HbA1c Landasan Teori

mengalami gangguan. Setelah pankreas tidak lagi mampu untuk memproduksi insulin yang cukup maka orang menjadi hyperglycaemic dan akan di diagnosis diabetes tipe 2 International Diabetes Federation, 2006.

F. HbA1c

HbA1c merupakan kadar glukosa darah yang terikat pada Hb secara kuat dan beredar bersama eritrosit selama masa hidup eritrosit 120 hari. HbA1c adalah bentuk ikatan molekul glukosa pada asam amino valin di ujung rantai beta molekul hemoglobin American Diabetes Association, 2011. Kadar HbA1c dapat meningkat dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti anemia defisiensi besi, usia, konsumsi alkohol, dan penggunaan salisilat dosis tinggi dalam jangka panjang. Kadar HbA1c juga dapat menurun dengan adanya beberapa faktor seperti transfusi darah dan penggunaan opioid jangka panjang Paputungan dan Sanusi, 2014. HbA1c secara luas digunakan dalam manajemen pasien dengan diabetes. Sebuah studi prospektif multinasional mengungkapkan hubungan linear antara HbA1c dan glukosa darah. Beberapa metode pengujian dapat secara akurat mengukur HbA1c pada individu dengan varian hemoglobin umum Little and Sacks, 2009. Tabel II. Klasifikasi HbA1c American Diabetes Association, 2014 Klasifikasi Nilai HbA1c Normal 5,7 Prediabetes 5,7 – 6,4 Diabetes ≥ 6,5

G. Landasan Teori

Body fat percentage sering dijadikan sebagai penanda obesitas dibandingkan body mass index dikarenakan pada body mass index yaitu bukan suatu pengukuran langsung terhadap adipositas dan tidak dapat dipakai pada individu dengan body mass index yang tinggi akibat besarnya massa otot Guyton and Hall, 2006. Penelitian yang dilakukan oleh Dwimartutie, Setiati, dan Oemardi 2010 yang dilakukan pada 55 responden menyatakan terdapat korelasi antara body fat percentage dengan resistensi insulin yang dapat dilihat dari nilai signifikansi p yaitu sebesar 0,018. Penelitian yang dilakukan oleh Matinhomaee, Khorshidi, Azarbayjani, and Hossein- nezhad 2012 pada 21 responden laki-laki menyatakan bahwa terdapat korelasi antara body fat percentage dengan resistensi insulin dilihat dari nilai signifikansi p yaitu sebesar 0,043 dan kadar glukosa darah dengan signifikansi p sebesar 0,019. Pada penelitian yang dilakukan oleh Diandra 2014 pada 66 reponden pria menyatakan bahwa terdapat korelasi antara body fat percentage dengan HbA1c yang dapat dilihat dari nilai signifikansi p sebesar 0,046 dan korelasi r sebesar 0,247. Kegemukan atau obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang berisiko bagi kesehatan. Obesitas merupakan prediktor kuat terjadinya resistensi insulin. Penelitian yang dilakukan oleh Gomez-Ambrosi, Silva, Galofre, Escalada, Santos, Gil, et al 2011 menyatakan obesitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan penyakit diabetes mellitus tipe 2. Penelitian lain dilakukan oleh Bosy-Westphal, Plachta-Danielzik, Dorhofer, Muller 2009 obesitas dapat memicu terjadinya diabetes mellitus tipe 2. HbA1c secara luas digunakan dalam manajemen pasien dengan diabetes. Sebuah studi prospektif multinasional mengungkapkan hubungan linear antara HbA1c dan glukosa darah. Penelitian oleh International A1c-Derived Avarage Glucose ADAG, yang melibatkan 600 partisipan di sebelas negara melalui monitoring glukosa 24 jam dan pengukuran HbA1c lebih sering, menunjukkan hubungan erat glukosa darah dan HbA1c Gough, Manley, and Stratton, 2010. Body fat percentage yaitu komponen lemak dalam tubuh yang sering disebut juga massa lemak. Kegemukan atau obesitas telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara berkembang dan negara maju karena akan berkaitan dengan penyakit kronis termasuk diabetes tipe II. HbA1c secara luas digunakan dalam manajemen pasien dengan diabetes. Sebuah studi prospektif multinasional mengungkapkan hubungan linear antara HbA1c dan glukosa darah.

H. Hipotesis