yang berada di bawah Sasana Wilapa Kraton Surakarta. Pejabat Humas Kraton Surakarta diambil sumpah sebagai pejabat Humas Kraton pada 26 Oktober 2004.
Menurut pejabat Humas Kraton, Bambang Irawan, walaupun sudah dilembagakan secara resmi pada tahun 2004, tetapi hingga saat ini secara organisasional, Lembaga
Humas Kraton belum mempunyai job description yang tertulis secara jelas. Karena Kraton adalah sebuah lembaga adat yang berbeda dengan lembaga lain. Berbeda
disini mempunyai arti yang sangat luas, baik dari segi mengelola kelembagaan, tatanan organisasional, hingga alur kerja suatu lembaga yang ada di dalam Kraton
2. Humas Paku Buwono XIII Tedjowulan
Seperti hal-nya Paku Buwono XIII Hangabehi, di kubu Paku Buwono XIII Tedjowulan juga memiliki Lembaga Humas yang juga dilembagakan secara resmi.
Menurut keterangan yang diperoleh Penulis dari wawancara dengan Paniteradalem sekretaris pribadi Paku Buwono XIII Tedjowulan, KRHT. Drs.
Tundjung Tirtodipuro, MSi. , Humas PB XIII Tedjowulan mulai berdiri pada saat dinobatkannya PB XIII Tedjowulan sebagai raja di luar tembok Kraton Kasunanan,
yaitu pada 30 Agustus 2004. Semenjak pertama kali dibentuk, Humas Kraton Surakarta versi PB XIII Tedjowulan berada di bawah Lembaga Pengageng Parentah
Kraton. Kerabat Kraton yang pertama kali dipercaya sebagai Pejabat Humas Kraton
Surakarta versi PB XIII Tedjowulan adalah GPH. Suryowicaksono. Namun karena
Pejabat Humas yang pertama tersebut kurang efektif dan berperan, maka terhitung sejak Maret 2005 diangkatlah Pejabat Humas yang baru, yaitu Bambang Ari W, SH.
Berdasarkan data yang Penulis peroleh pada saat wawancara, ada beberapa hal yang menjadi alasan PB XIII Tedjowulan membentuk Lembaga Humas yang saat ini
dilembagakan di bawah Lembaga Pengageng Parentah Kraton. Adapun alasan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan informasi. 2. Untuk menjalin hubungan komunikasi dengan berbagai pihak terutama
koordinasi dan konsolidasi secara internal di pihak PB XIII Tedjowulan agar dapat memberikan satu citra bahwa eksistensi PB XIII Tedjowulan tersebut
didukung oleh 3 Lembaga Pengageng, yaitu Pengageng Putro Sentono, Pengageng Parentah Kraton, Pengageng Keputren.
3. Paku Buwono XIII Tedjowulan membutuhkan pencitraan 4. Paku Buwono XIII Tedjowulan membutuhkan seseorang yang mampu me-
manage konflik. Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka dirumuskanlah tugas dan fungsi
Humas Kraton Surakarta versi PB XIII Tedjowulan, yaitu : 1. Memberikan justifikasi terutama terhadap eksistensi PB XIII Tedjowulan
sebagai raja yang dinobatkan di luar tembok kraton. 2. Untuk menjaga eksistensi dan citra PB XIII Tedjowulan.
Sedangkan menurut pejabat Humas PB XIII Tejowulan, Bambang Ari W, SH dalam wawancaranya dengan Penulis, tugas pokok Humas meliputi hal-hal sebagai
berikut : 1. Mengelola kegiatan.
2. Mengelola media relation 3. Mengelola situasi dan kondisi terkini di Kota Solo terutama berkaitan dengan
Kraton. 4. Mengelola konflik
Lebih lanjut, KRHT. Drs. Tundjung Tirtodipuro, MSi. juga menjelaskan bahwa pejabat Humas PB XIII Tedjowulan juga mempunyai ruang lingkup dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya, yaitu : 1. Menyampaikan informasi yang berkaitan dengan acara adapt yang dilakukan
oleh PB XIII Tedjowulan beserta kelembagaannya yang berpusat di Sasana Purnama Badran.
