2. Dimensi
Job insecurity
Selain  berbagai  definisi  di  atas,
job  insecurity
dapat didefinisikan  ke  dalam  dua  sudut  pandang  yakni
global  concept
dan
multidimentional  concept
.
Multidimentional  concept
atau  konsep multidimensional  menggunakan  beberapa  dimensi  untuk  menjelaskan
mengenai
job  insecurity
.  Sedangkan  konsep  global  secara  spesifik membahas  mengenai  adanya  ancaman  akan  kehilangan  pekerjaan.
Konsep  ini  diaplikasikan  dalam  konteks  organisasi  yang  mengalami krisis  atau  perubahan  dimana
job  insecurity
dipertimbangkan  sebagai fase  pertama  dalam  proses  kehilangan  pekerjaan  dalam  Mauno,
Leskinen  dan  Kinnunen,  2001.  Greenhalgh  dan  Rosenblatt  2014 juga  menyampaikan  bahwa  konsep  global  didasari  oleh  adanya
ancaman  dan  kecenderungan  untuk  kehilangan  pekerjaan  yang  lebih tepat  digunakan  pada  organisasi  sektor  privat  atau  organisasi  yang
bersifat pribadi dimana
job insecurity
merupakan suatu ancaman akan ketidakpastian. Selain itu, dalam Reisel dan Banai 2002 mengatakan
bahwa pengukuran menggunakan konsep multidimensional cenderung melewati  sasaran
overreach
.  Berdasarkan  penjelasan  diatas,  peneliti menggunakan
global  concept
atau konsep global sebagai  acuan untuk memahami
job insecurity
. Berdasarkan  penjelasan  diatas,  peneliti  menggunakan
global concept
atau  konsep  global  sebagai  acuan  untuk  memahami
job insecurity
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Job insecurity
Sverke
et. al.
2006 membagi faktor-faktor yang mempengaruhi
job  insecurity
ke  dalam  dua  bentuk  yakni  situasi  yang  objektif  dan karakteristik  individu.  Kedua  hal  tersebut  merupakan  interaksi  yang
dapat  mempengaruhi  interpretasi  individu  dalam  menghadapi lingkungan  yang  mengalami  perubahan  sehingga  individu  merasakan
pengalaman
job insecurity
. Situasi  yang  objektif  merupakan  konsekuensi  dari  adanya
perubahan  lingkungan  yang  dapat  mempengaruhi  individu  untuk mengalami
job  insecurity
.  Perubahan  organisasi,  karakteristik  tenaga kerja  atau  ketidakpastian  mengenai  masa  depan  merupakan  contoh
perubahan  lingkungan  dalam  Hellgren  dan  Sverke,  2002;  Sverke
et. al.
,  2006.  Dengan  terjadinya  perubahan  tersebut  dapat  memicu organisasi untuk melakukan berbagai strategi agar tetap dapat bertahan
menghadapi situasi tersebut. Pilihan strategi yang dilakukan organisasi tak  jarang  mengarahkan  pekerja  untuk  mengalami  kecemasan
mengenai masa depan. Faktor-faktor  karakteristik  individu  memiliki  peranan  penting
di  dalam  membentuk  persepsi  seseorang  di  dalam  menghadapi perubahan  lingkungan.  Hellgren  dan  Sverke  2002  menjelaskan
bahwa  karakteristik  individu  adalah  faktor  yang  ada  dalam  individu dan  dapat  mempengaruhi  individu  dalam  melakukan  interpretasi
terhadap  lingkungan  seperti  tanggung  jawab  dalam  keluarga
family responsibility
,  kebutuhan  akan  keamanan
need  for  security
dan
perceived control
. Selain  dua  faktor  di  atas,  terdapat  pula  faktor  lainnya  yang
disebut dengan faktor demograkfik yang dapat mempengaruhi persepsi individu dalam Sverke
et. al.
, 2006. Faktor-faktor tersebut adalah: a.
Usia Usia  merupakan  salah  satu  faktor  yang  mempengaruhi
interpretasi  di  tengah  lingkungan  yang  menjadi  ancaman  terhadap pekerjaannya.  Beberapa  penelitian  menyebutkan  bahwa  orang
berusia 30an dan 40an atau yang lebih tua cenderung lebih mudah mengalami kehilangan pekerjaan.
b. Jenis kelamin
Jenis  kelamin  memiliki  peran  yang  berbeda  di  dalam menghadapi  kejadian  hidup  mereka.  Beberapa  studi  menemukan
bahwa  laki-laki  cenderung  mengalami
job  insecurity
lebih  tinggi daripada perempuan.
c. Sosioekonomi
Faktor  ini  juga  disebut  sebagai  faktor  yang  mempengaruhi individu dalam menghadapi situasi dan hasilnya dapat terlihat pada
interpretasi  bahwa  pekerjaan  mereka  menjadi  suatu  ancaman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI