.pdf diakses30 juni
2014.
2.1.2 Pendekatan-pendekatan terhadap Evaluasi
Evaluasi memiliki tujuan-tujuan alternatif dan tujuan-tujuan tersebut mempengaruhi evaluasi suatu program atau kegiatan. Mengenal pandangan-
pandangan yang beraneka ragam dan mengetahui bahwa tidak semua evaluator setuju pada pendekatan tersebut dalam melakukan evaluasi suatu programkegiatan adalah
penting. Ada beberapa pendekatan umum dalam melakukan evaluasi yaitu:
1. Pendekatan pertama adalah objective-oriented approach
Universitas Sumatera Utara
12
Fokus pada pendekatan ini hanya tertuju kepada tujuan programproyek dan seberapa jauh tujuan itu tercapai. Pendekatan ini membutuhkan kontak intensif dengan
pelaksana programproyek yang bersangkutan.
2. Pendekatan kedua adalah pendekatan three-dimensional cube atau
Hammond’s evaluation approach.
Pendekatan Hammond melihat dari tiga dimensi yaitu instruction karateristik pelaksanaan, isi, topik, metode, fasilitas, dan organisasi programproyek, institution
karakteristik individual peserta, instruktur, administrasi sekolahkampusorganisasi, dan behavioral objective tujuan program itu sendiri, sesuai dengan taksonomi
Bloom, meliputi tujuan kognitif, afektif dan psikomotor. 3.
Pendekatan ketiga adalah management-oriented approach. Fokus dari pendekatan ini adalah sistem dengan model CIPP: context-input-proses-
product. Karena pendekatan ini melihat programproyek sebagai suatu sistem sehingga jika tujuan program tidak tercapai, bisa dilihat di proses bagian mana yang
perlu ditingkatkan. 4. Pendekatan keempat adalah goal-free evaluation.
Berbeda dengan tiga pendekatan di atas, pendekatan ini tidak berfokus kepada tujuan atau pelaksanaan programproyek, melainkan berfokus pada efek sampingnya, bukan
kepada apakah tujuan yang diinginkan dari pelaksana programproyek terlaksana atau tidak. Evaluasi ini biasanya dilaksanakan oleh evaluator eksternal.
5. Pendekatan kelima adalah consumer-oriented approach. Dalam pendekatan ini yang dinilai adalah kegunaan materi seperti software, buku,
silabus. Mirip dengan pendekatan kepuasan konsumen di ilmu Pemasaran, pendekatan ini menilai apakah materi yang digunakan sesuai dengan penggunanya,
Universitas Sumatera Utara
13
atau apakah diperlukan dan penting untuk programproyek yang dituju. Selain itu, juga dievaluasi apakah materi yang dievaluasi di-follow-up dan cost effective.
6. Pendekatan keenam adalah expertise-oriented approach. Dalam pendekatan ini, evaluasi dilaksanakan secara formal atau informal, dalam
artian jadwal dispesifikasikan atau tidak dispesifikasikan, standar penilaian dipublikasikan atau tidak dipublikasikan. Proses evaluasi bisa dilakukan oleh
individu atau kelompok. Pendekatan ini merupakan pendekatan tertua di mana evaluator secara subyektif menilai kegunaan suatu programproyek, karena itu
disebut subjective professional judgement. 7. Pendekatan ketujuh adalah adversary-oriented approach.
Dalam pendekatan ini, ada dua pihak evaluator yang masing-masing menunjukkan sisi baik dan buruk, disamping ada juri yang menentukan argumen evaluator mana
yang diterima. Untuk melakukan pendekatan ini, evaluator harus tidak memihak, meminimalkan bias individu dan mempertahankan pandangan yang seimbang.
8. Pendekatan terakhir adalah naturalistic participatory approach. Pelaksana evaluasi dengan pendekatan ini bisa para stakeholder. Hasil dari evaluasi
ini beragam, sangat deskriptif dan induktif. Evaluasi ini menggunakan data beragam dari berbagai sumber dan tidak ada standar rencana evaluasi. Kekurangan dari
pendekatan evaluasi ini adalah hasilnya tergantung siapa yang menilai Tayipnafis, 2000 :9.
Berbagai pendekatan untuk mengevaluasi suatu program atau proyek diterapkan untuk mendapatkan keefektifan dan keefisienan program atau proyek
tersebut baik secara internal yaitu pihak pengembang atau pengelola, maupun secara eksternal yaitu pengguna. Bentuk-bentuk pendekatan evaluasi yang telah ada harus
Universitas Sumatera Utara
14
terus dikembangkan untuk meningkatkan kepuasan pengguna sebagai tujuan utama suatu program dijalankan.
2.1.3 Proses Evaluasi
Dalam proses suatu program, pada hakekatnya selalu dimualai dari suatu rencana, bertitik dari situ maka proses evaluasi atau pelaksanaan evaluasi terhadap
suatu program tentu saja harus didasarkan atas rencana evaluasi program tersebut. Namun dalam praktek sering sekali evaluasi terhadap suatu program tidak
direncanakan. Hal ini tidak saja menimbulkan ketidakjelasan fungsi evaluasi, institusi, personal yang sebaiknya melakukan evaluasi dan biaya untuk evaluasi.
