55
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.
Ruang Lingkup Penelitian 1.
Fokus, Locus dan Waktu Penelitian
a. Fokus
Penelitian ini berfokus mengukur pengaruh variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap turnover intention.
b. Locus
Locus penelitian ini bertempat di The Media Hotel and Towers yang berlokasi di Jl. Gunung Sahari No. 3 Jakarta Pusat.
c. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilakukan peneliti di The Media Hotel and Towers dimulai pada bulan Februari 2015 sampai September 2015.
B.
Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1.
Sejarah Singkat Perusahaan
The Media Hotel and Towers yang dahulunya bernama Sherathon Media Hotel and Towers merupakan hotel bintang lima yang diresmikan pada tanggal
15 Januari 1997 yang beralamatkan di Jln. Gunung Sahari Raya No. 3 Jakarta Pusat. The Media Hotel ini dibawah kepemilikian dari PT. Grahasahari
Suryajaya. The Media Hotel and Towers memberikan beraneka ragam fasilitas dan service kepada para tamu domestik, tamu bisnis Internasional maupun
56 wisatawan yang dengan memegang konsep yang mendasar dari hotel
berbinatang lima. Hotel ini merupakan hotel bisnis yang memanjakan tamunya dahulu mempunyai total 351 kamar dengan memberi pelayanan yang sangat
pribadi dan menyediakan fasilitas tambahan untuk membuat kehidupan tamunya menjadi mudah dan nyaman. Adapun fasilitas dan service yang
terdapat pada The Media Hotel and Towers yang tidak ada di hotel lain adalah memiliki Towers, akomodasi berkelas dilengkapi dengan lounge, spa,
restaurant-restaurant autentik, night club dan ruang karaoke. Letak lokasi hotel sangat nyaman berdekatan dengan Pusat Perbelanjaan International Mangga
Dua ITC, Pusat Perbelanjaan Elektronik dan sangat dekat ke Arena Pekan Raya Jakarta atau Jakarta International Expo JIE tempat yang sangat tepat
untuk para peserta pameran dan delegasi. Dalam struktur organisasi The Media Hotel and Towers terbagi menjadi
beberapa departement seperti departement HRD, departement marketing, departement accounting, departement front office, departement purchasing,
depertement food and beverage product, departement engineering, departement security, departement housekeeping dan lain-lain. Pada tahun 2013 pihak hotel
memutuskan mengganti brand menjadi The Media Hotel and Towers. Saat ini jumlah kamar hotel yang disediakan berjumlah 318 kamar hotel. Perubahan
pengurangan jumlah kamar hotel terjadi dikarenakan pihak manajemen hotel meminta untuk menambah ruang meeting dan penthouse pada hotel tersebut.
2. Visi dan Misi
The Media Hotel and Towers memiliki visi dan misi sebagai berikut:
57 a.
Visi Dengan mengantisipasi perkembangan positif situasi politik, pertumbuhan
ekonomi dan stabilitas. The Media Hotel and Towers akan berusaha meningkatkan keuntungan bidang usaha dan menjadi yang terbaik dalam
hal “Luxury” serta keramah-tamahan pelayanannya diantara hotel-hotel yang ada di Jakarta Pusat.
b. Misi
Memastikan bahwa The Media Hotel and Towers menjadi salah satu hotel bisnis di wilayah Jakarta Pusat yang akan memperluas jaringan pemasaran
dengan menitikberatkan pada perhatian yang mendalam atas pelanggannya dengan tujuan utama kepuasan pelanggan yang dapat menciptakan
loyalitas.
58
3. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi The Media Hotel and Towers
59
C.
Deskriptif Demografi Responden
Deskriptif demografi
responden memberikan
gambaran mengenai
karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal yang menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan persentase dari jenis kelamin, status pernikahan,
usia, pendidikan dan lama bekerja di The Media Hotel and Towers. Penulis memilih responden karyawan kontrak The Media Hotel and Towers dalam
penelitian ini yang berjumlah 60 karyawan. Untuk lebih jelasnya mengenai data responden dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
Tabel 4.2 Proses Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner
Responden Jumlah
Persentase
Kuesioner yang disebar 60
100 Kuesioner yang tidak kembali
Kuesioner kembali namun tidak dapat diolah Kuesioner yang dapat diolah
60 100
Sumber : Data primer yang diolah Tabel di atas menunjukkan bahwa kuesioner yang dibagikan kepada
kuesioner sebanyak 60 kuesioner, dengan tingkat pengembalian sebesar 100 yang berarti seluruh kuesioner kembali dan dapat diolah.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel yang ditunjukkan dibawah ini:
60
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Keterangan
Jumlah Persentase
1. Jenis Kelamin:
a. Pria
b. Wanita
Jumlah 38
22 60
63,3 36,7
100 Sumber Data : Hasil Wawancara dengan HRD
Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh pria yaitu berjumlah 38 karyawan 63,3 sedangkan sisanya
responden wanita yaitu berjumlah 22 karyawan 36,7.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel yang ditunjukkan dibawah ini:
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Keterangan
Jumlah Persentase
2. Usia:
a. 20 tahun
b. 21-30 tahun
c. 31-40 tahun
d. 40 tahun
Jumlah 9
23 16
12 60
15 38,3
26,7 20
100 Sumber Data : Hasil Wawancara dengan HRD
Dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini rentang usia terbanyak yaitu berusia 21-30 tahun sebanyak 23 karyawan
38,3, rentang usia 31-40 tahun sebanyak 16 karyawan 26,7, rentang usia 40 tahun sebanyak 12 karyawan 20 dan rentang usia 20 tahun
sebanyak 9 karyawan 15.
61
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan dapat dilihat pada tabel yang ditunjukkan dibawah ini:
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
No Keterangan
Jumlah Persentase
3. Status Pernikahan:
a. Menikah
b. Belum Menikah
Jumlah 34
26 60
56,7 43,3
100 Sumber Data : Hasil Wawancara dengan HRD
Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar menikah yaitu berjumlah 34 karyawan 56,7 sisanya yang
belum menikah berjumlah 26 karyawan 43,7.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel yang ditunjukkan dibawah ini:
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Keterangan
Jumlah Persentase
4. Pendidikan Terakhir:
a. SMA Sederajat
b. D3
c. S1
Jumlah 19
27 14
60 31,7
45 23,3
100 Sumber Data : Hasil Wawancara dengan HRD
Dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini mayoritas lulusan D3 berjumlah 27 karyawan 45, lulusan SMA Sederajat
62 berjumlah 19 karyawan 31,7 dan lulusan S1 berjumlah 14 karyawan
23,3.
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel yang ditunjukkan dibawah ini:
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No Keterangan
Jumlah Persentase
5. Lama Bekerja:
a. 1-2 tahun
b. 2-3 tahun
c. 3 tahun
Jumlah 12
25 23
60 20
41,7 38,3
100 Sumber Data : Hasil Wawancara dengan HRD
Dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini mayoritas lama bekerja yaitu 2-3 tahun berjumlah 25 karyawan 41,7, 3
tahun berjumlah 23 karyawan 38,3 dan 1-2 tahun berjumlah 12 karyawan 20.
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
Karakteristik responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel yang ditunjukkan dibawah ini:
63
Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
No Jabatan
Jumlah Persentase
6. Jabatan:
a. Commis Chef
b. Steaward
c. Supervisor F B Service
d. Waiterwaiteress
e. Roomboy
Jumlah 10
15 2
20 13
60 16,7
25 3,3
33,3 21,7
100 Sumber Data : Hasil Wawancara dengan HRD
Dari tabel 4.8 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh jabatan waiters 20 karyawan 33,3, steaward 15 karyawan
25, roomboy 13 karyawan 21,7, commis chef 10 karyawan 16,7, supervisor f b service 2 karyawan 3,3.
D.
Analisis dan Pembahasan 1.
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya atau aslinya tanpa bermaksud
untuk membuat kesimpulan yang berlaku secara umum atau generalisasi Sugiyono, 2011.
