35 e. Proses pelaporan keuangan yang digunakan untuk menyusun laporan
keuangan entitas, termasuk estimasi akuntansi dan pengungkapan yang signifikan; dan
f. Pengendalian di sekitar entri jurnal, termasuk entri jurnal non standar yang digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak berulang atau
tidak biasa, atau penyesuaian
9. Computer Assurance Specialist
SAS 73 AU 336 menetapkan persyaratan untuk memilih spesialis dan mereview pekerjaannya. Auditor harus memiliki pengalaman yang
memadai atas bisnis klien untuk mengetahui apakah spesialis memang diperlukan. Auditor perlu mengevaluasi kualifikasi profesional spesialis
itu dan memahami tujuan serta ruang lingkup pekerjaannya. Auditor juga harus mempertimbangkan hubungan spesialis tersebut dengan klien,
termasuk situasi yang mungkin mengganggu objektivitasnya. Penggunaan spesialis tidak akan mempengaruhi tanggung jawab auditor untuk
melaksanakan audit dan laporan audit tidak boleh mengacu pada pekerjaan spesialis, kecuali laporan spesialis mengakibatkan perlunya modifikasi
atas laporan audit. SA Seksi 336 [PSA No. 39] menjelaskan mengenai penggunaan
pekerjaan spesialis. Auditor harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini untuk mengevaluasi kualifikasi profesional spesialis dalam menentukan
bahwa spesialis tersebut memiliki keterampilan atau pengetahuan dalam bidang tertentu yang diperlukan:
36 a. Sertifikat profesional, lisensi, atau pengakuan kompetensi dari
spesialis lain dalam bidangnya. b. Reputasi dan kedudukan spesialis di mata para rekan sejawat dan pihak
lain yang mengenal kemampuan atau kinerjanya. c. Hubungan, jika ada, antara spesialis dengan klien.
Ketepatan dan kelayakan metode dan asumsi yang digunakan dan penerapannya merupakan tanggung jawab spesialis. Auditor harus
memahami metode dan ausmsi yang digunakan oleh spesialis, melakukan pengujian semestinya atas data yang disediakan oleh spesialis, dengan
memperhitungkan taksiran risiko pengendalian auditor dan mengevaluasi apakah temuan spesialis mendukung asersi yang berkaitan dalam laporan
keuangan. Auditor akan menggunakan pekerjaan spesialis, kecuali jika
prosedur auditor menyebabkan ia yakin bahwa temuan spesialis tersebut tidak masuk akal dalam keadaan tersebut. Jika terdapat perbedaan material
antara temuan spesialis dengan penyajian laporan keuangan, atau jika auditor yakin bahwa penentuan yang dibuat oleh spesialis tidak wajar,
maka auditor harus melakukan prosedur tambahan. Jika setelah menerapkan prosedur tambahan ternyata ia belum dapat memecahkan
masalah, maka auditor harus memperoleh pendapat dari spesialis lain, kecuali jika menurut pandangan auditor masalah tersebut tidak akan dapat
dipecahkan. Jika auditor yakin bahwa temuan spesialis tidak masuk akal,
37 ia harus menerapkan prosedur tambahan yang dapat mencakup
pemerolehan pendapat dari spesialis lain.
38
B. Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah tabel penelitian terdahulu beserta dengan hasil penelitian: Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya Mengenai Keahlian SI Auditor X1, Kompetensi Computer Assurance Specialist X2, dan
Judgment Perencanaan Audit Y
NO. JUDULPENULIS
TAHUN METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN VARIABEL
LAINNYA X1 X2
Y
1. Pengaruh Teknik
Audit Berbantuan Komputer,
Kompetensi Auditor, dan
Kecerdasan Spiritual pada
Kualitas Audit BPK Bali
I Ketut Januarga, I Ketut Budiartha
2015 Pengambilan
sampel menggunakan metode sampel
jenuh dengan jumlah sampel sebesar 43 responden atas
survei
kuesioner. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda. Skala
yang digunakan adalah skala likert.
Hasil dari
penelitian ini
menunjukkan bahwa
variabel kualitas audit dapat dijelaskan
oleh variabel TABK, Kompetensi auditor,
Kecerdasan Spiritual
sebesar 48,80. Variabel TABK, kompetensi auditor, kecerdasan
spiritual berpengaruh
positif signifikan pada kualitas audit.
