I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis yang memproduksi hasil hutan baik kayu maupun bukan kayu dalam jumlah yang cukup besar. Selain hasil hutan
utama yaitu kayu, hasil hutan non kayu juga memiliki peranan yang tidak kalah pentingnya. Oleh karena itu perlu adanya pengolahan hasil hutan non kayu,
mengingat potensi Indonesia dari segi hasil hutan non kayunya cukup besar, misalnya getah, rotan dan kulit.
Agathis spp. merupakan salah satu jenis pohon yang memiliki potensi tinggi. Selain hasil kayunya, Agathis spp. juga salah satu pohon penghasil getah
dimana hasil olahan getah resin disadap dari batang pohon yang biasa disebut kopal. Kopal sebagai hasil hutan non kayu merupakan salah satu komoditi yang
cukup penting dalam dunia perdagangan dan sangat berguna untuk keperluan industri. Kopal dapat digunakan untuk berbagai industri cat, vernis, tekstil dan
lain-lain. Proses keluarnya getah Agathis spp. umumnya dibantu oleh bahan
perangsang getah stimulansia. Tujuan dari penggunaan stimulansia tersebut adalah untuk meningkatkan produksi getah. Pada umunya, stimulansia yang
banyak digunakan untuk memaksimalkan keluarnya getah yaitu stimulansia anorganik yaitu H
2
SO
4
. Namun pada kenyataannya penggunaan stimulansia anorganik ini memberikan dampak negatif bagi kayu yaitu batang menjadi kering,
kesehatan pekerja dan lingkungan sekitar. Penggunaan stimulansia yang tidak berbahaya dan aman bagi lingkungan
adalah dengan menggunakan ETRAT 1240. ETRAT 1240 merupakan stimulansia dengan komposisi stimulansia organik dan Zat Pengatur Tumbuh ZPT.
Stimulansia organik yang terkandung dalam ETRAT 1240 adalah asam sitrat sedangkan ZPT yang terkandung dalam ETRAT 1240 yaitu ethylene. Sebelumnya
ETRAT 1240 telah digunakan di Hutan Pendidikan Gunung Walat pada penyadapan getah pinus dengan cara disemprot pada bagian kayu. Namun letak
saluran getah antara pohon pinus dan pohon agathis berbeda, saluran getah pinus berada di kayu gubal sedangkan saluran getah agathis berada di kulit agathis
bagian dalam. Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai cara pemberian ETRAT 1240 yang tepat agar stimulansia dapat diserap pohon dengan baik
sehingga getah yang dikeluarkan dapat maksimal.
1.2 Perumusan Masalah