c. Pemilikan produk, memiliki produk tentu akan mengaktifkan kebutuhan lain, contohnya orang yang telah memiliki mobil ia
akan menyadari kebutuhan lain seperti sabun mobil, lap kanebo dan berbagai peralatan lainnya yang berhubungan dengan
keperluan mobil. d. Konsumsi produk, kebiasaan mengkonsumsi suatu produk akan
mengaktifkan kebutuhan, ketika produk yang terbiasa dikonsumsi habis maka mendorong konsumen untuk membeli
produk tersebut lagi. e. Perbedaan inidvidu, terdapat perbedaan cara pandang
seseorang ketika akan membeli suatu produk, ada yang membeli produk karena kebutuhan namun tidak jarang karena
faktor lainnya seperti mengikuti model terbaru. f. Pengaruh pemasaran, berbagai produk diiklankan di berbagai
media, khususnya media televisi oleh perusahaan pembuatnya. Program pemasaran tersebut akan mempengaruhi konsumen
untuk menyadari kebutuhannya. Produk yang diiklankan dikomunikasikan semenarik mungkin untuk memicu seseorang
konsumen menyadari akan kebutuhannya dan merasakan bahwa produk tersebutlah yang bisa memenuhi kebutuhan
tersebut.
2. 10. Uji Chi-Square
Uji Chi-Square merupakan salah satu uji statistic non parametric, maka uji Chi-Square dapat digunakan untuk pengujian data nominal atau
kategorik. Chi-Square digunakan untuk menganalisis frekuensi dari dua variabel dengan banyak kategori untuk menentukan apakah ada hubungan
antara kedua variabel Kountur, 2005. Selanjutnya uji Chi-Square digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan anatar variabel satu
dengan variabel lainnya, khususnya data nominal.
2. 11. Penelitian Terdahulu
Kusuma 2010 melakukan penelitian “Analisis Efektivitas Iklan Berseri Pond’s Flawless White Dalam Mempengaruhi Keputusan
pembelian Studi Kasus Mahasiswi Program Strata- 1 FEM IPB”
menyimpulkan bahwa pengukuran efektivitas iklan dengan menggunakan EPIC Model menunjukan hasil yang efektif ditinjau dari keempat
dimensinya yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi. Sama halnya dengan pengukuran menggunakan metode DRM Direct Rating Method
menyimpulkan bahwa iklan dinilai efektif jika dilihat dari kelima dimensinya yaitu perhatian, pemahaman, aspek kognitif, aspek afektif dan
sikap responden terhadap iklan. W
ijayanti 2011 melakukan penelitian “Analisis Efektivitas Iklan Televisi Kartu AS versi Sule Kasus pada Mahasiswa Program Strata 1
Institut Pertanian Bogor” menyimpulkan bahwa iklan As versi Sule sudah cukup efektif dalam memperkenalkan Kartu AS kepada pemirsa televisi
dilihat dari analisis EPIC Model. Analisis efektivitas iklan Kartu AS versi Sule dengan DRM Direct Rating Method secara keseluruhan diperoleh
hasil bahwa iklan AS termasuk dalam kategori iklan yang baik. Arca 2011 melakukan penelitia
n “Analisis Efektivitas Iklan Televisi ES Krim Magnum dan Faktor yang Mempengaruhi Proses
pengambilan Keputusan Pembelian Es Krim Berdasarkan Karakteristik Pengeluaran Studi Kasus Mahasiswa Program Diploma IPB”
menunjukan bahawa pesan iklan es krim Wall’s Magnum berpengaruh
langsung tehadap variabel-variabel yang diukur pada Consumer Decision Model dan variabel pesan iklan sampai dengan variabel pembelian nyata.
Sementara hasil analisis korelasi kanonik didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian konsumen pada
beberapa kelompok konsumen berdasarkan karakteristik pengeluaran. Penelitian saat ini berjudul Analisis Efektivitas Iklan Dalam
Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kartu Seluler IM3 Versi “IM3 Seru
Gratis Gak Abis Abis” Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu selain
menganalisis efektivitas iklan terhadap keputusan pembelian, penulis juga menganalisis pengaruh karakteristik menonton televisi terhadap keputusan
pembelian.
III. METODE PENELITIAN
3. 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Dari lima bauran promosi, yaitu promosi penjualan, penjualan pribadi personal selling, iklan advertising, hubungan masyarakat public
relation, dan pemasaran langsung. Periklanan advertising merupakan perhatian penting karena selain posisinya yang strategis mampu
menjangkau konsumen secara luas tetapi juga memerlukan biaya yang cukup besar. Untuk itu iklan harus diukur apakah iklan tersebut efektif atau
tidak. Langkah-langkah penting dalam memilih media iklan adalah 1
jangkauan reach adalah ukuran persentase orang dalam pasar sasaran yang melihat dan atau mendengarkan kampanye iklan dalam periode tertentu, 2
frekuensi adalah ukuran berapa kali rata-rata orang dalam pasar sasaran melihat dan atau mendengarkan kampanye pesan yang dimaksud dan 3
dampak, nilai kualitatif dari penayangan pesan lewat media tertentu. Pemilihan media iklan televisi memiliki keuntungan yang salah satunya
secara serempak melalui indra pendengaran dan penglihatan sekaligus. Penonton televisi dapat melihat dan mendengarkan yang didemontrasikan,
mengidentifikasi para pemakai produk dan dapat membayangkan bahwa diri mereka memakai produk.
Perencanaan dan pemilihan media untuk periklanan berperan penting dalam proses penyampaian pesan iklan kepada konsumen. Ketepatan
perusahaan pembuat iklan dalam memilih media komunikasi tersebut akan menentukan keefektifan iklan, apakah sampai kepada kelompok
sasarantarget pasar atau tidak. Pengukuran efektivitas iklan merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk mengetahui tercapainya tujuan yang
ditetapkan. Tiga kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas iklan yaitu penjualan, persuasi dan pengingatan. Selain itu adanya faktor-
faktor lain di luar iklan yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan penjulalan produk. Faktor-faktor eksternal tersebut seperti
faktor sosial budaya dan perbedaan individu. Selanjutnya konsumen yang