Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Karakteristik Nasabah

36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Cara yang digunakan adalah dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan nilai total seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment Sugiono, 2008. Suatu instrumen dikatakan valid apabila memiliki nilai korelasi antara nilai butir dengan skor total lebih besar atau sama dengan 0,3. Dari hasil perhitungan yang dilakukan semua instrumen dinyatakan valid Tabel 4. Tabel 4. Validitas Data Setiap Instrumen. No.Butir koefisien korelasi keterangan instrumen 1 0,34 valid 2 0,41 valid 3 0,36 valid 4 0,37 valid 5 0,61 valid 6 0,44 valid 7 0,48 valid 8 0,52 valid 9 0,32 valid 10 0,35 valid 11 0,37 valid 12 0,61 valid 13 0,40 valid 14 0,41 valid 15 0,38 valid Setelah dilakukan uji validitas instrumen, selanjutnya untuk mengetahui reliabilitas instrumen, maka dilakukan pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Spearman Brown. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai r i = 0,6714. Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai r i hitung dengan r i tabel. Bila r i hitung lebih besar dari r i tabel 0,220 maka instrumen dinyatakan reliabel. 37

B. Karakteristik Nasabah

Karakteristik responden yang dianalisis mencakup jenis kelamin, usia, pendidikan, jenis usaha dan rata-rata transaksi perbulan. Jumlah responden seluruhnya 80 orang yang berada di wilayah Jakarta 30 orang, Surabaya 22 orang, Palembang 14 orang dan Medan 14 orang. 1. Jenis Kelamin. Nasabah bank XYZ yang menjadi responden sebanyak 63 orang adalah laki- laki 79 sedangkan responden perempuan sebanyak 17 orang 21. Gambar 6, menampilkan distribusi karakteristik jenis kelamin nasabah bank XYZ. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin nasabah dalam penelitian ini tidak hanya didominasi oleh kaum laki-laki tetapi juga terdapat kaum wanita sebanyak 21 . Hal ini menunjukkan bahwa dewasa ini kegiatan wirausaha tidak lagi dimonopoli hanya oleh kaum laki-laki saja, karena banyak kaum wanita yang masuk dalam dunia wirausaha dan sukses sebagai pengusaha. Hal ini memberikan gambaran kepada dunia perbankan bahwa metode pendekatan pelayanan harus juga menyesuaikan dan mempertimbangkan sifat dan prilaku nasabahnya. Gambar 6. Karakteristik Nasabah Berdasarkan Jenis Kelamin. 2. Usia Berdasarkan hasil analisis terhadap umur nasabah bank XYZ yang menjadi responden penelitian, ternyata sebagian besar responden berumur 40-50 tahun 46, sedangkan responden yang berumur 50-60 tahun ada sebanyak 25. Responden yang berumur di atas 60-70 tahun berjumlah 7 orang atau sekitar 9 79 21 Laki-laki Perempuan 38 sedangkan sisanya sekitar 20 adalah nasabah dengan usia di bawah 40 tahun Gambar 7. Gambar 7. Karakteristik Nasabah Berdasarkan Usia. 3. Pendidikan Hal yang juga diamati dari karakteristik konsumen adalah tingkat pendidikan, yang dikelompokkan menjadi 5 yaitu: SMP, SMA, Diploma, Strata-1, Starta-2. Tingkat pendidikan responden pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 8. Mayoritas responden bank XYZ telah menyelesaikan pendidikan tinggi. Responden berpendidikan strata-1 mencapai 48, sedangkan 15 berpendidikan strata-2. Selain itu 11 responden lulusan Diploma, 21 lulusan SMA dan sisanya 5 berpendidikan SMP. Gambar 8. Karakteristik Nasabah Berdasarkan Tingkat Pendidikan. 5 15 46 25 9 20 - 30 th 30 - 40 th 40 - 50 th 50 - 60 th 60 - 70 th 5 21 11 48 15 SMP SMA DIPLOMA STRATA 1 STRATA 2 39 4. Jenis Usaha Mayoritas jenis usaha yang dilakukan oleh nasabah forex bank XYZ yang menjadi responden adalah bergerak di bidang perkebunan yaitu sebesar 44, sedangkan sisanya sebesar 20 bergerak di bidang perikanan, 17 kehutanan, 13 industri makanan dan 6 di bidang usaha textil Gambar 9. Dari data tersebut dapat dijelaskan bahwa kegiatan usaha di Indonesia khususnya untuk nasabah forex bank XYZ masih didominasi oleh kegiatan perkebunan dan perikanan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan perekonomian di Indonesia masih bertumpu pada kegiatan agraris dan kelautan. Dengan demikian seharusnya lebih banyak kebijakan pemerintah yang berpihak dan mendukung pengembangan kegiatan perekonomian di sektor tersebut. Gambar 9. Karakteristik Nasabah Berdasarkan Jenis Usaha. 5. Rata-rata Transaksi Perbulan. Jenis mata uang valas yang ditransaksikan oleh nasabah PT. Bank XYZ terdiri dari mata uang USD, AUD, CAD, CHF, EUR, GBP, HKD, JPY, SAR dan SGD. Penguasaan pangsa pasar terbesar dibandingkan dengan potensi pasar adalah transaksi mata uang HKD 85, sedangkan yang terendah adalah mata uang USD 37. Tidak optimalnya penguasaan pangsa pasar yang ada, diakibatkan oleh kebiasaan para nasabah mempunyai rekening di beberapa bank, sehingga aktivitas transaksi forex yang dilakukan nasabah menjadi terbagi-bagi sesuai dengan kebutuhan mereka. 17 44 20 13 6 hasil hutan perkebunan perikanan makanan textil 40 Tabel 5. Rataan Transaksi Perbulan. CCY Realisasi Transaksi Total Transaksi Persentase Transaksi Forex Responden Forex Responden Forex Responden di Bank XYZ di Bank XYZ AUD 630.936 1.500.000 42 CAD 90.985 200.000 45 CHF 75.602 100.000 76 EUR 6.672.513 10.000.000 67 GBP 1.101.119 2.000.000 55 HKD 63.754.442 75.000.000 85 JPY 365.147.399 500.000.000 73 SAR 16.094.478 20.000.000 80 SGD 6.221.275 12.000.000 52 USD 89.456.774 240.000.000 37

C. Penilaian Responden Terhadap Pelayanan