memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya. Jika seseorang telah memahami dan mengerti tentang perpajakan maka akan dapat
meningkatan kepatuhan wajib pajak. Sanksi perpajakan diperlukan untuk menghukum setiap wajib pajak yang tidak patuh dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya. Pelaksanaan sanksi perpajakan yang dilakukan secara tegas akan semakin merugikan wajib pajak sehingga wajib pajak
akan patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan demikian sanksi perpajakan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak
dalam menyampaikan surat pemberitahuan. Semakin tinggi kualitas pelayanan pajak, pemahaman peraturan perpajakan, dan sanksi perpajakan
maka akan semakin tinggi pula tingkat kepatuhan wajib pajak.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan antara lain: 1. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh dari variabel independen kualitas
pelayanan pajak, pemahaman peraturan perpajakan, dan sanksi perpajakan terhadap variabel dependen kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam
membayar pajak pada KP2KP Wonosobo tahun pajak 2014. 2. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh penulis membuat jumlah sampel
yang digunakan pada penelitian ini masih kurang. 3. Indikator kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang digunakan pada
penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya, bukan terhadap
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 235KMK.032003 Tanggal 3 Juni 2003 wajib pajak dikatakan patuh apabila:
a. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan dalam 2 dua tahun terakhir.
b. Dalam tahun terakhir penyampaian SPT Masa yang terlambat tidak lebih dari 3 tiga masa pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak
berturut-turut. c. SPT Masa yang terlambat sebagaimana dimaksud dalam huruf b telah
disampaikan tidak lewat dari batas waktu penyampaian SPT Masa pajak berikutnya.
d. Tidak mempunyai tunggakan pajak yang semua jenis pajak: 1 Kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda
pembayaran pajak . 2 Tidak termasuk tunggakan pajak sehubungan dengan STP yang
diterbitkan untuk 2 dua masa pajak terakhir. e. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 sepuluh tahun terakhir. f. Dalam hal laporan keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan harus dengan pendapat wajar tanpa pengecualian atau dengan pendapat wajar dengan pengecualian
sepanjang pengecualian tersebut tidak mempengaruhi laba rugi fiskal. Laporan audit harus:
1 Disusun dalam bentuk panjang long form report.
2 Menyajikan rekonsiliasi laba rugi komersil dan fiskal. 4. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan kuesioner,
sehingga data yang dikumpulkan hanya menggambarkan pendapat wajib pajak sebagai objek penelitian.
5. Penelitian ini hanya dilakukan selama satu periode saja yaitu tahun pajak 2014.
107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas pelayanan pajak, pemahaman peraturan perpajakan, dan sanksi perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam membayar pajak Tahun 2014 studi kasus pada wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan
Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Wonosobo. Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dapat ditarik
kesimpulan yaitu: 1. Kualitas pelayanan pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KP2KP Wonosobo Tahun 2014. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi yang bernilai positif yaitu
0,287 dan lebih besar dari
5,564 1,66088 pada signifikansi 5 serta nilai signifikansi kualitas pelayanan pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak lebih kecil dari nilai signifikansi 0,000 0,05. Nilai konstan sebesar 23,526 menunjukkan jika variabel kualitas
pelayanan pajak dianggap konstan, maka nilai kepatuhan wajib pajak akan sebesar 23,526. Hasil pengujian menunjukkan nilai R square R² sebesar
0,240 yang berarti bahwa kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh kualitas pelayanan pajak sebesar 24.