Teori Trait Kepribadian KEPRIBADIAN FIVE-FACTOR MODEL

B. KEPRIBADIAN FIVE-FACTOR MODEL

Bagian ini menguraikan tentang teori trait kepribadian, penjelasan kepribadian five-factor model, faset-faset dalam kepribadian five-factor model dan pengukuran kepribadian five-factor model.

1. Teori Trait Kepribadian

Psikologi memiliki berbagai teori kepribadian dengan masing-masing perspektifnya. Teori-teori kepribadian tersebut adalah teori kepribadian psikodinamis, teori kepribadian fenomenologis, teori kepribadian trait atau sifat, teori kepribadian behaviorisme, teori kepribadian kognitif dan teori kepribadian sosial-kognitif. Penelitian ini menggunakan teori trait karena teori ini memberikan cara sederhana untuk mengetahui bagaimana individu berbeda dengan yang lain. Trait merupakan unit dasar kepribadian yang merupakan kecenderungan individu untuk merespon dengan cara tertentu. Dapat diasumsikan bahwa kepribadian dicirikan berdasarkan kecenderungan konsisten individu dalam bertindak, merasa atau berpikir dengan caranya masing-masing. Pervin dkk., 2010 Teori kepribadian trait dikembangkan oleh Allport, Eysenk, dan Cattel dalam Pervin dkk., 2010. Ketiga tokoh tersebut mengakui bahwa sifat merupakan unit dasar kepribadian. Akan tetapi, ketiga ahli tersebut memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan penggunaan analisis faktor dan jumlah serta karakteristik alamiah dimensi dasar sifat kepribadian. Isu tersebut belum terpecahkan, tidak teratur dan tidak tersusun. Untuk itu, sejak tahun 1980-an, perbaikan kualitas dan metode, khususnya analisis faktor telah menghasilkan awal konsensus yang lebih besar dikalangan periset sifat. Konsensus tersebut adalah adanya teori big five atau model lima faktor. Banyak peneliti yang sekarang setuju bahwa perbedaan individual dapat diorganisir dalam lima dimensi yang luas dan bipolar McCrae Costa dalam Pervin dkk., 2010. Teori Big five disebut juga dengan five-factor model. Dari aneka teori trait, penelitian ini memilih untuk menggunakan teori trait five-factor model FFM yang dikembangkan oleh Costa dan McCrae dalam Pervin dkk., 2010. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa banyak hal mampu diprediksi dengan trait-trait kepribadian FFM seperti minat kerja dan kinerja, kesehatan, usia serta perawatan psikologis Pervin dkk., 2010. Selain itu, teori FFM juga bersifat human universal karena teori ini konsisten pada budaya yang berbeda Costa McCrae, 1992; De Raad et al., 1998 termasuk di Indonesia Widhiarso, 2004. Yang membedakan teori kepribadian FFM dengan teori kepribadian lain adalah teori kepribadian FFM bergantung pada pengukuran statistik objektif sedangkan teori kepribadian lain teori kepribadian Freud, Jung, dan Rogers dalam Pervin dkk., 2010 sangat bergantung pada intuisi. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, penelitian ini menggunakan teori kepribadian FFM.

2. Penjelasan Five-factor Model of Personality