Dari Segi Kualitas AZAS-AZAS FILSAFAT Disusun Oleh

tergantung pada apapun di luar diri-Nya. Segala yang ada yang lain keberadaannya tergantung daripada-Nya. Tuhan merupakan satu kesatuan umum yang mengungkapkan diri di dunia. Sehingga Substansi, Tuhan dan Alam itu sama. Selain itu terdapat monisme netral yang menganggap bahwa hakikat kenyataan bukan roh maupun materi. Gejala-gejala fisik dan mental keduanya dapat dianalisis berdasar atas suatu kenyataan dasar yang sama berupa bahan netral neutral stuff. Filsuf yang dikaitkan dengan faham mi adalah Bertrand Russell 1872-1970. Menurutnya dunia ini tersusun dan kejadian-kejadian. b. Dualisme Dualisme berasal dari kata Latin duo = dua. Dualisme adalah teori metafisika yang mengakui adanya dua substansi yang masing-masing bersifat mandiri dan terpisah satu dengan yang lain. Pendukung teori ini misalnya Plato 427 – 347 SM, ia membedakan antara dunia yang dapat dicerap dengan indera dan dunia idea. Dualisme Descartes 1596 – 1650 mengakui dua substansi yaitu substansi pikiran res cogitans dan substansi luasan res extensa. Immanuel Kant 1724 – 1804 membedakan antara dunia noumena dengan phenomena. c. Plunalisme Aliran yang mengakui adanya banyak substansi yang mendasarii kenyataan. Empedokles 490 – 430 SM menyatakan bahwa hakikat kenyataan terdiri dari empat unsur, yaitu udara, api, air dan tanah. Anaxagras 500 – 428 SM menyatakan bahwa hakikat kenyataan terdiri dari unsur-unsur yang tidak terhitung banyaknya, yaitu sebanyak sifat benda, yang dikuasai suatu tenaga yang namanya nous. Leibniz 1646-1716 menyatakan bahwa hakikat itu terdiri dari monade-monade yang tidak terhingga banyaknya. Monade adalah substansi yang tidak berluas, selalu bergerak, tidak terbagi dan tidak dapat rusak. Filsuf kontemporer yang memihak pluralisme adalah tokoh posmodernisme, seperti Mitchel Foucault, JJ. Derrida, dan J.F. Lyotard.

2. Dari Segi Kualitas

a. Spiritualisme atau idealisme Spiritualisme sering disebut sebagai idealisme. Spiritualisme adalah ajaran yang menyatakan bahwa kenyataan yang terdalam adalah roh atau spirit pneuma, nous, reason, atau logos. Idealisme adalah suatu pandangan dunia atau metafisik yang menyatakan bahwa realitas dasar terdiri atas, atau sangat erat kaitannya dengan ide, pikiran atau jiwa. Oleh sebab itu spiritualisme dan idealisme dapat disamakan, dan terutama jika dilawankan dengan materialisme. Tokoh aliran ini antara lain Plato 427-347 SM yang menyatakan bahwa idea adalah gambaran asli dari segala benda. Semua yang ada di dunia terindera adalah sekadar bayangan dari dunia ide. George Berkeley 1685-1753 seorang filsuf Irlandia menganggap bahwa hanya akal dan ide-idenyalah yang ada. Hegel 1770- 1831 menyatakan bahwa pikiran adalah esensi dan alam dari alam adalah keseluruhan jiwa yang diobjektifkan. Alam adalah Akal yang Mutlak Absolute Reason yang mengekspresikan dirinya dalam bentuk luar. b. Materialisme Materialisme secara mudah menunjuk kepada pandangan yang menyatakan bahwa tidak ada hal yang nyata kecuali materi. Democritus 460-370 SM berkeyakinan bahwa alam semesta tersusun atas atom-atom kecil yang memiliki bentuk dan badan. Atom-atom ini mempunyai sifat yang sama, perbedaannya hanya pada besarnya, bentuknya dan letaknya. Democritus menganggap bahwa jiwapun terdiri dari atom-atom, hanya lebih kecil, bulat dan sangat mudah bergerak. Julien de La Mettrie 1709-1751 ia menjelaskan secara mekanistis tentang manusia materialisme mekanik. Thomas Hobbes 1588-1679 berpendapat bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini merupakan gerak dari materi.

