19 nyaman ketika bekerja mereka akan bekerja dengan optimal akan berdampak
pada karyawn tidak mempunyai niat pindah kerja.
C. Komitmen Organisasi
1. Definisi Komitmen Organisasi
Menurut Robbins dan Judge dalam Sutanto dan Gunawan 2013 sebagai suatu keadaan karyawan memihak kepada perusahaan tertentu dan tujuan-
tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaannya dalam perusahaan itu.
Sedangkan menurut Cheng and Yu 1993 dalam Wang et al. 2012 mendefinisikan komitmen organisasi adalah sikap bangga sebagai anggota
organisasi. Ditandai dengan loyalitas dan kemauan untuk mencoba menjadi salah satu yang terbaik dalam organisasi sehingga tercapainya tujuan
organisasi. Menurut Hatmoko 2006 dalam Sidharta Margaretha 2011,
komitmen organisasional adalah loyalitas seorang karyawan terhadap organisasi melalui penerimaan sasaran-sasaran, nilai-nilai organisasi,
kesediaan atau kemauan untuk berusaha menjadi bagian dari organisasi, serta keinginan untuk bertahan di dalam organisasi tersebut. Selain itu menurut
Sopiah 2008 menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah keinginan anggota organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotannya dalam
organisasi dan bersedia keras bagi pencapaian tujuan organisasi. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, komitmen organisasi adalah
keadaan dimana karyawan memiliki rasa loyalitas terhadap perusahaaan
20 terlihat dengan ciri-ciri antara lain karyawan merasa memiliki tujuan yang
sama dengan perusahaan, adanya rasa bangga kepada perusahaan tempat bekerja dan mengerahkan segala upaya demi kemajuan perusahaan. Ketika
karyawan memutuskan bekerja dalam suatu perusahaan, karyawan memiliki segala harapan agar kebutuhannya dapat terpenuhi oleh perusahaan. Apabila
harapan karyawan tidak dapat terpenuhi, maka karyawan akan ada niat untuk pindah kerja ke perusahaan lain.
2. Jenis Komitmen Organisasi
Mayer dan Allen 1990 dalam Sutanto dan Gunawan 2013 mengemukakan tiga jenis komitmen organisasi, antara kain:
a. Affective commitment, terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian
perusahaan karena adanya ikatan emosional. Dengan kata lain, komitmen afektif yang kuat akan mengidentifikasikan karyawan dengan terlibat aktif
dan menikmati keanggotaanya dalam perusahaan. Karyawan mengakui adanya kesamaan antara dirinya dan perusahaan, sehingga menunjukkan
perhatian secara konsekuen membentuk komitmen yang mengesankan. Selain itu, karyawan tersebut rela untuk melepaskan nilai-nilai pribadinya
dan menyesuaikan dengan perusahaan.
b. Continuance commitment, didasarkan pada persepsi karyawan atas
kerugian yang akan diperolehnya jika ia tidak melanjutkan pekerjannya dalam sebuah perusahaan. Dengan kata lain, karyawan tersebut bertahan
pada suatu perusahaan karena membutuhkan gaji dan keuntungan-
keuntungan lain atau karena belum menemukan pekerjaan lain.
21 c.
Normative commitment, timbul dari nilai-nilai diri karyawan yang bertahan menjadi anggota perusahaan karena ada kesadaran bahwa berkomitmen
terhadap perusahaan merupakan keharusan dan kewajiban. Karyawan tersebut hanya bertahan dalam perusahaan karena mereka merasa memang
sudah seharusnya melakukan hal tersebut. 3.
Faktor Pendukung Komitmen Organisasi
Menurut Neale dan Northcraft 1991 komitmen organisasi dalam diri karyawan dipengaruhi empat faktor utama yaitu:
a. Visibilitas merupakan perilaku yang dapat diamati oleh orang lain. Cara
sederhana untuk membuat individu mempunyai komitmen pada organisasi dengan melihat dukungannya kepada organisasi beserta tujuan-tujuannya.
Visibilitas harus dikombinasikan dengan ketegasan. b.
Ketegasan berarti individu tidak dapat menyangkal perilaku yang terjadi. Ketegasan perilaku tergantung pada dua faktor dapat diamati dan jelas atau
tidak samar-samar. Jika perilaku tidak dapat diamati maka merujuk kepada ketidakjelasan.
c. Keteguhan perilaku yakni perilaku bersifat permanen, tidak dapat ditarik
kembali atau dibatalkan. d.
Kemauan pribadi berarti mengikat karyawan pada tindakan yakni tanggung jawab pribadi.
Dapat disimpulkan dari penjabaran menurut Neale dan Northcraft 1991 komitmen organisasi dalam diri karyawan dipengaruhi empat faktor utama
yaitu visibilitas, ketegasan, keteguhan perilaku dan kemauan pribadi. Sudah
22 seharusnya karyawan di dalam dirinya perlu menanamkan rasa komitmen
tinggi pada perusahaan agar karyawan tidak mempunyai niat pindah kerja.
4. Faktor Penghambat Komitmen Organisasi