- Kualitas Audit
- Teknik Audit Berbantuan
Komputer - Kecerdasan
Spiritual √
- -
2. Analisis Faktor-
Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Audit JudgmentStudi
Pada BPK RI Sampel dari penelitian ini
adalah BPK di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan
metode purposive sampling. Pengujian data menggunakan
analisis regresi berganda. Gender berpengaruh secara
signifikan terhadap
audit judgment, sedangkan keahlian
auditor dan pengalaman auditor berpengaruh positif signifikan.
Tekanan ketaatan berpengaruh -Gender
-Tekanan ketaatan
- Kompleksitas tugas
√ -
√
39
NO. JUDULPENULIS
TAHUN METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN VARIABEL
LAINNYA X1 X2
Y
Perwakilan Provinsi Jawa
Tengah Anugrah Suci
Praditaningrum dan Indira Januarti
2012 negatif secara signifikan terhadap
audit judgmentsedangkan
kompleksitas tugas
tidak berpengaruh
secara signifikan
terhadap audit judgment.
3. Hubungan Antara
Risiko Manipulasi Earnings dan
Risiko Corporate Governance
dengan Perencanaan Audit
Studi Empiris pada Auditor Se-
Jawa Nurna Aziza
2005 Menggunakan
metode purposive
sampling judgmental sampling kepada
responden auditor di KAP. Pengujian
menggunakan analisis regresi berganda.
Risiko manipulasi earnings, risiko corporate
governance dan
interaksi antara risiko manipulasi earnings,
risiko corporate
governance dengan perencanaan audit tidak berhubungan dengan
perencanaan audit. - Risiko
manipulasi earnings
- Risiko corporate
governance -
- √
3. Audit Sistem
Informasi: Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Tingkat
Menggunakan metode
pengujian analisis
regresi berganda. Objek penelitian
adalah KAP di Jakarta pada tahun 2000.
Variabel independen
yang berpengaruh signifikan adalah
variabel adanya pedoman audit SI terhadap penerapan audit SI
sedangkan variabel independen - Umur KAP
- Kebutuhan dan dorongan
kesadaran dari KAP
√ -
-
40
NO. JUDULPENULIS
TAHUN METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN VARIABEL
LAINNYA X1 X2
Y
Penerapannya pada Kantor Akuntan
Publik KAP di Indonesia
Nanang Sasongko 2002
umur KAP,
kebutuhan dan
kesadaran KAP, pengetahuan dan pendidikan
berpengaruh tidak
signifikan terhadap
penerapan audit SI. Rata-rata nilai penerapan
Audit SI oleh KAP di Jakarta masih
kecil sehingga
dalam melaksanakan pekerjaannya KAP
belum menerapkan Audit SI. - Petunjuk
SPAP - Penerapan
audit sistem informasi
Sumber: Diolah dari berbagai referensi Tabel 2. 2 Penelitian Sebelumnya Mengenai Keahlian SI Auditor X1, Kompetensi Computer Assurance Specialist X2, dan
Judgment Perencanaan Audit Y – Asing
NO. JUDULPENULIS
TAHUN METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN VARIABEL
LAINNYA X1 X2
Y
1. One Team or Two
Teams? Exploring The Relationship
Between Auditors and IT Specialists
and its Implications for a Collective
Audit Team Identity and Audit Quality
Penelitian ini
bersifat kualitataif.
Menggunakan metode
wawancara dan
kuesioner atas 33 praktisi, 16 auditor dan 17 spesialis IT
dari KAP dengan skala likert sebagai pengukur.
Proses audit sangat jauh berbeda untuk hubungan yang baik dengan
yang sulit. Hubungan yang sulit berkaitan dengan keturut sertaan
spesialis IT yang kurang tersebar dan kurang kolaborasi ketika
memodifikasi
prosedur audit
dalam menangani isu IT kritikal, yang dapat mengurangi kualitas
dari penilaian
risiko dan
- Kualitas Audit
- Collective team identity
- √
-
41
NO. JUDULPENULIS
TAHUN METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN VARIABEL
LAINNYA X1 X2
Y
Tim Bauer dan Cassandra Estep
2015 kecukupan dari pengujian audit.
Hasil dari
penelitian menyimpulkan tim audit dengan
kualitas hubungan yang kurang memiliki risiko atas integrasi yang
buruk dan terlalu mengandalkan fungsi
IT yang
mengancam kualitas audit.
2. The Effect of
Auditor IT Expertise on
Internal Controls Jacob Z. Haislip,
Gary F. Peters, Vernon J.
Richardson 2015
Penelitian dilakukan untuk populasi tahun 2004-2009.
