Sektor Unggulan Subkawasan Klaster III
Hasil perhitungan dengan analisis MPE memperlihatkan urutan atau prioritas metode pengembangan wilayah perbatasan yang potensial dalam rangka
meningkatkan pusat-pusat pertumbuhan. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 15. Tabel 15. Nilai sektor unggulan klaster III
No Sektor Klaster III
Nilai MPE
1 Perkebunan 55.791.752
2 Pertambangan 6.611.887
3 Pertanian 80.717.887
4 Perikanan
227.534.810 5 Kehutanan
13.204.061 6 Pariwisata
11.884.039 7 Industri
25.515.841
Sumber: Hasil Analisis
Berdasarkan tabel 15 di atas dapat di lihat bahwa sektor unggulan yang paling mendukung pusat pertumbuhan dalam pengembangan wilayah perbatasan adalah
sektor perikanan dengan nilai 227.534.810. Sektor pertanian menempati urutan kedua yang dapat mendukung pusat pertumbuhan dalam pengembangan wilayah
perbatasan dengan nilai MPE 80.717.887, prioritas ketiga sektor perkebunan dengan nilai MPE 55.791.752. Posisi ke-4 sampai ke-7 adalah industri, kehutanan,
pariwisata, dan pertambangan. Alternatif pertama yang harus lebih diperhatikan dalam pengembangan wilayah
perbatasan pada klaster III yang meliputi Kecamatan Nunukan dan Kecamatan Sebatik yaitu peningkatan sektor perikanan. Perikanan tangkap dan budi daya
perikanan laut merupakan kegiatan yang paling potensial dan telah mendukung pendapatan Kabupaten Nunukan selama ini. Pada gambar, ditampilkan kondisi
topografi pada klaster III yang didominasi oleh tingkat kelerengan 0 - 8 dan 15 - 25. Hal tersebut mengandung arti bahwa budi daya perikanan darat di klaster III
tidak disarankan karena kondisi topografi Kabupaten Nunukan yang berlereng- lereng seperti yang ditunjukkan pada Gambar 36. Keadaan berpotensi
menyebabkan longsor dan tidak memungkinkan untuk adanya budi daya perikanan darat.
Di urutan kedua diikuti sektor pertanian dengan komoditas unggulan yang dapat mendukung pusat pertumbuhan, yakni budi daya tanaman pangan terutama
padi sawah yang produktivitasnya terus meningkat Kabupaten Nunukan dalam Angka 2008.
Sumber: Bappeda Kabupaten Nunukan, 2008
Gambar 36. Peta Kabupaten Nunukan berdasarkan kelerengan Sumber daya alam pertanian, terutama lahan dapat diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan pangan dasar Kabupaten Nunukan. Kebutuhan pangan yang dimaksud adalah kebutuhan beras sebagai bahan makanan pokok, sayur-sayuran, dan
palawija. Berdasarkan tiga perkiraan skenario, jumlah penduduk 5 dan 10 tahun yang akan datang membutuhkan areal pertanian basis. Kebutuhan pangan
Kabupaten Nunukan selama setahun sebagai berikut: