22
Kerugiannya adalah nilai mata uang bergantung pada kondisi eknomi mata uang yg di-pegged. Contoh: Jika USD menguat terhadap semua mata uang lain, Yuan
juga akan menguat, yang mana mungkin tidak diinginkan oleh bank sentral Cina. c.
Managed Floating Rates. Nilai tukar mata uang diperbolehkan berubah-ubah sesuai tekanan jual dan
beli. Tetapi, bank sentral boleh mengintervensi untuk menstabilkan fluktuasi nilai tukar yg ekstrim. Contoh, Jika mata uang sebuah negara turun melampaui level yg
“dapat diterima” pemerintah dapat menaikkan suku bunga.
C. Kurs Valas
Salah satu ciri era globalisasi yang menonjol saat ini yaitu adanya arus uang dan modal dalam bentuk valas atau foreign currency antara berbagai pusat
keuangan dan berbagai negara yang semakin besar dan cepat, seakan-akan mengalir tanpa mengenal kewarganegaraan pemiliknya dan tanpa batas wilayah
borderless. Aliran valas yang besar dan cepat untuk memenuhi tuntutan perdagangan, investasi dan spekulasi dari suatu tempat yang surplus ketempat
yang depisit dapat terjadi karena adanya beberapa faktor atau kondisi yang berbeda sehingga berpengaruh dan menimbulkan perbedaan kurs valas atau forex
rate di masing-masing tempat. Beberapa faktor atau kondisi yang berbeda dan mempengaruhi kurs valas
adalah; supply dan demand foreign currency, posisi balance of payment, tingkat inflasi, tingkat bunga, tingkat income, pengawasan pemerintah dan ekspektasi,
spekulasi dan rumor Hady 2008.
1. Supply dan demand
Valas atau forex sebagai benda ekonomi mempunyai permintaan dan penawaran di pasar valas forex market. Sumber-sumber penawaran atau supply
valas adalah; ekspor barang dan jasa yang menghasilkan valas atau forex dan impor modal serta transfer valas lainnya dari luar negeri ke dalam negeri. Sumber-
sumber permintaan atau demand valas berasal dari impor barang dan jasa yang menggunakan valas dan ekspor modal serta transfer dari dalam ke luar negeri.
23
Price D
1
D
2
S
1
S
2
E
2
Rp.8.600USD Rp.8.500USD E
Rp.8.400USD E
1
X
1
X
2
X
3
Q
Usd
Gambar 3. Pengaruh EksporImpor Terhadap Kurs Valas
Sesuai dengan teori mekanisme pasar, setiap perubahan permintaan dan penawaran valas yang terjadi di pasar akan mempengaruhi nilai valasnya seperti
terlihat pada Gambar 3. Titik keseimbangan awal yang terjadi di pasar adalah
pada titik E. Bila ekspor barangjasa dan capital impor naik, maka penawaran atau
supply valas bertambah, yang digambarkan oleh pergeseran garis S
1
ke S
2.
Bila kenaikan supply valas tersebut tidak diiringi oleh perubahan permintaan valas
maka akan terjadi penurunan kurs valas, dalam hal ini valas atau forex akan terdepresiasi yang ditunjukan oleh titik E
1
. Bila impor barangjasa dan kapital ekspor naik maka demand valas
meningkat yang ditunjukkan oleh pergeseran garis D
1
ke D
2.
Bila kenaikan demand tersebut tidak dibarengi oleh kenaikan supply maka akan terjadi kenaikan
kurs valas, dalam hal ini valas atau forex akan terapresiasi yang ditunjukkan oleh titik E
2
. 2.
Posisi Neraca Pembayaran Balance of Payment atau Neraca Pembayaran Internasional adalah suatu
catatan yang disusun secara sistematis tentang semua transaksi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk suatu negara
dengan penduduk luar negeri untuk suatu priode waktu tertentu. Bagi kalangan dunia bisnis, biasanya bagian yang lebih diperhatikan yaitu posisi saldo Neraca
Perdagangan Balance of Trade, terutama sekali posisi saldo current account dan saldo capital account. Current account dan capital account akan
24
menghasilkan posisi saldo perubahan cadangan devisa, yang mencerminkan posisi saldo valas yang dimiliki oleh suatu negara untuk periode tahun bersangkutan.