Menggunakan pengujian
regresi logistik. Keahlian audit TI berpengaruh
negatif atas kelemahan material non-IT dan IT dalam pengaturan
laporan ex ante. - Internal
Control - Auditor
switch - Material
weakness √
- -
3.
Auditor Choice and Accounting System
Quality Jeff Downing dan
John Christian Langli 2015
Variabel yang
digunakan penelitian
adalah kualitas
sistem akuntansi perusahaan, keputusan melakukan audit
dan eksternal audit. Penelitian
ini menyimpulkan
auditor dapat memiliki peran yang berguna
dalam membantu
perusahaan mempertahankan
kualitas sistem akuntansi yang tinggi. Perusahaan yang memilih
untuk tidak melakukan audit, dapat
mengandalkan sumber
- Keputusan melakukan
audit √
- -
42
NO. JUDULPENULIS
TAHUN METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN VARIABEL
LAINNYA X1 X2
Y
alternatif dari spesialis untuk meminimalkan pengaruh negatif
atas hilangnya spesialis auditor.
4.
IS Auditor Characteristics,
Audit Process Variables, and IS
Audit Satisfication: An Empirical Study
in South Korea Sojung Lucia Kim,
Thompson S.H. Teo, Anol
Bhattacherjee, dan Kichan Nam
2015 Sampel
yang digunakan
adalah 203 proyek Sistem Informasi di KAP Korea
Selatan untuk penelitian dari tahun
2007-2008. Data
diambil melalui NIA’s IS database audit. Menggunakan
model pengujian
SEM stuctural equation modeling.
Kedua karakteristik auditor dalam keahlian dan kejelasan peran
sangat penting untuk menjadi penentu proses audit dalam hal
audit
responsiveness dan
keandalan audit yang menjadi penentu kritikal atas kepuasan
audit. - Auditor Role
Clarity - Audit
Responsiveness - Audit
Reliability √
- -
5. When The World
Isn’t Always Flat: The Impact of
Psychological Distance on
Auditors’ Reliance on Specialists
Martin M. Weisner, Penelitian
ini merupakan
sebuah randomized
experiment2x2 dengan total 121
auditor Big
4 berpengalaman yang memiliki
pengalaman atas
jarak psikologis dengan fungsi audit
internal klien.
Pengujian menggunakan 5 poin skala
Hasil dari
penelitian ini
menyimpulkan bahwajarak
psikologis berpengaruh terhadap keandalan
penilaian auditor
peningkatan jarak
akan mengurangi
keandalan. Pengalaman
historis dengan
fungsi audit
internal klien
membentuk efek
halo yang
- Psychological distance
- Historical experience with
the auditee’s Internal Audit
Function - Reliance
Confidence √
43
NO. JUDULPENULIS
TAHUN METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN VARIABEL
LAINNYA X1 X2
Y
Steve G. Sutton 2014
likert dengan
manipulasi materi dalam kuesioner dan
menggunakan analisis
MANOVA. memoderasi
pengaruh jarak
psikologis seperti
perbedaan pengaruh dari ada dan tidak
adanya kelemahan material dari kepercayaan diri auditor tahun
lalu
dan keinginan
yang berhubungan untuk mengurangi
jam kerja yang dianggarkan lebih besar untuk spesialis dengan jarak
psikologis. Pilihan auditor atas spesialis yang lebih dekat dapat
menyimpan keandalan yang lebih besar
dari auditor
eksternal, terutama ketika adanya kelemahan
yang material di audit tahun lalu spesialis berniat akan membantu
memperbaiki. - Planned
Budget Reduction
6. Does Experience
Affect Auditors’ Professional
Judgment? Evidence From
Puerto Rico Carmen B. Rios-
Figueroa dan Menggunakan
pengalaman dengan ukuran pengalaman
atas tahun
kerja sebagai
variabel independen
dan menggunakan
professionaljudgment dengan evaluasi dari reabilitas atas
pengendalian
internal dan
fraud sebagai
variabel Pengalaman tidak mempengaruhi
keputusan auditor ketika hal tersebut didasari oleh professional
judgment. - Fraud
√ -
√
44
NO. JUDULPENULIS
TAHUN METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN VARIABEL
LAINNYA X1 X2
Y
Rogelio J. Cardona 2013
dependen. Menggunakan
kuesioner dengan sampel dari KAP di Puerto Rico dan
praktisi serta
mahasiswa tingkat akhir di akuntansi pada
tahun 2011. Menggunakan nonparametric
analysis of
variance Kruskal-Wallis test untuk menbandingkan sampel
dari group berbeda.
