Sementara judul-judul dengan tema seksualitas pasutri sekitar 60 judul pada umumnya ingin mengatakan bahwa tradisi Islam pun memiliki panduan
“seni bercinta”-nya sendiri.
4
Ini tersimpul dalam dua judul yang sangat mencolok,
Kamasutra Islami
dan
Kamasutra Arab.
Judul-judul lain yang secara eksplisit menyatakan bahwa Islam punya ajaran atau panduan sendiri
dalam soal seksualitas dapat dilihat dari buku-buku dengan judul berikut:
Tabel I.10: Judul-judul tentang Seksualitas dan Kehiduapn Pasutri 30 Tuntunan Seksualitas Islami
Indahnya Bercinta Sesuai Syariah
Seni Bercinta dalam Islam
Seni Seks Islami
Nikmatnya Seks Islami
Buku Pinter Pasutri Islami
Cinta Seks: Rumah Tangga Muslim
Dahsyatnya Seni Seks Islami
Panduan Seks Islami Berdasarkan Al Quran Sunnah Nabi
Tusukan Perawan: Cara Sehat dan Islami Memuaskan Pasangan
Seni Bercinta yang Diberkahi Allah Swt
Seks Indah Penuh Berkah
Dua hal lain yang dapat dijadikan catatan dalam mencermati judul-judul dengan tema seksualitas ini adalah ditonjolkannya sosok Nabi Muhammad
SAW sebagai tauladan kehidupan seks dan dikedepankannya ritual-ritual tertentu dalam tradisi Islam sebagai sarana peningkatan kenikmatan seksual.
Untuk yang pertama dapat dilihat dari judul:
Bercinta Cara Nabi Raja; Etika
Bercinta Ala Nabi; Rahasia Kehidupan Seks dari Nabi; Wasiat Nabi Di
Malam Pengantin; Teladan Nabi Menyalurkan Hasrat Seksual; 21 Seni
4
Ada satu dua judul yang menunjukkan buku bersangkutan membahas seksualitas dari sudut medis dan psikologi seperti How to Handle Masturbation, Dosa Homoseks, dan Mengapa Banyak
Larangan Dalam Bercinta Kesehatan Serta Psikologi Kejiwaan.
103
Menggauli Istri a la Rasulullah
. Sedangkan untuk yang kedua dapat dilihat dari judul
Revolusi Bercinta dengan Metode Zikir Seks.
.
b. Tema Kesejahteraan Psikis
Seperti yang disampaikan sebelumnya, kesejahteraan rohani hasanah yang ingin dibantu pencapaiannya oleh buku-buku swa-bantu Islami tidak
mengarah pada keselamatan di akhirat yang secara normatif hanya bisa diraih dengan ketakwaan dan amal shaleh. Kesejahteraan rohani lebih berarti
kesejahteraan psikis dalam kehidupan sehari-hari di dunia. Pendek kata, kebahagiaan hidup yang jadi impian setiap Muslim.
Buku-buku swa-bantu Islami lebih banyak membahas tema kesejahteraan rohani dibanding yang membahas tema kesehatan fisik. Ini
terjadi karena kesejahteraan rohani menghendaki perumusan yang lebih panjang dan detail, dan oleh karena itu menghendaki pembahasan yang
lebih banyak. Dibutuhkannya ruang penulisan yang lebih banyak akhirnya memberi kesempatan untuk menganekaragamkan judul buku sesuai dengan
sub-sub tema masalah yang terkait dengan kesejahteraan rohani. Ini berbeda dari kesejahteraan atau kesehatan fisik yang cuma terfokus kepada
soal sehatsakit dan soal mempertahankan kesehatanmenanggulangi penyakit.
Pada umumnya tema kesejahteraan psikis buku-buku swa-bantu Islami berkisar pada masalah-masalah yang dialami atau hal-hal yang diidealkan
seorang individu Muslim terlepas dari jenis kelamin dan usianya sebagai salah satu anggota keluarga batih anggota satu rumah tangga. Masalah-
masalah atau hal-hal ideal tersebut dapat dipilah-pilah menjadi beberapa bagian, seperti berikut:
104
i. masalah seputar kerumahtanggaan dan persiapan dalam mengarungi kehidupan rumah tangga.
ii. Masalah peran sebagai orang tua dalam pendidikan anak parenting. iii. Masalah aktivitas ekonomi dalam arti usaha individu dalam mencari
nafkah untuk memenuhi kebutuhan materialnya. iv. Masalah penggemblengan daya tahan psikis individual dalam menjalani
tantangan kehidupan sehari-hari.
i. Judul-judul dengan Tema Kerumahtanggaan
Judul-judul yang membahas tema kerumahtanggaan lumayan mencolok dari total populasi judul buku swa-bantu Islami yang terkumpul
dari katalog Gramedia dan SAB, yakni 406 judul sekitar 3,25 . Istilah kerumahtanggaan dipilih karena kebahagiaan kehidupan rumah tangga
adalah tujuan akhir yang diimpikan oleh hubungan percintaan pria-wanita dewasa. Dengan demikian, tema ini sebenarnya membawahi tiga sub-
tema lain, yakni sub-tema yang terkait dengan kehidupan keluarga yang terdiri dari suamibapak, istriibu dan anak; sub-tema pernikahan, yakni
masalah-masalah persiapan menjelang dan saat pernikahan. Tercakup ke dalamnya masalah seperti perjodohan, romantika percintaan muda-
mudi, yang lazim disebut ta’aruf –sebuah istilah yang dianggap sebagai padanan Islami bagi istilah “pacaran”, sampai pada ihwal malam pertama
atau malam pengantin.