64
Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber: Data yang diolah SPSS
Dari hasil deskriptif menjelaskan bahwa dari 60 responden nilai kepuasaan kerja terendah yaitu 37 dan nilai kepuasan kerja tertinggi 54, nilai
rata-rata kepuasan kerja dari responden 46,45 dengan standar deviasi sebesar 3,558. Sementara itu dilihat dari komitmen organisasi nilai yang terendah
yaitu 39 dan nilai tertinggi yaitu 58, nilai rata-rata komitmen organisasi dari 60 responden adalah 48,58 dengan standar deviasi sebesar 3,044. Yang
terakhir nilai terendah turnover intention yaitu 16 dan nilai tertinggi turnover intention adalah 30, dengan rata-rata dari 60 responden dengan 23,78 standar
deviasi sebesar 3,335. Berikut ini hasil output kuesioner yang diberikan kepada responden
karyawan The Media Hotel and Towers:
a. Kepuasan Kerja
Jawaban responden tentang variabel kepuasan kerja adalah sebagai berikut:
65
Tabel 4.10
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.11
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.12
Sumber: Data yang diolah SPSS
66
Tabel 4.13
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.14
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.15
Sumber: Data yang diolah SPSS
67
Tabel 4.16
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.17
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.18
Sumber: Data yang diolah SPSS
68
Tabel 4.19
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.20
Sumber: Data yang diolah SPSS Berdasarkan tabel diatas yang menyatakan jawaban dari 60 reponden
penelitian dapat dijelaskan bahwa 39 responden atau 65 menyatakan setuju. Berarti pada variabel kepuasan kerja mayoritas responden setuju
bahwa proses promosi ditempat ia bekerja sama dengan institusi lain, ia merasa nyaman dengan rekan kerja ketika mengerjakan pekerjaan dan
rekan kerjanya mampu bekerja sama dengan baik. Oleh karena itu indikator pemberian gaji yang adil dan rekan kerja yang mendukung perlu
menjadi perhatian bagi perusahaan karena indikator ini bagian dari variabel kepuasan kerja yang akan berpengaruh pada turnover intention. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Waspodo et al 2013 yang
69 menyatakan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh negatif dan
signifikan terhadap turnover intention.
b. Komitmen Organisasi
Jawaban responden tentang variabel komitmen organisasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.21
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.22
Sumber: Data yang diolah SPSS
70
Tabel 4.23
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.24
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.25
Sumber: Data yang diolah SPSS
71
Tabel 4.26
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.27
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.28
Sumber: Data yang diolah SPSS
72
Tabel 4.29
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.30
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.31
Sumber: Data yang diolah SPSS
73
Tabel 4.32
Sumber: Data yang diolah SPSS Berdasarkan tabel diatas yang menyatakan jawaban dari 60 reponden
penelitian dapat dijelaskan bahwa 48 responden atau 80 menyatakan setuju. Berarti pada variabel komitmen organisasi mayoritas responden
setuju bahwa hal yang tidak pantas bagi ia adalah meninggalkan perusahaan pada saat masa karir dan salah satu alasan ia tetap bertahan
pada perusahaan ini adalah perusahaan lain mungkin tidak lebih baik dari perusahaan tempatnya bekerja sekarang. Oleh karena itu indikator
normative commitment perlu menjadi perhatian bagi perusahaan karena indikator ini bagian dari variabel komitmen organisasi yang akan
berpengaruh pada turnover intention. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sidharta Margaretha 2011 yang menyatakan komitmen
organisasi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention.
c. Turnover Intention
Jawaban responden tentang variabel turnover intention adalah sebagai berikut:
74
Tabel 4.33
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.34
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.35
Sumber: Data yang diolah SPSS
75
Tabel 4.36
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.37
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.38
Sumber: Data yang diolah SPSS
76
Tabel 4.39
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.40
Sumber: Data yang diolah SPSS
Tabel 4.41
Sumber: Data yang diolah SPSS
77
Tabel 4.42
Sumber: Data yang diolah SPSS Berdasarkan tabel diatas yang menyatakan jawaban dari 60 reponden
penelitian dapat dijelaskan bahwa 39 responden atau 65 menyatakan tidak setuju. Berarti pada variabel turnover intention mayoritas responden
tidak setuju bahwa ia ingin mempunyai keinginan untuk meninggalkan organisasi dalam waktu dekat. Oleh karena itu indikator ingin
meninggalkan organisasi dalam waktu dekat perlu menjadi perhatian bagi perusahaan karena indikator ini bagian dari turnover intention yang
mempengaruhi kepuasan kerja dan komitmen orgaisasi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sutanto dan Gunawan 2013
dengan hasil analisis kepuasan kerja dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh terhadap turnover intention.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel untuk degree of freedom df = n-2, dalam hal ini adalah jumlah sampel n = 60 dan besarnya df dapat dihitung 60-2 = 58 dengan
78 df 58 dan alpha = 0.05 didapat r tabel = 0,2542 lihat r tabel pada df = 58
dengan uji two tailed. Untuk menguji apakah masing-masing indikator valid atau tidak, bandingkan nilai Pearson Correlation dengan hasil
perhitungan r tabel = 0,2542. Jika r hitung lebih dari r tabel dan nilai positif maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid Ghozali, 2012.
Dibawah ini hasil uji validitas variabel kepuasan kerja, komitmen organisasi dan turnover intention diolah dengan menggunakan software
SPSS versi 21.0.
Tabel 4.43 Hasil Uji Validitas
1 Variabel Kepuasan Kerja
Sumber: Data yang diolah SPSS
Butir Pernyataan
Pearson Correlation
Sig 2-Tailed
Keterangan
KK1 0,258
0,047 Valid
KK2 0,637
0,000 Valid
KK3 0,616
0,000 Valid
KK4 0,676
0,000 Valid
KK5 0,655
0,014 Valid
KK6 0,288
0,025 Valid
KK7 0,263
0,043 Valid
KK8 0,514
0,000 Valid
KK9 0,433
0,001 Valid
KK10 0,341
0,008 Valid
KK11 0,386
0,002 Valid
79
2 Variabel Komitmen Organisasi
Sumber: Data yang diolah SPSS
3 Variabel Turnover Intention
Sumber: Data yang diolah SPSS
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai pearson correlation lebih dari 0,2542 lihat r tabel pada df =
58 dengan uji two tailed dengan taraf signifikansi 0,05. Jadi dapat
Butir Pernyataan
Pearson Correlation
Sig 2-Tailed
Keterangan
KO1 0,533
0,000 Valid
KO2 0,599
0,000 Valid
KO3 0,480
0,000 Valid
KO4 0,379
0,003 Valid
KO5 0,514
0,000 Valid
KO6 0,332
0,010 Valid
KO7 0,288
0,025 Valid
KO8 0,263
0,043 Valid
KO9 0,514
0,000 Valid
KO10 0,433
0,001 Valid
KO11 0,341
0,008 Valid
KO12 0,386
0,002 Valid
Butir Pernyataan
Pearson Correlation
Sig 2-Tailed
Keterangan
TI1 0,539
0,000 Valid
TI2 0,518
0,000 Valid
TI3 0,428
0,000 Valid
TI4 0,573
0,000 Valid
TI5 0,561
0,000 Valid
TI6 0,570
0,000 Valid
TI7 0,589
0,000 Valid
TI8 0,537
0,000 Valid
TI9 0,324
0,011 Valid
TI10 0,315
0,014 Valid
80 disimpulkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel kepuasan kerja,
komitmen organisasi dan turnover intention adalah valid dan dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya.
b. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha 0,60 Priyatno, 2008.
Tabel 4.44 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach
Alpha Keterangan
Kepuasan Kerja 0,733
Reliabel Komitmen Organisasi
0,687 Reliabel
Turnover Intention 0,709
Reliabel Sumber: Data yang diolah SPSS
Dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan yang berkaitan dengan variabel independen kepuasan kerja, komitmen organisasi dan variabel
dependen turnover intention dalam kuesioner dikatakan reliabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai Cronbach Alpha berturut-turut kepuasan kerja
sebesar 0,7330,60, komitmen organisasi sebesar 0,6870,60 dan turnover intention sebesar 0,7090,60
.
Dengan kata lain seluruh pernyataan pada penelitian ini memiliki tingkat kehandalan yang baik dan dapat digunakan
dalam analisis pada penelitian ini.
81
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal
atau mendekati normal Ghozali, 2012. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot P-P Plot. Suatu
variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah
mengikuti garis diagonal Ghozali, 2012. Gambar 4.45
Hasil Uji Normalitas Grafik
Normalitas Probability Plot dan Histogram
82 Sumber: Data yang diolah SPSS
Dapat disimpulkan bahwa grafik normal probability plot terlihat titik- titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah
garis diagonal, begitu pula pada grafik histogram yang memberikan pola distribusi yang normal tidak terjadi kemiringan. Kedua grafik diatas
menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
Selain melihat grafik, normalitas data juga dapat dilihat melalui uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov pada alpha 5. Jika nilai
signifikan dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal.
83
Tabel 4.46 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data yang diolah SPSS Dari hasil uji normalitas pada tabel 4.46 di atas menunjukkan
Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,977 dan signifikan pada 0,295 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama dengan nol.
Uji multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor VIF serta besaran korelasi antara variabel independen Ghozali,
2012. Menurut Ghozali 2012, nilai cutoff yang biasanya dipakai untuk
84 menunjukk
an adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
Tabel 4.47 Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Data yang diolah SPSS Dari tabel di atas dapat dilihat nilai tolerance yang lebih dari 0,10
dan VIF yang kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
c. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas dapat dilihat dari ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola
tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka mengindikasikan
bahwa telah terjadi heteroskedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka
tidak terjadi heteroskedasitas Ghozali, 2012.
85
Gambar 4.48 Hasil Uji Heteroskedasitas
Sumber: Data yang diolah SPSS Terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam penelitian ini terjadi homoskedasitas atau bebas dari heteroskedasitas pada
model regresi. Dengan kata lain, model regresi ini layak dipakai untuk variabel kepuasan kerja, komitmen organisasi terhadap turnover intention.
Untuk memperkuat bahwa data bebas dari Heteroskedasitas, data akan diuji kembali dengan uji Glejser, uji ini digunakan untuk memberikan
angka-angka yang lebih detail untuk menguatkan apakah data yang akan diolah mengalami Heteroskedasitas atau tidak. Ada atau tidaknya
heteroskedasitas dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel bebas terhadap terikat. Apabila hasil dari uji Glejser kurang dari atau sama dengan 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa data mengalami Heteroskedasitas dan sebaliknya Ghozali, 2009.
86
Tabel 4.49 Hasil Uji Heteroskedasitas
Sumber: Data yang diolah SPSS Pada tabel 4.49 di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
Heteroskedasitas pada persamaan regresi tersebut. Hal ini terlihat dari tidak adanya variabel bebas yang memiliki signifikansi dibawah 0,05. Variabel
bebas kepuasan kerja memiliki signifikansi sebesar 0,611 dan komitmen organisasi sebesar 0,953. Dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi
dengan menggunakan uji Glejser tidak terjadi Heteroskedasitas.
4. Uji Regresi Linier Berganda
a. Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
turnover intention. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen Ghozali, 2012.
87
Tabel 4.50 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber: Data yang diolah SPSS Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa koefisien determinasi
yang disesuaikan Adjusted R Square sebesar 0,562. Hasil ini berarti variabel dependen turnover intention The Media Hotel and Towers dapat
dijelaskan oleh variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasi sebesar 56,2, sedangkan sisanya 43,8 100-56,2 dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak diuji dalam penelitian ini. Standart Error of the Estimate SEE adalah sebesar 2,206 semakin
kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel.
b. Uji Signifikansi Parsial Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variasi penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 Ghozali, 2012.
88
Tabel 4.51 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji t
Sumber: Data yang diolah SPSS Dari hasil coefficients pada uji t dapat dibandingkan antara t hitung
dengan t tabel sebesar 2.002 yang didapat dari t tabel df= n-k yaitu 57 60- 3 dan alpha 0,05.
Berikut pembahasan uji parsial antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap turnover intention pada karyawan The Media Hotel and
Towers.
1 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention
Hasil uji t untuk kepuasan kerja X1 terhadap Turnover Intention Y menunjukkan nilai signifikan 0.000 dan t hitung menunjukkan nilai
8.020 artinya nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 0,000 0,05 dan nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel
8,0202,002, maka dapat ditarik kesimpulan adalah Ho
1
ditolak dan Ha
1
diterima. Koefisien regresi variabel kepuasan kerja sebesar 0,673 artinya jika variabel kepuasan kerja ditingkatkan satu satuan, maka
variabel turnover intention akan mengalami peningkatan sebesar 0,673. Koefisien bernilai positif berarti hal ini menunjukkan bahwa variabel
89 kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap turnover
intention. Dengan kata lain, apabila pengaruh kepuasan kerja bersifat positif artinya pada perusahaan The Media Hotel and Towers tingkat
kepuasan kerja karyawan tinggi diimbangi dengan tingkat turnover intention yang tinggi. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Syari 2014 bahwa dalam penelitian ini kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap turnover
intention tetapi hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Waspodo et al 2013 yang menyatakan bahwa
kepuasan kerja mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention.
Faktor lain yang dianggap penyabab mempengaruhi hasil koefisien signifikan bernilai positif pada variabel kepuasan kerja yaitu
indikator gaji dan bonus yang mempengaruhi turnover intention karyawan The Media Hotel and Towers. Penulis memiliki keterbatasan
penelitian karena indikator gaji bersifat privasi sehingga tidak dapat di ukur dalam penelitian ini.
2 Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Turnover Intention
Hasil uji t untuk komitmen organisasi X2 terhadap Turnover Intention Y menunjukkan nilai signifikan lebih kecil dari nilai
signifikan 0,000 dan nilai t hitung menunjukkan -5,720 artinya nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 0,0000,05 dan nilai
t hitung lebih kecil dari pada t tabel -5,7202,002, maka dapat ditarik
90 kesimpulan Ho
2
ditolak dan Ha
2
diterima. Koefisien regresi variabel komitmen organisasi sebesar -5,720 artinya jika variabel komitmen
organisasi ditingkatkan satu satuan, maka variabel turnover intention akan mengalami penurunan sebesar 5,720. Koefisien bernilai negatif
berarti hal ini menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi berpengaruh signifikan negatif terhadap turnover intention. Dengan
kata lain, apabila pengaruh komitmen organisasi bersifat negatif artinya semakin tinggi komitmen organisasi karyawan The Media Hotel and
Towers maka turnover intention semakin rendah. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sidharta
Margaretha 2011 yang menyatakan komitmen organisasi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention.
Dari tabel 4.46 di atas maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Keterangan : Y
: Turnover Intention 19,783
: Konstanta 0,673, -0,561 : Koefisien
X1 : Kepuasan Kerja
X2 : Komitmen Organisasi
Y = 19,783 + 0,673X
1
- 0,561X
2
91 Dapat dilihat dari konstanta sebesar 19,783. Hal ini menyatakan
jika tidak ada variabel independen yaitu kepuasan kerja dan komitmen organisasi maka nilai variabel dependen atau turnover intention
nilainya hanya 19,783 yang berarti variabel independen kepuasan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap variabel dependen
turnover intention. Angka koefisien X
1
0,673 menunjukkan bahwa setiap peningkatan kepuasan kerja sebesar 1 akan menurunkan turnover
intention. Koefisien X
2
-0,561 menunjukkan bahwa setiap peningkatan komitmen organisasi sebesar 1 akan meningkatkan turnover.
3 Variabel Dominan
Variabel independen yang dominan mempengaruhi variabel dependen dalam analisis regresi linier berganda dapat dilihat dari nilai
koefisien Standardrized Coefficient Beta Beta. Nilai koefisien yang paling besar pada uji t adalah kepuasan kerja yaitu sebesar 8,020. Dapat
disimpulkan bahwa variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen turnover intention dalam penelitian ini adalah
variabel kepuasan kerja.
c. Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui semua variabel independen yang dimasukkan dalam
92 model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji
pada tingkat signifikan 0,05 Ghozali, 2012:98. Hasil uji koefisien signifikan simultan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.52 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji F
Sumber: Data yang diolah SPSS Berdasarkan tabel di atas nilai f hitung yang diperoleh 38,905 dengan
tingkat signifikasi 0,000 karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan diperoleh nilai f hitungf tabel yang diperoleh dengan melihat tabel
untuk derajat df1= k-1 3-1 dan df2= n-k 60-3 pada alpha 0,05 F0,05257. Dengan demikian diperoleh f hitungf tabel 38,9053,16
maka Ho
3
ditolak dan Ha
3
diterima. Maka dapat disimpulkan variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara bersama-sama simultan
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel turnover intention. Hasil ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh
Sutanto dan Gunawan 2013 dengan hasil analisis kepuasan kerja dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh terhadap turnover intention.
93
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI