Sifat - Sifat Merkuri Kegunaan Merkuri

2.4 Merkuri

Merkuri Hg adalah Logam berat berbentuk cair, berwarna putih perak, serta mudah menguap pada suhu ruangan. Hg akan memadat pada tekanan 7.640 atmosfir. Merkuri Hg dapat larut dalam asam sulfat atau asam nitrat, tetapi tahan terhadap basa. Hg memiliki nomor atom 80, berat atom 200,59 grmol, titik lebur 356,6 C Widowati, 2008. Merkuri masuk ke lingkungan melalui banyak sumber merupakan salah satu dari bahan pencemar logam berat yang sangat penting untuk diperhatikan. Selain dapat masuk secara langsung ke dalam perairan alami dari buangan limbah industri yang diakibatkan oleh aktivitas manusia juga dapat masuk melalui air hujan dan pencucian tanah Achmad, 2004.

2.4.1 Sifat - Sifat Merkuri

Menurut Fardiaz 1992, bahwa merkuri merupakan salah satu logam berat, oleh karena itu sering mencemari lingkungan. Kebanyakan merkuri yang ditemukan di alam terdapat dalam bentuk gabungan dengan elemen lainnya, dan jarang ditemukan dalam bentuk elemen terpisah. Komponen merkuri banyak tersebar di karang- karang, tanah, udara, air dan organisme hidup melalui proses - proses fisik, kimia dan biologi yang kompleks. Merkuri dan komponen - komponen merkuri banyak digunakan oleh manusia untuk berbagai keperluan. Sifat - sifat kimia dan fisik merkuri membuat logam tersebut banyak digunakan untuk keperluan ilmiah dan industri. Beberapa sifat tersebut adalah sebagai berikut : 1. Merkuri merupakan satu - satunya logam yang berbentuk cair pada suhu kamar 25 c dan mempunyai titik beku terendah dari semua logam yaitu - 39 c. Universitas Sumatera Utara 2. Kisaran suhu dimana merkuri terdapat bentuk cair sangat lebar yaitu 396 c, dan pada kisaran suhu ini merkuri mengembang secara merata. 3. Merkuri mempunyai volatilitas yang tertinggi dari semua logam. 4. Ketahanan listrik merkuri sangat rendah sehingga merupakan konduktor yang terbaik dari semua logam. 5. Banyak logam yang dapat larut dalam merkuri membentuk komponen yang disebut amalgam alloy. 6. Merkuri dan komponen - komponennya bersifat racun terhadap semua makhluk hidup. Merkuri di alam terdapat dalam berbagai bentuk sebagai berikut : 1. Merkuri anorganik termasuk logam merkuri Hg ++ dan garam garamnya seperti merkuri klorida HgCl 2 dan merkuri oksida HgO. 2. Komponen merkuri organik atau organo merkuri, terdiri dari : a. Aril merkuri, mengandung hidrokarbon aromatik seperti fenil merkuri asetat. b. Alkil merkuri, mengandung hidrokarbon alifatik dan merupakan merkuri yang paling beracun, misalnya metil merkuri, etil merkuri dan sebagainya. c. Alkoksialkil merkuri R – O – Hg.

2.4.2 Kegunaan Merkuri

Merkuri digunakan dalam berbagai bentuk dan untuk berbagai keperluan misalnya industri khlor-alkali, alat - alat listrik, cat, instrumen, sebagai katalis, kedokteran gigi, pertanian, alat - alat laboratorium, obat obatan, industri kertas, amalgam, dan sebagainya. Hg digunakan dalam kegiatan penambangan emas, produksi gas khlor dan soda kaustik, serta dalam industri pulp, kertas, dan baterai. Penggunaan Universitas Sumatera Utara merkuri yang terbesar adalah khlor-alkali, dimana diproduksi khlorin Cl 2 dan soda kaostik NaOH dengan cara elektrolisis larutan garam natrium klorida NaCl. Kedua bahan kimia tersebut sangat banyak kegunaannya, oleh karena itu diproduksi dalam jumlah tinggi setiap tahun Fardiaz, 1992. Merkuri dengan khlor, belerang, atau oksigen akan membentuk garam yang digunakan dalam pembuatan krim pemutih dan krim antiseptik. Logam tersebut digunakan secara luas untuk mengekstrak emas Au dari bijinya. Ketika Hg dicampur dengan biji emas, Hg akan membentuk amalgam dengan emas Au dan perak Ag. Amalgam tersebut harus di bakar untuk menguapkan merkuri guna menangkap dan memisahkan butir - butir emas dari butir - butir batuan. Hg bersifat sangat toksik sehingga penggunaan Hg dalam berbagai industri sebaiknya dikurangi, termasuk dalam industri farmasi, kedokteran gigi, industri pertanian, industri batere, dan lampu fluorescence Widowati, 2008. Fungsi merkuri dalam proses ini adalah sebagai katoda dari sel elektrolisis. Merkuri dalam bentuk film bergerak membentuk amalgam dengan natrium yang dilepaskan dari larutan garam pada katoda selama elektrolisis. Amalgam kemudian dipisahkan dari sel elektrolisis dan bereaksi dengan air dan membentuk larutan NaOH, dan merkuri dilepaskan dapat digunakan kembali untuk produksi berikutnya. Kegunaan merkuri dalam proses ini adalah didasarkan pada sifatnya yang berbentuk cair, konduktifitas listriknya, dan kemampuannya untuk membentuk amalgam dengan logam natrium Palar, 1994. Universitas Sumatera Utara

2.4.3 Bahaya Utama Merkuri terhadap Kesehatan