Pengumpulan Data Produksi Andesit Hasil Peledakan

Tabel 3.2 Data geometri blok batuan dan produksi andesit Perlakuan Luas yang akan diledakkan No Lubang ledak unit Kedalaman m Panjang m Lebar m Mining recovery ρ andesit tonm3 Produksi batuan ton 1 12 4 2 15 6 3 18 9 4 26 18 Total 3.4.3 Pengumpulan Data Tingkat Getaran dan Bunyi Akibat Peledakan Untuk mendapatkan data tingkat getaran, maka dipasang peralatan seismograf pada wilayah pemukiman masyarakat yang berjarak sekitar 300 – 700 m dari titik lokasi peledakan. Pada saat persiapan peledakan, peralatan seismograf juga ikut dipasang pada posisi dekat pemukiman warga, kemudian diukur jarak antara seismograf dan titik lokasi peledakan. Getaran tanah merupakan gerakan bumi yang diakibatkan perambatan gelombang seismik. Getaran ini terjadi pada daerah elastis akibat tegangan sebagai dampak peledakan, yang diterima tanah atau batuan lebih kecil daripada kekuatan material tanah atau batuan itu sendiri, sehingga hanya menyebabkan perubahan bentuk dan volume. Sesuai dengan sifat elastis material tanah atau batuan, maka bentuk dan volumenya akan kembali ke keadaan semula setelah tidak ada tegangan yang diterimanya. Besarnya tingkat getaran tanah dan taraf intensitas TI bunyi ledakan dicatat seperti Tabel 3.3. Tabel 3.3 Data jarak, tingkat getaran dan TI bunyi ledakan No Jumlah handak kg Jumlah handak pada delay sama kg Jarak m Tingkat getaran mms TI bunyi ledakan dB L 1 2 3 dst Alat ukur seismograf terdiri dari 2 bagian penting, yaitu sensor dan recorder. Kotak sensor mempunyai 3 unit independent sensor yang letaknya saling tegak lurus antara satu unit dan unit yang lain. Dua unit terletak horisontal dan saling tegak lurus dan unit yang lain dipasang secara vertikal. Ketiga sensor tersebut mencatat tiga arah komponen getaran tanah, yaitu arah transversal, longitudinal, dan vertikal, sebagaimana terlihat pada Gambar 3.8. waktu sekon Gambar 3.8 Rekaman getaran arah transversal, longitudinal dan vertikal Gerakan transversal adalah gerakan partikel dari satu sisi ke sisi yang lain, sedangkan gerakan longitudinal adalah gerakan partikel bolak balik dari depan ke belakang dan gerakan vertikal adalah gerakan partikel bolak bali dari atas kebawah. Besarnya tingkat getaran ini diwakili oleh kecepatan partikel tanah atau batuan yang dicatat oleh seismograf. Pengumpulan data tingkat getaran disajikan seperti pada Tabel 3.3.

3.4.4 Pengumpulan Data Persepsi Masyarakat terhadap Peledakan

Untuk mengumpulkan data terkait persepsi masyarakat, kuesioner disebarkan ke responden yang bermukim di sekitar Gunung Sudamanik. Materi yang ditanyakan dalam kuesioner meliputi data terkait pendidikan, pekerjaan, kondisi rumah tinggal, tanggapan, kekhawatiran, tingkat getaran dan bunyi ledakan serta rasa ketidakamanan yang dialami akibat adanya kegiatan peledakan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 3.9, ada 3 kampung terdekat dengan lokasi peledakan. Pada kampung yang berjarak sekitar 300 m, 400 m, 600 m, disebar kuesioner berturut-turut kepada 40 orang responden, 30 orang responden, dan 30 orang responden. Jadi keseluruhan responden sebanyak 100 orang. Gambar 3.9 Pemukiman sekitar lokasi peledakan andesit 337 m 462m 616 m Pertanyaan dalam kuesioner terkait langsung dengan dampak yang umum dirasakan masyarakat sekitar pertambangan terbuka yang menggunakan cara peledakan dalam salah satu rangkaian operasi peledakan. Dampak umum yang ingin diketahui tersebut dikumpulkan melalui pertanyaan berikut: a. Seberapa sering responden merasakan getaran peledakan batuan b. Bagaimana persepsi responden terkait dampak getaran peledakan terhadap konstruksi rumah responden c. Apakah kenyamanan responden terusik akibat adanya getaran peledakan d. Apakah responden pernah tiba-tiba terkejut akibat adanya getaran peledakan e. Apakah responden merasakan kebisingan bunyisuara peledakan f. Bagaimana persepsi responden terkait dampak bunyisuara peledakan terhadap konstruksi rumah responden g. Apakah kenyamanan responden terusik akibat adanya bunyisuara peledakan h. Apakah responden pernah tiba-tiba terkejut akibat bunyisuara peledakan i. Apakah responden mendengar bunyi sirene sebagai tanda awal akan dimulainya peledakan j. Apa yang responden anggap yang paling mengkhawatirkan dari kegiatan peledakan Selain getaran tanah, kebisingan dan fly rock, dampak lain yang mungkin dari peledakan adalah timbulnya gas-gas dan debu batuan sesaat setelah berlangsungnya peledakan batuan. Gas-gas yang diharapkan dari peledakan batuan adalah uap air H 2 O, karbon dioksida CO 2 dan nitrogen N 2 . Namun demikian, dapat juga terbentuk gas-gas beracun, seperti karbon monoksida CO dan nitrogen oksida NO 2 . Gas beracun tersebut terbentuk karena proses peledakan yang tidak mencapai zero oxygen balance, artinya dalam proses berlangsungnya pemecahan batuan, peledakan mengalami kekurangan atau kelebihan oksigen. Tidak tercapainya zero oxygen balance akibat campuran bahan-bahan dalam bahan peledak tidak memenuhi kualitas, prosedur dan persyaratan proporsi pencampuran tertentu. Pada tambang terbuka seperti penambangan andesit di Gunung Sudamanik, terbentuknya gas-gas yang tidak beracun maupun gas-gas beracun dan debu batuan andesit yang terlontar sesaat setelah peledakan, tidak mengakibatkan dampak yang merisaukan sebagaimana dampak akibat getaran tanah,kebisingan dan fly rock yang dipersepsikan oleh masyarakat sejak awal merupakan dampak yang merisaukan. Dari pengamatan peledakan batuan andesit sesaat setelah peledakan, terbentuk gas-gas yang bercampur dengan partikel-partikel debu abu batuan andesit, yang terlontar atau melayang sekitar 3 – 5 meter di atas permukaan batuan andesit yang baru saja diledakkan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa campuran gas-gas dan abu batuan andesit tidak terlihat lagi oleh mata telanjang setelah 2 – 4 menit dihitung sejak campuran gas dan abu terbentuk sesaat setelah peledakan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa campuran gas-gas dan abu telah bercampur dengan udara sekitarnya dan mengalami netralisasi secara alamiah oleh udara di atmosfir bumi. Dengan waktu yang relatif singkat tersebut, tiupan angin tidak sempat mentransportasi campuran gas-gas dan abu batuan ke arah pemukiman masyarakat sekitar maupun ke kantor tambang yang paling dekat. Oleh sebab itu, maka dalam kuesioner tidak tercakup pertanyaan terkait persepsi responden terhadap dampak akibat campuran gas-gas dan debu atau abu batuan.

Dokumen yang terkait

Percancangan Jaringan Fiber To The Home (Ftth) Berbasis Teknologi Gigabit Passive Optical Network(Gpon)

2 49 42

The Influence Of Brand Image On Consumer Loyalty In The Restaurant TIP-TOP

1 28 94

The effect of traditional herbs medicine "Galohgor" on uterus involution and milk production of Rats (Rattus sp.) made in Sukajadi village, Tamansari Subdistrict, Bogor, Indonesia

0 14 10

The Strategies of Increasing Traditional Market of Competitiveness to Seller at Bogor Regency

0 7 200

The Model of Customers Loyalty of Bimoli Cooking Oil on the Household at the Regency and the City of Bogor

1 13 240

The Role of Cibinong Subdistrict as the Center of Economy Growth in Bogor Regency

2 11 94

The Effect of Uncertainty in the Excitattion on the Vibration Input Power to a Structure.

0 4 22

DAMPAK KEGIATAN PELEDAKAN PERTAMBANGAN ANDESIT TERHADAP LINGKUNGAN PEMUKIMAN DI GUNUNG SUDAMANIK KECAMATAN CIGUDEG KABUPATEN BOGOR (The Impact of Blasting Activities for Andesite Mining to Residential Environment at Mount Sudamanik Cigudeg Bogor) | Simbol

0 0 1

DAMPAK KEGIATAN PELEDAKAN PERTAMBANGAN ANDESIT TERHADAP LINGKUNGAN PEMUKIMAN DI GUNUNG SUDAMANIK KECAMATAN CIGUDEG KABUPATEN BOGOR (The Impact of Blasting Activities for Andesite Mining to Residential Environment at Mount Sudamanik Cigudeg Bogor) | Simbol

0 0 1

DAMPAK KEGIATAN PELEDAKAN PERTAMBANGAN ANDESIT TERHADAP LINGKUNGAN PEMUKIMAN DI GUNUNG SUDAMANIK KECAMATAN CIGUDEG KABUPATEN BOGOR (The Impact of Blasting Activities for Andesite Mining to Residential Environment at Mount Sudamanik Cigudeg Bogor) | Simbol

0 0 7