D. Rangkuman

Aliran Ontologi metafisik 1. Dari segi kuantitas: a. Monisme yaitu aliran metafisika yang meyakini adanya satu kenyataan tunggal satu substansi. b. Dualisme yaitu aliran metafisika yang meyakini adanya dua kenyataan dua substansi. c. Pluralisme yaitu aliran metafisika yang meyakini adanya banyak kenyataan. 2. Dari segi kualitas a. Spiritualisme atau idealisme yaitu suatu aliran metafisika yang meyakini bahwa spirit atau idea merupakan dasar dari semua keberadaan. b. Materialisme yaitu aliran metafisika yang meyakini bahwa materi adalah dasar dari semua keberadaan.

E. LatihanContoh Soal

1. Berikanlah penjelasan tentang aliran dualisme beserta tokoh pendukung aliran tersebut 2. Berikanlah penjelasan bahwa aliran materialisme dengan aliran spiritualisme itu dapat disebut sebagai aliran yang berseberangan atau bertentangan POKOK BAHASAN VIII ALIRAN-ALIRAN DALAM BIDANG EPISTEMOLOGI

A. Pendahuluan

Tidak berbeda dengan aliran dalam bidang ontologi atau aliran tentang hal atau anasir yang mendasari realitas dalam bidang ontologi, dalam bidang epistemologi pun terdapat berbagai aliran yang dapat dikelompokkan aliran dari sumber pengetahuan dan dari segi hakikat pengetahuan.

B. Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang aliran-aliran epistemologi dalam berbagai variasi pemikiran beserta tokoh pendukungnya .

C. Materi Pembelajaran 1. Dari Segi Sumber Pengetahuan

a. Rasionalisme Rasionalisme berpandangan bahwa semua pengetahuan bersumber pada akal. Akal memperoleh bahan lewat indra. Kemudian, diolah oleh akal sehingga menjadi pengetahuan. Rasionalisme mendasarkan pada metode deduksi, yaitu cara memperoleh kepastian melalui langkah-langkah metodis yang bertitik tolak dari hal- hal yang bersifat umum untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat khusus. Rene Descartes membedakan tiga idea yang ada dalam diri manusia, yaitu innate ideas adalah ide bawaan yang dibawa manusia sejak lahir; adventitious ideas adalah ide-ide yang berasal dan luar diri manusia; serta factitious ideas adalah ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran itu sendiri. Tokoh yang lain adalah Spinoza dan Leibniz. b. Empirisme Empirisme berpendirian bahwa semua pengetahuan diperoleh lewat indra. Indra memperoleh kesan-kesan dari alam nyata. Kemudian, kesan-kesan tersebut berkumpul dalam diri manusia sehingga menjadi pengalaman. Pengetahuan yang berupa pengalaman terdiri atas penyusunan dan pengaturan kesan-kesan yang bermacam-macam. Tokoh aliran ini adalah : John Locke, Berkeley, David Huston dan Thomas Hobbes, aliran-aliran yang timbul dan sebagai pendukung tradisi empirisme adalah Positivisme Prancis, Positivisme Logis dari Lingkaran Wina, Analisis Filsafat Inggris, dan berbagai aliran psikologi behavioristik. c. Realisme Realisme adalah aliran yang menyatakan bahwa objek-objek yang diketahui adalah nyata dalam dirinya sendiri. Objek-objek tersebut tidak bergantung adanya pada yang mengetahui, yang menyerap atau tidak bergantung pada pikiran. Pikiran dan dunia luar salung berinteraksi. Akan tetapi, interaksi ini tidak mempengaruhi sifat dasar dunia. Dunia tetap ada sebelum pikiran menyadarinya dan akan tetap ada setelah pikiran berhenti menyadarinya. d. Kritisisme Kritisisme adalah aliran yang berusaha menjawab persoalan pengetahuan dengan tokohnya Immanuel Kant. Titik tolak Kant adalah waktu dan ruang sebagai dua bentuk pengamatan. Akal pengalaman sebagai empiri intern. Bahan-bahan yang berupaka empiri tersebut masih kacau. Kemudian, akal mengatur dan menertibkan dalam bentuk pengamatan, yakni ruang dan waktu. Bahan-bahan empiri tersebut ditempakan yang satu sesudah yang lain. Pengamatan merupakan permulaan pengetahuan, sedangkan pengolahan oleh akal merupakan pembentukannya.

2. Dari Segi Hakikat Pengetahuan