1 Judul dengan Sub-tema Keluarga
Judul-judul dengan sub-tema kehidupan keluarga pada umumnya berkisar seputar masalah bagaimana mewujudkan sebuah keluarga
impian yang tersimpul dalam istilah “keluarga sakinah” sakinah adalah kata dari bahasa Arab yang secara terminologis kurang lebih berarti
105
kondisi keluarga yang tenang, diam, tanpa gejolak. Ini terlihat dari judul-judul seperti
Tabel I.11: Judul-judul tentang Keluarga Sakinah Keluarga Sakinah, Keluarga Surgawi
Manajemen Keluarga Sakinah
Membangun Rumah Tangga Sakinah
Panduan Hukum Keluarga Sakinah
Panduan Keluarga Sakinah
Sebuah Kado Pernikahahn Sakinah Bersamamu
Ya Allah Jadikan Keluargaku Sakinah
Bersamamu Kugapai Sakinah
Membangun Rumah Tangga Sakinah
Resep Keluarga Sakinah
Sakinah Bersamamu : Sebuah Kado Perkawinan
Ada juga judul-judul yang mengganti kata “sakinah” dengan kata- kata lain yang dianggap layak menggantikannya. Penggantian ini
terjadi karena anggapan bahwa kondisi sakinah yang diidealkan dalam tradisi ajaran Islam mendapat wujud konkretnya dari keadaan yang
tercermin dalam kata-kata pengganti. Judul-judul dimaksud misalnya,
Tabel I.12: Judul-judul tentang Kebahagiaan Keluarga 1000 Tips Mencapai Keluarga Bahagia
60 Pedoman Rumah Tangga Islami
Doa Harian Keluarga Muslim
Keluarga Sakinah Keluarga Surgawi
Membangun Keluarga Qurʹani
Membangun Keluarga Sukses
Mencapai Keluarga Barokah
Menciptakan Rumah Tangga Sehat Bahagia
Rumahku Surgaku: Membangun Rumah Tangga Berpondasi Takwa
Sebagaimana yang dapat dilihat dari judul-judul dengan sub-tema ini, keluarga atau rumah tangga dipahami sebagai sebuah proyek yang
menghendaki proses yang terencana dengan baik. Judul-judul tersebut
106
mengisyaratkan bahwa buku bersangkutan membahas proses dan perencanaan sebuah proyek bernama “rumah tangga” atau “keluarga”.
Ini tercermin secara eksplisit dari kata kerja aktif berawalan “me-“ semisal “membangun”, “menciptakan,” “mencapai” dalam
judul-judul di atas maupun dalam judul-judul seperti Membingkai
Surga dalam Rumah
Tangga; Memecahkan Perselisihan Keluarga; Menjadi Keluarga Ahli
Surga; Menjaga Keutuhan Rumah Tangga; Merawat Mahligai Rumah
Tangga.
Bahkan judul
Manajemen Keluarga Sakinah
terkesan secara terang-terangan memosisikan keluarga sebagai semacam
perusahaankorporasi. Keluarga adalah sebuah proyek bersama di mana setiap individu
anggota keluarga punya tanggung jawab masing-masing. Terdapat judul-judul dengan kata ganti orang tunggal mengandaikan pembaca
adalah seorang anggota keluarga dan perlu membaca buku bersangkutan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja perannya
dalam sebuah “korporat” bernama keluarga. Contoh dari judul-judul seperti ini adalah
Tabel I.13: Judul-judul tentang Keluarga sebagai Proyek Seseorang Apa Salahku Hingga Perkawinan Tak Bahagia
Keluargaku di Bulan Ramadhan
Keluargaku Surgaku
Kubangun Rumah Tanggaku dengan Modal Akhlak Mulia
Ada Surga Di Rumahku
Bersamamu Kugapai Sakinah
Keluargaku Utama Visi Praktis Back To Family
Rumah Tanggaku Paling Bahagia
Keluargamu Mutiara Hidupmu
Sebuah Kado Pernikahan Sakinah Bersamamu
Selamatkan Dirimu Keluargamu Dari Neraka
107
Terkait dengan peran dalam keluarga, terdapat judul yang secara jelas mencantumkan kata “suami” danatau “istri.” Ini berarti buku
bersangkutan membahas hal-ihwal yang terkait dengan peran masing- masing. Contohnya adalah:
Tabel I.14: Judul-judul tentang Peran SuamiIstri dalam Keluarga Tanggung Jawab Suami dalam Rumah Tangga, Tanggung Jawab Istri
dalam Rumah Tangga
Bagaimana Membahagiakan Istri
Bagaimana Membahagiakan Suami
La Tahzan Untuk Suami Istri
Dalam Bingkai Mahabbah: Menjadi Suami Istri Idaman
Menjadi Suami Bidadari
Kemesraan Nabi Bersama Istri
Rumah tangga sebagai sebuah proyek selalu dibayangi oleh kegagalan yang berakhir pada perceraian. Dari judul-judul bertema
kerumahtanggaan hanya tiga judul yang memuat kata perceraian, yakni
Stop Perceraian Selamatkan Perkawinan; Indahnya Perceraian;
Prosedur Perceraian Di Pengadilan Agama
. Jumlah ini amat sedikit dibandingkan dengan judul bertema bagaimana membangun rumah
tangga yang baik dan apa saja yang harus diperhatikan supaya tidak mengalami keretakan. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa buku swa-
bantu Islami berfungsi bagai buku panduan pengguna user guide suatu alat, misalnya buku manual perawatan kendaraan atau barang
elektronik. Buku manual tidak akan membahas panjang lebar apa kegagalan yang akan terjadi, melainkan apa saja yang perlu
diperhatikan. Itulah sebabnya mengapa di buku manual kerap dijumpai
108