Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearlitas

Tabel 23. Hasil Uji Linearitas Variabel Deviation from Linearity Keterangan YX1 0,244 Linear YX2 0,356 Linear YX3 0,102 Linear Sumber: data yang diolah 2016 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat nilai yang signifikan antara pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 0,244, dimana 0,244 0,05. Terdapat nilai yang signifikan antara pengaruh pemahaman peraturan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 0,356, dimana 0,356 0,05. Terdapat nilai yang signifikan antara pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 0,102, dimana 0,102 0,05. Keseluruhan hasil tersebut dikatakan signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen bersifat linear.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Persyaratan yang harus terpenuhi dalam regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Berikut ini hasil dari pengolahan data uji heteroskedastisitas dengan program SPSS versi 20 adalah sebagai berikut: Tabel 24. Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Sig. Keterangan X1 0,962 Tidak terjadi heteroskedastisitas X2 0,448 Tidak terjadi heteroskedastisitas X3 0,734 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: data yang diolah 2016 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat nilai yang signifikan antara pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 0,962, dimana 0,962 0,05. Terdapat nilai yang signifikan antara pengaruh pemahaman peraturan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 0,448, dimana 0,448 0,05. Terdapat nilai yang signifikan antara pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 0,734, dimana 0,734 0,05. Kesimpulan dari pengujian tersebut adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Multikolinearlitas

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi, yakni dengan melihat dari nilai tolerance, dan lawannya yaitu Variance Inflation Factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10, atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Berikut adalah tabel hasil pengujian multikolinearitas: Tabel 25. Hasil Pengujian Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Constant Kualitas_Pelayanan_Pajak Pemahaman_Peraturan_Perpajakan Sanksi_Perpajakan 0,667 0,596 0,856 1,499 1,677 1,169 a. Dependent Variable: Kepatuhan_Wajib_Pajak Berdasarkan data di atas diketahui bahwa nilai Tolerance semua variabel independen kualitas pelayanan pajak, pemahaman peraturan perpajakan, dan sanksi perpajakan lebih besar dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Nilai VIF semua variabel independen lebih kecil kurang dari 10,00. Berdasarkan nilai di atas, disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel.

2. Pengujian Hipotesis