Dalam melakukan proses evaluasi ada beberapa etik birokrasi yang perlu diperhatikan olek pihak-pihak yang erat hubungannya dengan tugas-tugas evaluasi
antara lain: 1.
Semua tugastanggungjawab pemberi tugasyang menerima tugas harus jelas. 2.
Pengertian dan konotasi yang tersirat dalam evaluasi yaitu mencari kesalahan harus dihindari.
3. Pengertian evaluasi adalah untuk memperbandingkan rencana dengan
pelaksanaan dengan melakuakan pengukuran-pengukuran kuantitatifkualitatif totalitas program secara teknik, maka dari itu hendaknya ukuran-ukuaran
kualitas dan kuantitas tentang apa yang dimaksud dengan berhasil telah dicantumkan sebelumnya dalam rencan program secara eksplisit.
4. Tim yang melakukan evaluasi adalah pemberi sarannasehat kepada
manajemen, sedangkan pendayagunaan sarannasehat tersebut serta pembuat keputusan atas dasar sarannasehat tersebut berada ditangan manajemen
program.
Universitas Sumatera Utara
15
5. Dalam proses pengambilan keputusan yang telah dilakukan atas data-
datapenemuan teknis perlu dikonsultasiakan secara cermat mungkin karena menyangkut banyak hal tentang masa depan proyek dalam kaitannya dengan
program. 6.
Hendaknya hubungan dan proses selalu didasari oleh suasana konstruktif dan objektif serta menghindari analisa-analisa subjektif. Dengan demikian,
evaluasi dapat diterapkan sebagai salah satu program yang sangat penting dalam siklus manajemen program Sirait: 1990:160.
2.1.4 Tolak Ukur Evaluasi
Suatu program dapat dievaluasi apabila ada tolak ukur yang bisa dijadikan penilaian terhadap program yang telah berlangsung tersebut. Berhasil atau tidaknya
suatu program berdasarkan tujang yang dimiliki tolak ukur yang nantinya harus dicapai dengan baik oleh sumber daya yang mengelolanya, diantaranya:
1. Tolak ukur evaluasi pada tahap perencanaan adalah:
a. Mempunyai suatu program yang akan disosialisasikan
b. Mempunyai tujuan yang akan disosialisasikan
c. Mempunyai metode-metode yang akan digunakan untuk
disosialisasikan 2.
Tolak ukur dalam evaluasi pada tahap pelaksanaan adalah: a.
Apakah pelaksanaan program sesuai dengan yang telah direncanakan b.
Apakah tujuan dapat dicapai sesuai dengan yang direncanakan c.
Apakah metode-metode sesuai dengan yang telah direncanakan d.
Apakah sarana yang ada dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan
Universitas Sumatera Utara
16
3. Tolak ukur evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan adalah:
a. Apakah hasil yang diperolehefektivitas dan efisien sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai Suwito, 2002:16
2.2 Evaluasi Program
Evaluasi program merupakan suatu langkah, yaitu awal dalam supervisi, yaitu mengumpulkan data yang tepat agar dapat dilanjutkan dengan pemberian pembinaan
yang tepat pula. Fokus utama penilaian suatu program meliputi tiga arah, yaitu masukan, hasil, dan dampak. Oleh karena itu, pelaksanaan suatu penilaian terhadap
suatu program harus mengimplementasikan indikator yang tepat. Ditinjau dari aspek tujuannya, maka penilaian berupaya mengetahui dengan apa sungguh-sungguh terjadi
pelaksanaan atau implementasi program. Penilaian suatu program bertujuan:
1. Mengetahui tingkat pencapaian tujuan dari suatu program.
2. Mengukur dampak langsung yang muncul bagi kelompok sasar.
3. Mengetahui dan menganalisis dampak-dampak lain yang mungkin terjadi.
Jika ditinjau dari aspek tingkat pelaksanaannya, secara umum evaluasi terhadap suatu program dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu :
1. Penilaian atas perencanaan, yaitu mencoba memilih dan menetapkan prioritas terhadap berbagai alternatif dan kemungkinan atas cara mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. 2. Penilaian atas pelaksanaan, yaitu melakukan analisis tingkat kemajuan
pelaksanaan dibandingkan dengan perencanaan, di dalamnya meliputi apakah pelaksanaan program sesuai dengan apa yang direncanakan, apakah ada
Universitas Sumatera Utara
17
perubahan-perubahan sasaran maupun tujuan dari program yang sebelumnya direncanakan.
3. Penilaian atas aktivitas yang telah selesai dilaksanakan, yaitu menganalisis hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang sebelumnya ditetapkan Siagian dan
Agus, 2012 : 172.
2.3 Lembaga Pemasyarakatan 2.3.1 Pengertian Lembaga Pemasyarakatan