A. Pendahuluan
Pokok bahasan ini menguraikan tentang arti filsafat secara etimologis atau dengan melacak asal mula kata filsafat. Uraian berikutnya membicarakan pengertian filsafat
secara terminologis dengan mengajukan enam definisi filsafat yang dipandang cukup mengggambarkan pengertian filsafat. Definisi tunggal yang mencakup seluruh aspek
kefilsafatan dalah sesuatu hal yang mustahil dilakukan, karena para filsuf memiliki
pandangan yang berbeda-beda tentang aspek penting yMang perlu dimasukkan dalam
definisi, tidak adanya kesepakatan tentang tugas utama filsafat, serta pemikiran filsafat yang selalu berkembang dari waktu ke waktu. Pokok bahasan ini ditutup dengan uraian
tentang asal mula filsafat.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang asal mula istilah filsafat. 2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan berbagai variasi tentang pengertian
filsafat berdasar perbedaan-perbedaan definisi filsafat. 3. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang asal mula munculnya filsafat.
C. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Filsafat Secara Etimologi
Istilah filsafat di dalam bahasa Indonesia, memiliki padanan dengan istilah: falsafah Arab, philosophy Inggris, philosophia Latin, dan philosophie Belanda,
Jerman, Perancis. Semua istilah itu secara etimologi mempunyai asal kata yang sama, yaitu kata Yunani philosophia. Philosophia berasal dan kata philein yang berarti
mencintai to love dan kata sophos yang berarti bijaksana wise; atau dan kata philos yang berarti teman friend dan kata Sophia yang berarti kebijaksanaan wisdom.
Sehingga filsafat dapat diartikan sebagai “mencintai hal-hal yang sifatnya bijaksana” atau “teman kebijaksanaan”.
Para filsuf tidak ingin menyebut. dirinya sebagai orang yang bijaksana, melainkan lebih merupakan orang yang mencintai kebijaksanaan. Pada awalnya philosophia atau
filsafat merupakan kata yang sangat umum, yaitu sebagai usaha mencari keutamaan mental. Sophia sendiri pada awalnya mengandung pengertian yang lebih luas daripada
kebijaksanaan. Istilah itu meliputi kemampuan bertukang crafimanship, kebenaran pertama
first truth, pengetahuan luas wide knowledge, kebajikanintelektual
intellectual virtue, kecerdikan dalam memutuskan hal-hal yang praktis shrewdness in practical decision.
The Liang Gie 1979 : 5 menyebutkan bahwa dalam uraian tradisional dari Yunani Kuno, Pythagoras 572-497 SM sebagai orang pertama-tama memakai kata philosophia,
dan menyebut dirinya sebagai pecinta kebijaksanaan sebagai pecinta kebijaksanaan. Demikian juga Heraklitos ± 500 SM memakai kata “filsuf’, namun menjelaskan bahwa
hanya Tuhanlah yang dapat disebut bijaksana. Plato menjelaskan bahwa para dewa tidak dapat disebut sebagai filsuf-filsuf, karena telah memiliki kebijaksanaan, hanya
manusialah yang disebut filsuf karena sebagai pendamba kebijaksanaan yang tidak dapat meraih sepenuhnya Peursen, 1980 :3.
2. Pengertian filsafat secara Terminologi