7. AIS Audit Support
by Simulation and Simulation
Definition Muhannad Akram
Ahmad dan Farah Hanna Zawaideh
2013 Menggunakan
variabel pengetahuan auditor mengenai
AIS sebagai
variabel independen dan variabel Risk
Assessment Competency dan Kualitas
Auditor PlanningJudgments
sebagai variabel dependen.
Menggunakan simulasi
software dan estimasi hasil. Penggunaan AIS mengurangi
waktu yang dibutuhkan dalam proses audit yang meningkatkan
efisiensi dari proses tersebut. Eror dari proses audit terkomputerisasi
signifikan
kecil dan
dapat diterima untuk jurnal baik besar
maupun kecil oleh karena itu penggunaan AIS meningkatkan
akurasi dari audit proses atas besar maupun kecilnya jumlah
audit
sehingga meningkatkan
efisiensi dari proses audit. Auditor mendapatkan pengetahuan lebih
dari teknologi informasi terutama AIS
dan CAATs,
pekerjaan - Kualitas
Audit √
- √
45
NO. JUDULPENULIS
TAHUN METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN VARIABEL
LAINNYA X1 X2
Y
mereka menjadi lebih mudah, efisien dan dapat diandalkan.
8. An Examination of
Auditor Planning Judgements in a
Complex Accounting
Information System Environment
Joseph F. Brazel, Christopher P.
Agoglia 2007
Responden berasal dari 74 auditor praktisi di 4 KAP
internasional dan 2 KAP nasional dengan memberikan
kuesioner berisi kasus yang dimanipulasi
untuk menentukan keberpengaruhan
kompetensi spesialis komputer serta penilaian menggunakan
10 poin skala likert. Pengujian menggunakan 2 x 2 ANCOVA
analysis of covariance Auditor
sensitif terhadap
kompetensi Computer Assurance Specialist dan menilai risiko
pengendalian lebih tinggi ketika mendapatkan
bukti pengujian
pengendalian yang positif dari seorang CAS dengan kompetensi
rendah. Pada
kondisi SIA
terindikasi peningkatan risiko, auditor dengan keahlian SIA yang
lebih tinggi menilai pengendalian risiko lebih tinggi dibandingkan
dengan yang memiliki keahlian lebih rendah. Walaupun keahlian
SIA tidak memoderasi pengaruh atas
kompetensi CAS
pada penilaian
risiko pengendalian
mereka, tingkat
keahlian memoderasi
reaksi mereka
terhadap variasi kompetensi CAS dengan melihat kepada rencana
pengujian substantif. √
√ √
9. Bringing an IT
Specialist Into The Penelitian ini bersifat analisis
dari data kualitatif dengan Hasil dari penelitian ini adalah
model penentuan keputusan untuk -
√ √
46
NO. JUDULPENULIS
TAHUN METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN VARIABEL
LAINNYA X1 X2
Y
Audit Process – A
Decision Model for Small Audit Firms
Camilla Axelsson, dan Lisa Lundberg
2005 metode wawancara. Penelitian
ini terdiri dari expert study yang
dilakukan dengan
melakukan wawancara pada dua
auditor bersertifikasi
CISA sedangkan user study dilakukan dengan melakukan
wawancara dengan
dua auditor finansial pada KAP
kecil. Pengujian penelitian ini menggunakan validasi model.
KAP kecil dalam menentukan untuk membawa spesialis IT
eksternal kepada proses audit. Tahapan awal dalam model ini
adalah
pengidentifikasian atas
proses yang paling kritis atas perusahaan klien dan bagaimana
proses ini dipengaruhi oleh IT di perusahaan klien. Keandalan atas
IT sangat penting saat melakukan audit IT. Kriteria utama ketika
menilai perusahaan kecil klien adalah adanya software yang telah
dibentuk atau diadaptasi untuk tujuan perusahaan. Kriteria lain
dalam model adalah jejak audit, access, routines dan intensitas
transaksi.
Model penentuan
keputusan ini dapat meningkatkan penggunaan dari spesialis IT
dalam mengidentifikasi
atas pertanyaan-pertanyaan yang ada
dalam menentukan
untuk membawa spesialis IT kedalam
proses audit
dan dalam
meningkatkan kesadaran
atas
47
NO. JUDULPENULIS
TAHUN METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN VARIABEL
LAINNYA X1 X2
Y
batasan pengetahuan pengguna IT dan risiko yang berhubungan
dengan IT.
10. Are Financial
Auditors Overconfident in
Their Ability to Assess Risks
Associated with Enterprise
Resource Planning Systems?
James E. Hunton, Arnorld M. Wright,
Sally Wright 2005
Jumlah sampel
yang digunakan
sebesar 165
auditor. Menggunakan desain experimental dengan skala
likert dan pengujian regresi berganda.
Kedua tipe auditor spesialis auditor TI dan auditor keuangan
mengindikasikanrisiko yang lebih signifikan
atas interupsi
bisnisketergantungan proses,
risiko pengendalian keseluruhan dengan ERP, dibandingkan
dengan non-ERP sistem. Ketika spesialis audit TI menilai risiko
yang
lebih signifikan
atas network,
database, dan
application security pada ERP sistem, auditor finansial tidak
mengakui adanya risiko keamanan pada area tersebut. Perbedaan
risiko yang diterima dari non-ERP dengan sistem ERP pada seluruh
kategori risiko signifikan lebih besar untuk spesialis audit TI
dibandingkan auditor finansial. Auditor
finansial tidak
mengindikasikan kebutuhan yang besar untuk berkonsultasi dengan
√ √ √
48
NO. JUDULPENULIS
TAHUN METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN VARIABEL
LAINNYA X1 X2
Y
spesialis audit
TI ketika
melakukan ERP versus non-ERP sistem dan keduanya sama-sama
percaya diri pada kemampuan tim finansial audit untuk menilai
risiko pada kedua ligkungan komputer. Bukti dari penelitian ini
menyimpulkan
bahwa auditor
finansial berkemungkinan terlalu percaya diri pada kemampuannya
dalam menilai risiko sistem ERP.
11. The Effects of
Computer Assurace Specialist
Competence and Auditor Accounting
Information System Expertise on
Auditor Planning Judgments
Joseph F. Brazel 2004
Menggunakan study quasi- experimental
case dalam
menguji keahlian Accounting Information
Systems AIS
Auditor dan kompetensi Computer
Assurance Specialist
dengan metode
analisis ANOVA 2X2 dan ANCOVA.
Auditor dengan keahlian SIA yang tinggi menilai risiko bawaan
dan pengendalian pada tingkat yang tinggi dan membentuk
subtantive test atas hal tersebut dengan lingkup yang lebih luas
untuk mengurangi risiko tersebut. Untuk Auditor dengan keahlian
SIA yang tinggi, kualitas dari penilaian
risiko mereka
dan efektivitas dari lingkup pengujian
mereka melebihi auditor dengan keahlian
SIA yang
rendah. Auditor
juga sensitif
atas reliabilitasnya
terhadap CAS
√ √ √
49
NO. JUDULPENULIS
TAHUN METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN VARIABEL
LAINNYA X1 X2
Y
sebagai sumber bukti dan menilai risiko pengendalian lebih tinggi
ketika diberikan bukti pengujian pengendalian dari CAS dengan
kompetensi yang rendah. Ketika merencanakan prosedur subtantif,
tingkat keahlian SIA Auditor memoderasi
reaksi mereka
terhadap kompetensi CAS. Tidak ada pengaruh keahlian SIA yang
terjadi dalam kondisi ketika CAS memiliki kompetensi yang tinggi.
Hasil
dari penelitian
ini berpendapat keahlian SIA auditor
dapat memainkan peran yang signifikan dalam lingkungan SIA
yang kompleks dan kemampuan mereka untuk mengkompensasi
atas adanya potensi kekurangan komepetensi
CAS dengan
meningkatkan lingkup pengujian substantif.
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
50
C. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian dapat digambarkan dalam gambar 2.1 Gambar 2.1 Skema Kerangka Penelitian
Hasil Analisis: - Uji Reliabilitas
- Uji Validitas - Uji Normalitas
- Uji Asumsi - Uji Hipotesis
Teori Behavioral Accounting Research BAR
Adanya ketidakkonsistenan pada penelitian sebelumnya
Munculnya kasus baik atas kurangnya kemampuan auditor, maupun keterlibatan spesialis IT dan serangan hackers
Pentingnya memperhatikan kemampuan auditor atas TI dan kompetensi spesialis TI dalam melakukan audit
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
Kesimpulan dan Saran Metode Analisis: Uji beda Independent t-test dan Uji ANOVA
Kompetensi Computer Assurance Specialist X2
Keahlian Auditor atas Sistem Informasi X1
Audit plan judgment Y
H
1
H
3
H
2
51
D. Pengembangan Hipotesis
1. Keahlian Sistem Informasi Auditor dan Auditor Plan Judgment