25 d. Tingkat pengujian rincian yang direncanakan, apabila dikombinasikan
dengan prosedur lain, mengurangi risiko audit hingga tingkat rendah yang sesuai.
Sedangkan menurut Arens, Elder dan Beasley, 2008 auditor harus memiliki
faktor-faktor yang
menyebabkan risiko
inheren dan
memodifikasi bukti audit untuk memperhitungkan faktor-faktor tersebut. Auditor harus mempertimbangkan beberapa faktor utama ketika menilai
risiko inheren: a. Sifat bisnis klien
b. Hasil audit sebelumnya c. Penugasan awal versus penugasan berulang
d. Pihak-pihak yang terkait e. Transaksi nonrutin
f. Pertimbangan yang diperlukan untuk mencatat saldo akun dan transaksi dengan tepat
g. Unsur-unsur populasi h. Faktor-faktor yang berkaitan dengan pelaporan keuangan yang curang
i. Faktor-faktor yang berkaitan dengan misaproriasi aktiva
4. Sistem Informasi
Sistem informasi secara teknis dapat diartikan sebagai suatu komponen yang berhubungan yang mengumpulkan mengambil,
memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk membantu dalam pemilihan keputusan dan pengendalian dalam organisasi. Tiga
26 aktivitas dalam sistem informasi memberikan informasi yang dibutuhkan
organisasi dalam
membuat keputusan,
mengendalikan operasi,
menganalisis masalah, dan membuat produk atau jasa baru. Aktivitas ini meliputi input, processing, dan output.
Input masukan mengambil atau mengumpulkan data yang belum diolah dari dalam organisasi atau lingkungan luar organisasi. Processing
pemrosesan mengubah masukan yang belum diolah menjadi bentuk yang berarti. Output keluaran memindahkan informasi yang telah diproses
kepada orang yang akan menggunakannya atau kepada aktivitas yang menggunakan informasi tersebut Laudon dan Laudon, 2010.
Sistem mengumpulkan data dari berbagai proses kunci bisnis dalam manufaktur dan produksi, akuntansi dan keuangan, pemasaran dan
penjuan, dan sumberdaya manusia, dan menyimpan data dalam satu penyimpanan data pusat. Informasi yang sebelumnya terbagi dalam sistem
yang berbeda dapat disebar dalam perusahaan untuk membantu bagian- bagian perusahaan lainnya dalam bekerja bersama lebih dekat. Pengguna
dapat membuat keputusan yang lebih baik ketika kuantitas dan kualitas dari informasi meningkat.
Konsep suatu sistem juga menganjurkan integrasi, yang menghilangkan adanya pencatatan, penyimpanan, pelaporan, dan aktivitas
proses berulang lainnya di dalam organisasi. Sebagai contoh, perusahaan yang menggunakan program berbeda untuk menyiapkan laporan
konsumen, pengumpulan kas, dan yang mengatur piutang, sekarang
27 fungsi-fungsi tersebut dapat dikombinasikan menjadi satu aplikasi.
Desainer sistem informasi harus mempertimbangkan seberapa maju teknologi informasi TI dapat membantu pembuat keputusan agar lebih
efektif dalam menyaring dan menyimpulkan informasi, oleh karena itu mereka menghindari information overload informasi yang berlebih
Romney dan Steinbart, 2012.
5. Sistem Informasi Akuntansi SIA