2.4.3 Bahaya Utama Merkuri terhadap Kesehatan
Merkuri elemental Hg paling sering menyebabkan keracunan melalui rute inhalasi, bila tertelan ternyata tidak menyebabkan efek toksik karena absorpsinya yang
rendah kecuali jika ada fistula atau penyakit inflamasi gastrointestinal atau jika merkuri tersimpan untuk waktu lama di saluran gastro-intestinal. Pemaparan secara intravena
dapat menyebabkan emboli paru. Karena bersifat larut dalam lemak, bentuk Merkuri elemental mudah melalui sawar otak dan plasenta. Di otak ia akan terakumulasi di
korteks cerebrum dan cerebellum dimana ia akan teroksidasi menjadi bentuk merkuri Hg++
, ion merkuri ini akan berikatan dengan sulfhidril dari protein enzim dan protein
seluler sehingga mengganggu fungsi enzim dan transport sel. Pemanasan logam merkuri membentuk uap merkuri oksida yang bersifat korosif pada kulit, selaput mukosa mata,
mulut, dan saluran pernafasan. Merkuri inorganik kering diabsorpsi melalui gastro- intestinal, paru-paru dan kulit. Pemaparan akut dan kadar tinggi merkuri inorganik dapat
menyebabkan gagal ginjal sedangkan pada pemaparan kronis dengan dosis rendah dapat menyebabkan proteinuri, sindroma nefrotik dan nefropati yang berhubungan dengan
gangguan imunologis. Merkuri organik, terutama bentuk rantai pendek alkil metil merkuri dapat menimbulkan degenerasi neuron di korteks cerebru dan cerebellum serta
mengakibatkan parestesi distal, ataksia, disartria, tuli dan penyempitan lapang pandang. Metil merkuri mudah pula melalui plasenta dan berakumulasi dalam fetus yang
mengakibatkan kematian dalam kandungan dan cerebral palsy POM, 2004. Cara masuk dari merkuri ke dalam tubuh turut mempengaruhi bentuk gangguan
yang ditimbulkan, penderita yang terpapar dari uap merkuri dapat mengalami gangguan pada saluran pernafasan atau paru-paru dan gangguan berupa kemunduran pada fungsi
Universitas Sumatera Utara
otak. Kemunduran tersebut disebabkan terjadinya gangguan pada korteks. Garam-garam merkuri yang masuk dalam tubuh, baik karena terhisap ataupun tertelan, akan
mengakibatkan terjadinya kerusakan pada saluran pencernaan, hati dan ginjal. Dan kontak langsung dengan merkuri melalui kulit akan menimbulkan dermatitis lokal, tetapi
dapat pula meluas secara umum bila terserap oleh tubuh dalam jumlah yang cukup banyak karena kontak yang berulang-ulang Adiwisastra, 1985.
2.4.4 Efek Toksik Merkuri