Selanjutnya secara teoritis, posisi saldo neraca pembayaran ini dapat mempengaruhi kurs valas karena alasan berikut :
a Bila posisi saldo neraca pembayaran positif ini berarti supply valas lebih
besar dari pada demand,, dengan demikian kurs valas cenderung turun yang berarti bahwa nilai domestic currency relatif menguat atau stabil.
b Sebaliknya bila posisi Neraca Pembayaran Internasional suatu negara
negatif maka akan menimbulkan efek melemahnya domestic currency dan kurs valas cenderung naik di bursa valas dan sering diikuti dengan isu
devaluasi. 3.
Tingkat inflasi Pergerakan tingkat inflasi di suatu negara akan mempengaruhi nilai mata
uang suatu negara terhadap mata uang negara asing. Diasumsikan inflasi di Amerika meningkat cukup tinggi misalnya mencapai 5, sedangkan inflasi di
Indonesia relatif stabil hanya 1 dan barang-barang yang dijual di Indonesia dan di Amerika relatif sama dan dapat saling mengsubstitusi. Dengan tingkat
inflasi yang demikian maka barang-barang di Amerika akan lebih mahal sehingga impor Amerika dari Indonesia akan meningkat. Impor Amerika yang meningkat
ini akan mengakibatkan permintaan terhadap IDR meningkat pula. Di lain pihak, kenaikan barang di Amerika akan mengurangi impor
Indonesia dari Amerika sehingga permintaan terhadap Amerika justru menurun. Perkembangan tingkat inflasi tersebut akan mempengaruhi permintaan dan
penawaran valas atau forex, baik IDR maupun USD. 4.
Tingkat bunga Hampir sama dengan pengaruh tingkat inflasi, maka perkembangan atau
perubahan tingkat bunga dapat berpengaruh terhadap kurs valas. Sebagai contoh guna menarik modal luar negeri, pemerintah Amerika meningkatkan suku
bunganya. Dengan meningkatnya suku bunga USD maka banyak investor yang tertarik untuk menyimpan uangnya dalam mata uang USD yang mengakibatkan
permintaan akan USD meningkat. Peningkatan permintaan USD akan menggeser
25
kurva permintaan yang pada gilirannya akan membentuk harga keseimbangan baru.
5. Tingkat pendapatan
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kurs valas adalah pertumbuhan tingkat pendapatan di suatu negara. Seandainya kenaikan pendapatan masyarakat
di Indonesia tinggi sedangkan kenaikan jumlah barang yang tersedia relatif kecil, tentu impor barang akan meningkat. Peningkatan impor ini akan membawa efek
kepada peningkatan demand valas yang pada gilirannya akana mempengaruhi kurs valas.
6. Kebijaksanaan pemerintah
Faktor kebijaksanaan pemerintah yang biasanya dijalankan dalam berbagai bentuk kebijakan moneter, fiskal dan perdagangan luar negeri untuk tujuan
tertentu mempunyai pengaruh terhadap kurs valas. Misalnya; pengawasan lalu- lintas devisa, peningkatan trade barrier, pengetatan uang beredar, penaikan
tingkat bunga dan sebagainya. Kebijaksanaan pemerintah tersebut pada umumnya akan berpengaruh terhadap penawaran dan permintaan valas yang pada gilirannya
berpengaruh terhadap kurs valas. 7.
Ekspektasi dan spekulasirumor Adanya harapan bahwa tingkat inflasi atau defisit BOT USA akan menurun
atau sebaliknya juga dapat mempengaruhi kurs valas. Adanya spekulasi atau rumor devaluasi karena defisit current account yang besar juga berpengaruh
terhadap kurs valas. Pada dasarnya ekspektasi dan spekulasi yang timbul di masyarakat tersebut akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valas yang
akhirnya akan mempengaruhi kurs valas. Demikian juga halnya dengan adanya rumor, misalnya sakitnya presiden atau menteri keuangan dapat mempengaruhi
sentimen dan ekspektasi masyarakat sehingga mempengaruhi permintaan dan penawaran valas yang akan berakibat pada pluktuasi kurs valas.
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN