Arah kebijakan pemanfaatan ruang di wilayah perbatasan Provinsi Kalimantan Timur adalah:
- Perlu dibuka jalur transportasi yang menghubungkan wilayah perbatasan dengan daerah-daerah lainnya, baik yang menuju Indonesia maupun Malaysia
untuk memudahkan pemasaran hasil-hasil bumi setempat. - Perlu dibuka pos-pos imigrasi di wilayah perbatasan untuk melegalkan arus
barang yang masuk dan keluar dari wilayah Indonesia. - Perlu dibangun pelabuhan laut yang khusus melayani arus keluar-masuk
barang dari Indonesia di Wilayah Nunukan Kepulauan. - Mempercepat tercapainya kemandirian masyarakat dan pemerintah Kabupaten
Nunukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. - Mengembangkan dan menyerasikan laju pertumbuhan pembangunan
antarwilayah kecamatan, wilayah pedesaan, antarsektor ekonomi, serta membuka wilayah pedalaman, perbatasan, wilayah yang terisolasi, dan
kawasan tertinggal lainnya. - Mengoptimalkan pemanfaatan pendapatan yang berasal dari sumber daya
alam yang dapat diperbaharui dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
- Meningkatkan investasi dan peran wisata untuk mendorong penguatan ekonomi rakyat.
Rencana Strategi Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2003--2008. Bagian dokumen perencanaan daerah ini yang memuat salah satu prioritas
pembangunan daerah perbatasan dengan program prioritas: - Pembangunan sarana dan prasarana jalan darat yang menghubungkan pusat
pusat pertumbuhan ekonomi di daerah kota dan pantai dengan wilayah di perbatasan termasuk jalan tembus menuju ke daerah Malaysia.
- Pembukaan sarana dan prasarana perintis dan air strip yang sudah ada di daerah perbatasan dan bantuan subsidi penerbangan ke daerah perbatasan.
- Pengawasan sumber daya alam di daerah perbatasan dan pencurian oleh pihak-pihak yang kurang bartanggung jawab serta pengawasan pemindahan
patok-patok batas negara di perbatasan Indonesia dengan Malaysia. - Pengembangan potensi ekonomi yang tersedia di daerah perbatasan melalui
pola agribisnis dan agroindustri dengan tujuan ekspor ke negara tetangga. - Peningkatan kerja sama sosial-ekonomi antara pemerintah dan masyarakat
perbatasan antarkedua negara malalui payung kerja sama-SOSEK MALINDO dan kerja sama bidang lainnya yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
b. Strategi Pengembangan Pembiayaan
Pada pasal 18 A ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia 1945 mengamanatkan agar hubungan keuangan, pelayanan, serta pemanfaatan sumber
daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah dan pemerintahan daerah diatur secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang. Undang-
Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dimaksudkan untuk mendukung penyerahan
urusan kepada pemerintahan daerah yang diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Pendanaan atau pembiayaan tersebut
menganut prinsip Money Follows Function, yang mengandung makna pendanaan mengikuti fungsi pemerintahan yang menjadi tanggung jawab
masing-masing tingkat pemerintahan. Perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
mencakup pembagian keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah secara proporsional, demokratis, adil, dan transparan dengan
memperhatikan potensi, kondisi, kebutuhan, serta permasalahan daerah. Studi pengembangan Kawasan Strategis Nasional perbatasan Provinsi Kalimantan
Timur yang menyangkut pula pemerintahan 4 kabupaten merupakan masalah nasional yang perlu mendapat perhatian khusus. Jangan sampai kasus Sepadan,
Legitan, dan Ambalat terulang kembali di daerah daratan perbatasan Kalimantan Timur dengan Serawak Malaysia. Sumber-sumber
pendanaanpembiayaan pelaksanaan pemerintahan daerah terdiri atas pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah dan
pendapatan lain yang syah. Wilayah perbatasan berkaitan dengan pemerintah pusat sehingga pendanaan pembangunan wilayah perbatasan juga dapat
bersumber dari RAPBN, keuangan pusat yang dikonsentrasikan kepada gubernur, atau yang ditugaskan danatau desa dalam rangka tugas pembantuan.
Dana perimbangan merupakan pendanaan daerah yang bersumber dari APBN yang terdiri dari dana bagi hasil DBH, dana alokasi umum DAU, dan dana
alokasi khusus DAK. Dana perimbangan ini digunakan untuk membantu daerah dalam mendanai kewenangannya untuk menghindari ketimpangan
sumber pendanaan pemerintahan antara pusat dan pemerintahan daerah. Dana bagi hasil DBH diatur dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2000 dan pada
pasal 21 sektor pertambangan ,
panas bumi sesuai dengan undang-undang No. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi, dan termasuk dana reboisasi. Dana alokasi
umum DAU digunakan untuk pemerataan kemampuan keuangan antardaerah melalui penerapan formula yang mempertimbangkan kebutuhan dana potensi
daerah. Wilayah perbatasan berkaitan dengan empat kabupaten sehingga ada peluang peningkatan DAU untuk membangun wilayah perbatasan. Dana
alokasi khusus DAK digunakan untuk membantu membiayai kegiatan-- kegiatan khusus di daerah tertentu yang menjadi prioritas nasional karena
membangun wilayah perbatasan merupakan masalah daerah dan masalah nasional.
Dalam Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 juga mengatur hibah yang berasal dari pemerintah negara asing, badanlembaga asing, badanlembaga
internasional dalam bentuk devisarupiah, bentuk barang dan jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak perlu dibayar lagi. Selain itu, terdapat
sumber-sumber pembiayaan lain yaitu pinjaman daerah yang digunakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pelayanan masyarakat.
Sumber dana yang lain yaitu dana dekonsentrasi yang bertujuan untuk menjamin tersedianya dana untuk pelaksanaan kewenangan pemerintah yang
dilimpahkan pada gubernur sebagai wakil pemerintah. Sumber danabiaya dan kekayaan sumber daya alam yang ada di Provinsi Kalimantan Timur dan
keempat kabupaten yang termasuk wilayah perbatasan cukup besar apabila dana tersebut dapat dimanfaatkan dengan kebijakan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan yang baik.
c. Strategi Pengembangan Kelembagaan
Pengembangan strategi nasional perbatasan Provinsi Kalimantan Timur berkaitan dengan Kabupaten Nunukan sehingga sesuai dengan amanat Undang-
undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali
urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintah pusat. Dalam