1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengkaji pengaruh kuantitas pemakaian bahan peledak terhadap produksi
batuan andesit Gunung Sudamanik. 2. Mengkaji pengaruh kuantitas pemakaian bahan peledak dan jarak terhadap
getaran tanah dan intensitas bunyi ledakan di sekitar pemukiman masyarakat Gunung Sudamanik.
3. Mendapatkan gambaran persepsi masyarakat sekitar Gunung Sudamanik terhadap adanya peledakan batuan yang terjadi hampir setiap hari.
1.5 Hipotesis
1. Kuantitas bahan peledak pada setiap peledakan berpengaruh positif terhadap produksi batuan andesit hasil peledakan.
2. Kuantitas bahan peledak pada setiap peledakan berpengaruh positif terhadap tingkat getaran tanah pada pemukiman masyarakat di sekitar Gunung
Sudamanik.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor, untuk:
1. Mengestimasi produksi batuan andesit berdasarkan kuantitas pemakaian bahan peledak yang dilaporkan perusahaan setiap bulan. Jumlah produksi batuan
andesit ini berkaitan erat dengan berapa pajak batuan yang harus dibayar perusahaan melalui penetapan pajak oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Bogor.
2. Mengestimasi besarnya tingkat getaran peledakan yang terjadi berdasarkan kuantitas pemakaian bahan peledak yang dilaporkan perusahaan setiap sekali
peledakan. Prediksi tingkat getaran ini dapat segera digunakan sebagai dasar pembatasan kuantitas pemakaian bahan peledak dalam sekali peledakan.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan Peledak
Bahan peledak dibutuhkan sebagai sumber energi untuk memecahkan atau meledakkan batuan yang keras. Manon 1978 dalam Kartodharmo 1990
mengklasifikasikan tiga macam bahan peledak, yaitu bahan peledak kimia, bahan peledak mekanis, dan bahan peledak nuklir. Bahan peledak yang paling banyak
digunakan untuk peledakan batuan dalam kegiatan pertambangan adalah bahan peledak kimia. Menurut Ash 1967 dalam Kartodharmo 1990 bahan peledak
kimia diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu bahan peledak kuat high explosive dan bahan peledak lemah low explosive.
Bahan peledak kimia adalah senyawa kimia atau campuran senyawa kimia yang apabila dikenakan panas, benturan, gesekan atau kejutan maka dengan cepat
senyawa tersebut akan terurai exothermic decomposition menghasilkan produk yang lebih stabil berupas gas-gas bertekanan tinggi. Tekanan gas yang tinggi
tersebut terjadi karena gas mengembang pada suhu yang tinggi akibat panas yang dihasilkan dari proses penguraian eksotermis. Kekuatan energi yang dihasilkan
suatu bahan peledak tergantung pada jumlah panas yang dihasilkan selama peledakan.
Ada dua macam istilah reaksi yang terjadi pada bahan peledak kimia yaitu detonasi dan deflagerasi. Detonasi menunjukkan kecepatan reaksi melalui bahan
peledak lebih besar dari kecepatan suara dalam bahan peledak sebelum bereaksi, sedangkan deflagerasi menunjukkan kecepatan reaksi yang lebih kecil dari
kecepatan suara. Reaksi yang terjadi dalam peledakan batuan adalah detonasi.
2.1.1 Bahan Peledak Lemah
Bahan peledak lemah terdiri dari campuran potasium nitrat KNO
3
atau sodium nitrat NaNO
3
, sulfur dan charcoal. Campuran bahan-bahan ini disebut black powder yang diproduksi dalam dua bentuk yang dikenal dengan nama black
blasting powder berbentuk butiran dan pellet powder berbentuk tablet. Black blasting powder terdiri dari dua grade yaitu grade A yang mengandung potasium
nitrat dan grade B yang mengandung sodium nitrat. Kecepatan pembakaran dan massa grade A lebih besar dari grade B. Sementara grade A kurang higroskopis
dibanding grade B.
Pellet powder merupakan black powder yang dipres menjadi berbentuk tablet menyerupai slinder dengan panjang 2 inchi dan diameter 1,25 – 2 inchi. Di
tengah tablet dibuat lubang berdiameter 38 inchi sebagai tempat memasukkan sumbu dan mengikat atau menyisipkan detonator. Pellet powder diproduksi dalam
dua nomor yaitu nomor 4 dan 5. Kecepatan pembakaran nomor 4 lebih besar dari nomor 5.
2.1.2 Bahan Peledak Kuat
Bahan-bahan ingredients sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.1 yang dibutuhkan untuk bahan peledak kuat adalah sebagai berikut :
1. Bahan peledak dasar explosives bases adalah bahan yang berbentuk padat atau cairan yang apabila dikenakan panas yang tinggi atau kejutan shock