Penangkaran Kupu-kupu Pengelolaan penangkaran kupu-kupu di PT Ikas Amboina dan Bali Butterfly Park Tabanan Bali

2.5 Penangkaran Kupu-kupu

Menurut Basuni 1987 penangkaran adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan budidaya baik tumbuhan maupun satwa liar dengan maksud mempertahankan kelestarian atau eksistensi tumbuhan dan satwa liar tersebut atau memperbanyak populasinya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Adapun tujuan penangkaran adalah untuk mendapatkan spesimen tumbuhan dan satwaliar dalam jumlah, mutu, kemurnian jenis dan keanekaragaman genetik yang terjamin, untuk kepentingan pemanfaatan sehingga mengurangi tekanan langsung terhadap populasi alam, selain itu penangkaran juga bertujuan untuk mendapatkan kepastian secara administratif maupun secara fisik bahwa pemanfaatan spesimen tumbuhan atau satwaliar yang dinyatakan berasal dari kegiatan penangkaran adalah benar-benar berasal dari kegiatan penangkaran. Kegiatan penangkaran meliputi pengumpulan bibit atau induk, pembiakan atau perkawinan atau penetasan telur, pembesaran anak, serta restocking Thohari, 1987. Menurut Departemen Kehutanan 2003, kegiatan penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya. Penangkaran kupu-kupu dapat berhasil bila dapat terbentuk kondisi lingkungan buatan yang sesuai untuk hidup dan perkembangbiakakan kupu-kupu. Untuk itu perlu pengetahuan tentang siklus hidup, jenis kelamin, perilaku kawin genetik serta komponen habitatnya seperti suhu, cahaya, kelembababn udara, iklimvariasi musim, sumber pakan, tempat berlindung dan berkembangbiak. Demikian pula teknik-teknik perlakuan spesies di tempat penangkaran mulai dari tahap pengumpulan bibit induk, pemeliharaan telur, pemeliharaaan larva ulat, pemeliharaan pupa kepompong, hingga imago kupu-kupu. Lebih lanjut Departemen Kehutanan 2003 menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penangkaran kupu-kupu antara lain : 1. Spesies kupu-kupu yang ditangkarkan memiliki potensi ekonomi yang tinggi sehingga dapat menutup biaya teknis operasional penangkaran dan memberikan keuntungan bagi penangkar. 2. Spesies kupu-kupu yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi umumnya memiliki populasi di alam yang cenderung menurun sehingga mengancam kelestariannya. 3. Sebagai upaya pemulihan populasi di alam yang telah menurun, perlu dilakukan restocking kupu-kupu dengan melepas kembali sebagian hasil penangkaran ke alam. 4. Spesies kupu-kupu hasil penangkaran kupu-kupu yang diperdagangkan adalah spesies generasi kedua F2 dan generasi berikutnya, bukan turunan generasi pertama. 2.6 Perdagangan Kupu-kupu 2.6.1 Jenis perdagangan