2. Memberikan informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan PB XIII Tedjowulan berkaitan dengan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
3. Menjalin komunikasi dengan berbagai pihak untuk kegiatan-kegiatan PB XIII Tedjowulan dan mewakili PB XIII Tedjowulan dalam acara-acara yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah maupun lembaga-lembaga yang mengundang PB XIII Tedjowulan.
Menurut Paniteradalem sekretaris pribadi Paku Buwono XIII Tedjowulan, KRHT. Drs. Tundjung Tirtodipuro, MSi. ada dua macam alur kerja Humas PB XIII
Tedjowulan, yaitu :
Model 1 Model 2
Raja Raja
Humas Paniteradalem sekretaris pribadi
Humas
Gambar 2.1 Model perintah atau dawuh dhalem kepada Humas
Model pertama, Raja memberikan dawuh atau perintah langsung kepada pejabat Humas tanpa melalui Paniteradalem sekretaris pribadi. Biasanya terjadi
ketika timbul suatu masalah mendadak yang memerlukan penyelesaian pada saat itu juga. Kemudian model kedua, Raja memberikan perintahnya melalui Paniteradalem
sekretaris pribadi baru selanjutnya paniteradalem yang akan melanjutkan perintah Raja tersebut kepada pejabat Humas. Ini adalah model yang lazim dan sering
digunakan.
STRUKTUR LEMBAGA KARATON SURAKARTA HADININGRAT
Gambar 2.2 SISKS Pakoe Boewono XIII
Wakil SISKS Pakoe Boewono XIII
PARANPARANATA Penasehat
YAYASAN PAKOE BOEWONO
PANTIYASA Perencanaan
SASANAWILAPA Sekretariat
WISMAYANA Pengawasan
PENGAGENG REKSAPURA
PENGAGENG PARENTAH
KRATON Operasional
PENGAGENG PUTRA
SENTANA Personalia
PENGAGENG PANTIARTA
Logistik
HUMAS
HUBUNGAN DALAM
NEGERI HUBUNGAN
LUAR NEGERI
KAPUNJANGGAN
STRUKTUR LEMBAGA HUMAS KARATON SURAKARTA HADININGRAT
Gambar 2.3
PENGAGENG Bambang Ari W,
SH.
DOKUMENTASI Tri Widharto Indro
Nugroho INFORMASI
PUBLIKASI KRT. Wartodipuro
PENERBITAN RT. Prasetyopuro
BAB III PENYAJIAN DATA
Pada bab ini akan disajikan data-data yang telah didapatkan Peneliti terkait permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Data-data tersebut didapatkan Peneliti
dari berbagai Informan yang daftar serta Curicullum Vitae nya dapat dilihat pada halaman Lampiran.
Data-data yang didapatkan Peneliti untuk penelitian ini berasal dari sumber data primer yang berupa wawancara langsung dengan Informan serta sumber data
sekunder yang berupa dokumen serta kliping media massa.
A. AWAL KONFLIK
Perpecahan dan konflik bukanlah hal baru yang terjadi di Trah Mataram, termasuk di Kraton Surakarta yang notabene adalah kerajaan tertua dari 4 kerajaan
lain turunan Trah Mataram. Kraton Surakarta Hadiningrat sendiri pun lahir karena adanya perpecahan yang didahului oleh konflik. Seperti yang diungkapkan oleh
Bambang Ary Wibowo, SH KRHT. Bambang Pradotonagoro yang selanjutnya akan disebut sebagai Informan 1 kepada Peneliti dalam sebuah wawancara berikut :
“Ya gini, kalau kita melihat kenapa Kraton ada terjadi perpecahan, kita akan mencoba melihat dari sisi faktor sejarah ya. Kalau kita melihat dari
sisi factor sejarah sejarah itu memang e.. apa ya, bukan kok sebagai suatu keharusan, tidak ya. Tetapi muncul beberapa peristiwa yang serupa pada,
pada sejarah masa lampau dari leluhur trah Mataram, lha kita mengambil yang terdekat saja aja mulai dari trah Mataram pas Kraton Kartasura,