seperti tenggiri, tunacakalang dan tongkol, sedangkan berbagai ikan demersal seperti paperek, ikan merah, kerapu, kakap, ekor kuning dan cucut DKP Kota
Tidore, 2006. Jumlah produksi hasil tangkapan ikan yang ada di Kota Tidore Kepulauan
dalam periode tahun 2001 - 2005 dengan volume bervariasi namun terjadi peningkatan dari tahun ke tahun Tabel 2. Produksi tertinggi terdapat pada ikan
cakalang dengan jumlah produksi yang meningkat setiap tahun sejak tahun 2001 sebanyak 8.000,5 ton meningkat menjadi 17.250,8 ton pada tahun 2005.
Kemudian menyusul ikan tuna pada tahun 2001 sebanyak 4000,3 ton meningkat menjadi 8.499,11 ton pada tahun 2005. Jumlah produksi terkecil terdapat pada
sumber daya ikan Julung sebanyak 1.254,9 ton pada tahun 2001 dan meningkat menjadi 1.510,5 ton pada tahun 2005 serta ikan Lemuru pada tahun 2001
sebanyak 700,4 ton namun meningkat menjadi 1.544,1 ton pada tahun 2005. Tabel 2 Perkembangan jumlah produksi ikan di kota Tidore Kepulauan selama
periode tahun 2001 - 2005. Jenis Ikan
Produksi ikan tontahun 2001
2002 2003
2004 2005
Cakalang Tuna
Tongkol Julung
Kembung Layang
Lemuru Ekor Kuning
Selar Tembang
Teri 8.000,5
40.00,3 1.800,2
1.254,9 3.000,4
4.000,3 700,4
1.000,6 1.600,0
800,5 1.200,5
9.800,6 5.800,4
2.800,7 1.280,5
4.000,4 5.500,6
980,5 1.400,4
2.000,3 1.000,1
1.518,2 11.000,8
6.500,6 500,45
1.300,3 4.500,4
7.000,6 1.100,4
1.900,3 2.800,4
2.050,6 1.800,4
15.000,8 8.000,1
7.000,9 1.425,4
6.000,7 1.000,5
1.500,1 2.200,6
3.500,7 3.250,6
2.300,6 17.250,8
8.499,1 8.401,3
1.510,5 6.550,7
6.500,5 1.544,1
2.235,7 3.975,4
3.599,9 2.800,8
Jumlah 27.358,6
36.082,7 4.286,9
60.180,8 62.869,9
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan Tahun 2006.
4.1.3 Sarana perikanan tangkap
Jumlah armada penangkapan ikan yang beroperasi di perairan Kota Tidore Kepulauan dalam periode tahun 2001 - 2005, terjadi kecenderungan
penurunan jumlah armada untuk perahu tanpa motor dan kapal motor pada kelima kecamatan di Kota Tidore Kepulauan. Pada tahun 2001 terjadi penurunan
perahu tanpa motor dari 1.157 unit hingga 1.090 unit pada tahun 2005. Demikian halnya dengan armada kapal motor yang menurun sejak tahun 2001 dengan
jumlah 87 unit hingga tahun 2005 menjadi 91 unit. Sedangkan motor tempel terjadi kenaikan dari 104 unit pada tahun 2001 menjadi 155 unit pada tahun 2005
Tabel 3. Tabel 3 Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan di Kota Tidore
Kepulauan selama periode tahun 2001 - 2005. Tahun
Perahu Tanpa Motor
Motor Tempel Kapal Motor
Jumlah 2001
2002 2003
2004 2005
1.157 1.133
1.108 1.000
1.090 104
121 151
150 155
87 89
89 89
91 1.348
1.343 1.348
1.239 1.337
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan 2006.
4.1.4 Alat penangkapan ikan
Jumlah alat penangkapan ikan yang dioperasikan di Perairan Kota Tidore Kepulauan dalam periode 2001 - 2005, lebih didominasi oleh alat tangkap yang
bersifat tradisional. Alat tangkap dengan unit penangkapan terbesar adalah pancing tonda pada tahun 2001 sebanyak 328 unit namun menurun pada tahun
2002 menjadi 280 unit dan meningkat pada tahun 2005 sebanyak 450 unit Tabel 4. Pukat cincin mini purse seine atau soma pajeko pada tahun 2001 sebanyak
50 unit dan terjadi penambahan armada sebanyak 52 unit pada tahun 2002 dan 2003 serta menurun pada tahun 2005 menjadi 43 unit.
Dari semua alat yang beroperasi di perairan Kota Tidore Kepulauan yang terkecil jumlahnya adalah sero, muroami dan bagan perahu.
Tabel 4 Perkembangan jumlah jenis alat tangkap ikan di Kota Tidore Kepulauan selama periode tahun 2001 - 2005.
Jenis Alat Tangkap Tahun
2001 2002
2003 2004
2005 Pukat Pantai
55 55
53 51
56 Pukat Cincin
50 52
52 45
43 Jaring Insang Hanyut
261 264
232 275
280 Jaring Insang Tetap
212 212
212 217
210 Bagan Perahu
6 6
6 6
9 Bagan Tancap
17 9
6 4
7 Rawai tetap
190 190
190 190
191 Huhate
87 89
89 89
91 Pancing Tonda
328 328
344 280
450 Sero
3 3
- -
- Bubu
6 6
1 4
4 Muroami
3 3
2 -
- Jumlah
1.218 1.215
1.187 1.194
1.341
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan 2006. September 2007
4.2 Unit Penangkapan Mini Purse Seine Soma Pajeko