Aktifitas Kupu-kupu Pengelolaan Kupu-kupu

memiliki ukuran sayap yang pendek dan sering berwarna cerah seperti logam, biasanya sayap bagian atas berwarna lebih gelap dari pada sayap bagian bawah. Sel sayap belakang terbuka, bentuk sayap betina lebih membulat. Ulat berbentuk seperti bekicot dan berbulu. 5. Hespiridae Skipers, 3.500 spp. Dari segi evolusi famili ini merupakan jenis kupu-kupu primitif dan agak mirip dengan ngengat. Memiliki tubuh yang pendek, gemuk, dan kuat. Jarak antara kedua ujung antena agak jauh. Ukuran sayap pendek, seukuran dengan panjang badan. Sayap berdiri atau rata pada saat istirahat, dapat terbang dengan cepat. Warna sayap coklat, gelap, kekuningan. Ulat biasanya terdapat dalam gulungan daun.

2.3 Aktifitas Kupu-kupu

Kupu-kupu merupakan serangga yang umumnya melakukan aktivitas pada siang hari, aktifitas kupu-kupu sangat dipengaruhi oleh cuaca, pada cuaca mendung apalagi hujan akan membuat kupu-kupu enggan untuk terbang Soekardi, 2007. Menurut Sihombing 1999, kupu-kupu biasanya melakukan aktifitas makan mengunjungi bunga pada pagi hari pukul 8.00-10.00, saat sinar matahari cukup menyinari untuk mengeringkan sayap mereka. Jika cuaca berkabut aktifitas makan akan tertunda, periode makan ini juga terjadi pada sore hari pukul 15.00-17.00. pada malam hari kupu-kupu akan tinggal di puncak pohon atau pada naungan untuk beristirahat. Pada saat siang hari antara jam 12.00-15.00 kupu-kupu beristirahat di tempat-tempat yang terlindung dari sengatan sinar matahari yaitu di daun-daun yang teduh. Kupu-kupu dalam kandang biasanya beristirahat dengan cara menggantungkan tubuhnya pada dinding kandang dengan posisi sayap terbuka. Aktifitas kawin dilakukan beberapa saat setelah kupu-kupu menetas dari kepompong dan menemukan pasangannya. Ciri-ciri kupu-kupu yang akan kawin yaitu kupu-kupu jantan dan betina terbang secara berpasangan, ketika terjadi perkawinan maka kupu-kupu akan hinggap di daun-daun pohon, bunga-bungaan atau pada dinding kandang. Perkawinan berlangsung antara satu sampai dua hari dengan cara menggantungkan diri, posisi sayap terbuka, bagian ujung abdomen jantan menjepit ujung abdomen betina. Tiga atau empat hari setelah perkawinan kupu-kupu betina siap bertelur, kupu-kupu bertelur disekitar tumbuhan pakan larva dengan meletakkanya dibawah permukaan daun. Selama hidupnya kupu- kupu betina menghasilkan 200 butir telur, dalam satu hari bisa bertelur 10-15 butir Sasmita, 2001.

2.4 Pengelolaan Kupu-kupu

Menurut Departemen Kehutanan 2003, pengelolaan kupu-kupu adalah upaya menjaga keanekaragaman kupu-kupu agar tetap lestari. Pengelolaan dapat dilakukan didalam habitatnya in situ dan di luar habitatnya eks situ. Pengelolaan kupu-kupu di dalam habitatnya dapat dilakukan dalam bentuk identifikasi, inventarisasi, pemantauan, pembinaan habitat dan populasinya, penyelamatan jenis dan pengkajian, penelitian dan pengembangan sedangkan kegiatan pengelolaan kupu-kupu diluar habitatnya dapat dilakukan dalam bentuk pemeliharaan, pengembangbiakan, pengkajian, rehabilitasi dan penyelamatan jenis, penelitian dan pengembangan. Kupu-kupu telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat, selain untuk dinikmati keindahannya di alam bebas, telah dimanfaatkan pula untuk dikoleksi dalam bentuk awetan yang diperdagangkan. Perdagangan kupu-kupu skala internasional di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1992 dengan berbagai negara tujuan seperti Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Prancis Soehartono dan Mardiastuti, 1996. Kegiatan yang dilakukan masyarakat memberikan keuntungan secara ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Perdagangan kupu-kupu oleh masyarakat umumnya dalam bentuk dekoratif, spesialis ilmiah, dan perdagangan hidup Morris et al, 1985. Kupu-kupu apabila dikelola dengan baik dapat memberikan nilai ekonomi yang tinggi, namun sebaliknya pemanfaatan kupu-kupu yang tidak bijak seperti perburuan dan perdagangan ilegal dapat menyebabkan terjadinya kepunahan bagi spesies kupu-kupu itu sendiri. Amir dan Noerdjito 1990 menyatakan bahwa kepunahan suatu spesies kupu-kupu dapat mengakibatkan hilangnya fungsi komponen tertentu di dalam jaring-jaring kehidupan yang dapat mengganggu kestabilan ekosistem. Untuk menghindari hal tersebut diperlukan upaya agar pemanfaatan secara ekonomis menguntungkan namun tetap terpelihara kelestariannya.

2.5 Penangkaran Kupu-kupu