8
BAB II LANDASAN TEORI
Bab landasan teori ini menguraikan sub-sub bab coping stress, kepribadian five-factor model, remaja dan pengaruh kepribadian five-factor model
pada coping stress remaja.
A. COPING STRESS
Sub-bab ini menguraikan tentang pengertian stres, pengertian coping, pengelompokan coping dan kategori spesifik coping.
1. Pengertian Stres
Lazarus dalam Carver Connor-Smith, 2010 mendefinisikan stres sebagai keadaan individu ketika menghadapi situasi yang menjadi beban
atau melebihi kemampuannya. Dengan kata lain stres adalah pengalaman individu saat mengalami kesulitan dalam menangani segala hambatan,
kehilangan, kerugian ataupun ancaman. Stres terjadi karena adanya stressor. Lazarus dalam Safaria, 2006
mengatakan bahwa stressor adalah kondisi fisik, lingkungan dan sosial yang menyebabkan stres.
Stres dapat bersifat positif ataupun negatif bagi individu. Selye dalam Mclean et al., 2007 menggolongkan stres menjadi dua golongan.
Penggolongan ini didasarkan pada persepsi individu terhadap situasi stres yang dialaminya, yaitu:
a. Eustress
Eustress adalah stres yang bersifat positif dan dapat meningkatkan kesiagaan mental, kewaspadaan, kognisi, dan performansi
individu. Eustress dianggap sebagai suatu pengalaman yang memuaskan. Hal ini dikarenakan kehadiran stres dapat mendorong individu untuk
berkembang menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya. b.
Distress Distress adalah stres yang bersifat negatif dan merusak
ketahanan diri individu. Distress terjadi karena adanya tuntutan sumber stres dan sumber daya individu yang tidak cukup untuk mengurangi
ancaman, bahaya, dan kehilangan. Individu yang mengalami distress mengalami rasa cemas, ketakutan, kekhawatiran atau gelisah. Hal ini
menyebabkan individu mengalami keadaan psikologis yang negatif, gangguan fisik, dan gangguan kesehatan. Selain itu, individu yang
mengalami distress memiliki keinginan untuk menghindar dan menarik diri dari lingkungan. Individu yang mengalami distress juga lebih
menyukai kesendirian, mudah marah dan tersinggung.
2. Pengertian Coping
Compas dalam Compas et al., 2001; Miller Kaiser, 2001; Thomsen et al., 2002 mengemukakan coping adalah usaha kesadaran yang dikehendaki
untuk mengatur emosi, pikiran, perilaku, fisiologi, dan merespon keadaan yang menyebabkan stres. Tidak semua respon individu dalam menghadapi
stresnya dikatakan coping. Individu mungkin memiliki ketidaksengajaan atas emosi, perilaku, fisiologis, kognitif dalam merespon stres, yang tidak
berfungsi untuk mengatur atau memodifikasi stres. Ketidaksengajaan respon tersebut dialami jauh di luar kendali individu. Saedangkan coping mengacu
pada usaha-usaha pengaturan secara sadar dan sengaja diperankan dalam merespon stres Connor-Smith et al., 2000.
3. Dimensi Coping