AST antar kelompok. Dari uji Kruskal Wallis, diketahui signifikansi 0,000 p ≤
0,05, hal ini menunjukkan terdapat perbedaan bermakna diantara kelompok. Oleh karena itu, untuk melihat perbedaan tiap kelompok dilanjutkan uji dengan Mann
Whitney. Hasil analisis dari uji Mann Whitney dapat dilihat pada Tabel XI.
1. Kontrol negatif olive oil dosis 2 mLkgBB
Tujuan dari pengujian kelompok kontrol negatif adalah untuk memastikan bahwa peningkatan aktivitas serum ALT dan AST pada tikus adalah akibat
pemberian hepatotoksin karbon tetraklorida dan bukan akibat pemberian pelarut yaitu olive oil. Pemilihan dosis olive oil sebesar 2 mLkgBB sesuai dengan dosis
pemberian hepatotoksin karbon tetraklorida. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dengan dosis yang sama, olive oil memberikan pengaruh
terhadap aktivitas serum ALT dan AST atau tidak.
Tabel XII. Rata-rata aktivitas serum ALT dan AST tikus setelah pemberian olive
oil dosis 2 mLkgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam n=5
Selang waktu jam
Purata aktivitas serum ALT
± SE UL
Purata aktivitas serum ALT
± SE UL 41,6 ± 1,1
50,2 ± 2,2
24
47,6 ± 2,0 60,2 ± 2,4
Gambar 8. Diagram batang rata-rata aktivitas serum ALT tikus setelah pemberian
olive oil dosis 2 mLkgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam
Gambar 9. Diagram batang rata-rata aktivitas serum AST tikus setelah pemberian
olive oil dosis 2 mLkgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam Tabel XIII.
Hasil uji t berpasangan aktivitas serum ALT dan AST tikus setelah pemberian olive oil dosis 2 mLkgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam
Selang waktu jam Aktivitas serum ALT
Aktivitas serum AST 24
24 Aktivitas
serum ALT -
B 24
B -
Aktivitas serum AST
- B
24 B
-
Keterangan:
B = Berbeda bermakna p ≤ 0,05
TB = Berbeda tidak bermakna p 0,05
Berdasarkan hasil pengukuran ALT yang tersaji pada Tabel XII dan Gambar 8, terlihat rata-rata nilai ALT jam ke-0, yaitu sebelum pemberian olive oil
adalah 41,6 ± 1,1 UL. Rata-rata nilai ALT jam ke-24, yaitu setelah pemberian olive oil adalah sebesar 47,6 ± 2,0 UL. Secara statistik, hasil ini memberikan
perbedaan yang bermakna p ≤ 0,05 antara kelompok kontrol olive oil jam ke-0
dengan kelompok kontrol olive oil jam ke-24, tetapi nilai ALT pada jam ke-0 dan 24 masih berada dalam batas normal yaitu 29,8-77,0 UL Hastuti, 2008,
sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian olive oil tidak meningkatkan aktivitas serum ALT. Hasil pengukuran aktivitas AST sebagai data pendukung, diperoleh
rata-rata nilai AST jam ke-0 yaitu sebelum pemberian olive oil adalah 50,2 ± 2,2
UL. Rata-rata nilai AST jam ke-24 yaitu setelah pemberian olive oil adalah sebesar 60,2 ± 2,4 UL tersaji dalam Tabel. XII. Hasil ini memberikan
perbedaan yang bermakna p ≤ 0,05 antara kelompok kontrol olive oil jam ke-0 dengan kelompok kontrol olive oil jam ke-24. Menurut Hastuti 2008 nilai AST
normal pada tikus adalah 19,3-68,9 UL, sehingga hasil pengukuran AST masih dalam batas normal.
Data pengukuran aktivitas ALT dan AST serum menunjukkan bahwa pemberian olive oil 2 mLkgBB tidak memberikan peningkatan terhadap aktivitas
ALT dan AST, artinya apabila terjadi peningkatan terhadap aktivitas ALT dan AST bukan karena penggunaan olive oil sebagai pelarut. Nilai ALT dan AST
kelompok kontrol negatif ini akan dijadikan dasar nilai normal ALT dan AST penelitian selanjutnya.
2. Kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB