27 fungsi-fungsi tersebut dapat dikombinasikan menjadi satu aplikasi.
Desainer sistem informasi harus mempertimbangkan seberapa maju teknologi informasi TI dapat membantu pembuat keputusan agar lebih
efektif dalam menyaring dan menyimpulkan informasi, oleh karena itu mereka menghindari information overload informasi yang berlebih
Romney dan Steinbart, 2012.
5. Sistem Informasi Akuntansi SIA
Sistem Informasi Akuntansi menurut Gondodiyoto 2007 adalah merupakan struktur yang menyatu dalam entitas, yang menggunakan
sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data transaksi keuanganakuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan informasi bagi para pengguna atau pemakainya. SIA sifatnya adalah mandatory, artinya menjadi kewajiban
pengurus perusahan untuk mempertanggungjawabkan kepengurusannya dengan dukungan SIA. Salah satu hasil utama SIA adalah laporan
keuangan akuntansi untuk para stakeholder. SIA juga diharapkan menghasilkan laporan akuntansi manajemen untuk para manajer
perusahaan seperti pengelolaan tugas-tugas operasional, pengawasan operasional, maupun perencanaan dan pengambilan keputusan. Dalam
pelaksanaannya ternyata SIA kurang mendukung kebutuhan perusahaan, karena terbatas pada aspek akuntansi, dan seringkali informasi yang
dihasilkan tertunda Gondodiyoto, 2007.
28
6. Enterprise Resource Planning ERP
Banyak perusahaan berskala besar dan sedang mendesain serta memprogram sistem informasi yang disesuaikan secara internal. Sistem ini
adalah sistem umum yang menggabungkan berbagai praktik terbaik yang digunakan dalam bisnis. Perusahaan membaurkan dan menyesuaikan
berbagai komponen peranti lunak yang jadi ini untuk membentuk sistem perencanaan sumber daya perusahaan ERP yang paling dapat memenuhi
berbagai kebutuhan perusahaan. Menurut Gondodiyoto 2007 Enterprise Resource Planning ERP
systems adalah paket peranti lunak yang terdiri atas beberapa modul dan yang berubah perlahan terutama dari sistem perencanaan sumber daya
manufaktur tradisional. Menurut Hall dan Singleton 2007 ERP adalah sebuah alat pendukung keputusan yang memasok pihak manajemen
informasi real-time dan memungkinkan keputusan tepat waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dan mencapai keunggulan
kompetitif. Tujuan ERP adalah mengintegrasikan berbagai proses utama suatu perusahaan seperti entri pesanan, produksi, pengadaan, utang usaha,
penggajian, dan sumber daya manusia. ERP menggabungkan setiap komputer pada tiap depatemen ke dalam sebuah sistem terintegrasi yang
mengakses sebuah basis data untuk memfasilitasi proses berbagai informasi dan untuk meningkatkan komunikasi di perusahaan.
Beberapa ERP mendukung berbagai fungsi melalui modul khusus perindustri yang dapat ditambahkan ke sistem inti. Vendor ERP lainnya
29 mendesain sistem untuk menerima dan berkomunikasi dengan software
jadi yang dapat ditambahkan bolt-on yang diproduksi oleh vendor ketiga. Bolt-On adalah sistem yang komprehensif yang menyediakan teknologi
atau fungsionalitas spesifik sebagai pelengkap bagi sistem ERP. Beberapa jenis tipe aplikasi yang termasuk Bolt-On biasanya digunakan
untuk menghubungkan organisasi lain dengan sistem ERP melalui komponen software yang memiliki fungsi-fungsi tertentu. Berbagai solusi
Bolt-On tersebut dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu Costumer Relationship Management CRM, Product Lifecycle Management PLM,
Supply Chain Management SCM, Business Intelligence BI.
7. General Audit dalam Kompleksitas Sistem Informasi