43
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, karena data yang diperoleh merupakan data langsung yang dapat dihitung
atau dikelola dengan statistik. Desain penelitian ini adalah cross sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran atau penelitian dalam satu waktu.
Peneliti menggunakan desain cross sectional karena penelitian ini bermaksud mengidentifikasi ada atau tidaknya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen dalam satu kali pengukuran menggunakan alat ukur kuesioner.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk melihat hubungan antara variabel
tanpa mencoba mengubah atau mengadakan perlakuan terhadap variabel- variabel tersebut Hidayat,2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis hubungan antara dukungan pasangan terhadap kepatuhan diet pada penderita DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Munjul.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Tahun 2015 di Wilayah Kerja Puskesmas Munjul Kecamatan Cipayung Jakarta Timur.
Alasan memilih Puskesmas Munjul sebagai tempat penelitian karena insiden terjadinya komplikasi pada penderita DM tipe 2 masih tinggi yang
dibuktikan dengan lebih banyaknya penderita lama yang datang ke puskesmas dengan komplikasi.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti.
Notoatmodjo dalam Setiadi, 2007. Populasi dapat berupa orang, benda, gejala, atau wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah penderita DM tipe 2 yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Munjul yaitu berjumlah 54
orang. 2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Notoadmodjo,
dalam Setiadi 2007. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu
teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau
sampel Sugiyono, 2009. Dengan demikian peneliti mengambil sampel dari seluruh penderita diabetes melitus tipe 2 yang tinggal di
Wilayah Kerja Puskesmas Munjul. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 54 orang.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel Notoatmodjo,2010.
1 Penderita diabetes melitus tipe 2 baik laki-laki maupun perempuan yang bersedia menjadi responden.
2 Penderita diabetes melitus tipe 2 yang tinggal bersama pasangannya suamiistri.
3 Penderita diabetes melitus tipe 2 yang mampu membaca, menulis dan berbahasa Indonesia.
D. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah kuesioner atau angket yang mengacu pada kerangka teori. Instrumen penelitian terdiri
dari 3 bagian, yaitu :
1. Data demografi Kuesioner karakteristik responden terdiri dari identitas penderita DM
tipe 2 meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan. 2. Kuesioner dukungan pasangan
Bagian kedua kuesioner berisi 19 item pertanyaan tentang dukungan pasangan yang akan diisi oleh penderita DM tipe 2. Kuesioner ini
terdiri dari 18 pertanyaan positif dan 1 pertanyaan negatif pertayaan nomor 5. Kuesioner ini mencakup dimensi emosional terdiri dari 5
pertanyaan pertanyaan nomor 1-5, dimensi penghargaan 5 pertanyaan pertanyaan nomor 6-10, dimensi informasi 5
pertanyaan pertanyaan nomor 11-15, dan dimensi instrumental 4 pertanyaan pertanyaan nomor 16-19. Penilaian untuk kuesioner
dukungan pasangan ini menggunakan skala Likert. Skor untuk pertanyaan positif, yaitu :
Selalu : 4, Sering : 3, Jarang : 2, Tidak pernah : 1 Skor untuk pertanyaan negatif, yaitu :
Selalu : 1, Sering: 2, Jarang: 3, Tidak pernah : 4 Reponden diminta untuk membubuhkan tanda check list √
pada kolom kuesioner tersebut. 3. Kuesioner pola makan penderita DM tipe 2
Bagian ketiga kuesioner berisi 10 item pertanyaan tentang kepatuhan diet penderita DM tipe 2 yang akan diisi oleh penderita. Kuesioner
ini terdiri dari 6 pertanyaan positif pertanyaan nomer 1,2,4,6,8,10 dan 4 pertanyaan negatif 3,5,7,9. Penilaian kuesioner ini
menggunakan skala Likert. Skor untuk setiap pertanyaan positif, yaitu :
Selalu : 4, Sering : 3, Jarang : 2, Tidak pernah : 1 Skor untuk pertanyaan negatif, yaitu :
Selalu : 1, Sering: 2, Jarang: 3, Tidak pernah : 4 Reponden diminta untuk
membubuhkan tanda check list √ pada kolom kuesioner tersebut.
E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat penting, yaitu valid dan
reliable Arikunto, 2006. Untuk mendapatkan data yang valid dan reliable maka kuesioner harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Sebelum
kuesioner digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu kuesioner dilakukan uji validitas dengan rumus Pearson Product Moment dan dicari
reliabilitasnya dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan Arikunto, 2006. Uji
ini dilakukan dengan menghitung korelasi masing-masing skor item dari tiap variabel dengan skor variabel tersebut. Uji validitas menggunakan
korelasi Product Moment dan hasilnya nanti dikatakan valid jika tiap pertanyaan mempunyai nilai positif dan nilai t hitung t tabel Hidayat,
2008. Peneliti melakukan uji coba validitas pada tanggal 10 April
– 16 April 2015. Uji validitas dilakukan terhadap 30 penderita DM tipe 2. Uji
validitas dilakukan di wilayah selain wilayah kerja Puskesmas Munjul dengan kriteria responden yang sesuai dengan kriteria inklusi, sehingga
responden yang telah diteliti dalam uji validitas tidak termasuk dalam responden penelitian.