Pengertian Merek Manfaat Merek

15

2.2.1.1 Konsep Pemasaran

Menurut Kotler 1997: 17-18, konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Konsep pemasaran bersandar empat pilar yaitu : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan profitabilitas. Konsep ini sebenarnya bukan gagasan baru dalam dunia bisnis, telah lama dikenal. Akan tetapi, sebagaian manager kurang memperhatikan kebutuhan pelanggan. Para manajer ini masih memiliki orientasi produksi, membuat produk apa saja yang mudah diproduksi dan kemudiaan berusaha menjualnya. Mereka beranggapan bahwa pelanggan ada untuk membeli keluaran perusahaan, bukan sebaliknya bahwa perusahaan ada untuk melayani pelanggan dan lebih luas lagi melayani kebutuhan masyarakat. Para manajer yang pandai mengamti orientasi produk ini dengan orientasi produk ini dengan orientasi pemasaran. Orientasi pemasaran mencoba memproduksi hal-hal yang dibutuhkan pelanggan. Ada tiga pokok yang tercakup dalam definisi konsep pemasaran yaitu: orientasi pelanggan, upaya perusahaan secara menyeluruh dan sebagai tujuan bukan penjualan.

2.2.2 Merek

2.2.2.1 Pengertian Merek

Pemberian merek telah menjadi masalah penting dalam strategi produk. Nama merek yang kuat mempunyai “fraincaiz” konsumen, yakni nama merek 16 yang memiliki kesetiaan konsumen yang kuat. Perusahaan yang mampu mengembangkan merek dengan “fraicaiz” konsumen akan mampu mempertahankan serangan para pesaing. Bila kembali ke definisi dari merek mengambil dari pemaparan American Marketing Association dalam Kotler dan Keller 2007:332 Merek adalah nama, istilah , tanda, simbol atau rancangan kombinasi dari semuanya, yang di maksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa para penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikan dari produk atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yangt memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. Tjiptono, 2005:2. Menurut Kotler 1997: 63 merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk memberi feature, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli. Merek-merek terbaik memberikan jaminan kualitas. Tetapi merek lebih dari sekedar simbol. Merek dapat memiliki enam tingkat pengertian: a. Atribut: Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. b. Manfaat: Suatu merek lebih dari serangkain atribut, mereka membeli manfaat. c. Nilai: Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. d. Budaya: Merek juga mewakili budaya tertentu. e. Kepribadian: Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. f. Pemakai: Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. 17

2.2.2.2 Manfaat Merek

Merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen, merek berperan penting sebagai Keller, 2003; Tjiptono,2005: 20-21: a. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian persediaan dan pecatatan akuntansi. b. Bentuk produksi hukum terhadap atau aspek produk yang unik. Merek bisa mendapatkan perlindungan properti intelektual. c. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membeli lagi dari waktu ke waktu. Loyalitas merek seperti ini menghasilkan predictability dan security permintaan bagi perusahaan dan menciptakan hambatan masuk yang menyulitkan perusahaan lain untuk memasuki pasar. d. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari pesaing. e. Sumber keuntungan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen. f. Sumber finansial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang. Manfaat bagi konsumen, merek memberikan macam nilai melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial. Vasquez, et al 2002; Tjiptono,2005: 21 misalnya, mengklalifikasikan dimensi manfaat atau utilitas dalam merek ke dalam sembilan kategori: utilitas fungsional produk, pilihan choice, inovasi, trustworthiness , emosional, estetis, novelty, identifikasi sosial dan identifikasi 18 personal. Keller 2003 didalam Tjiptono 2005: 21 menemukakan tujuh manfaat pokok merek bagi konsumen, yaitu sebagai identifikasi sumber produk, penetapan tanggung jawab pada manufaktur atau distributor tertentu, pengurangan resiko, penekan biaya pencarian search costs internal dan eksternal, janji atau ikatan khusus dengan produsen, alat simbolis yang memproyeksuikan citra diri, dan signal kualitas. Kesemua nilai atau manfaat tersebut difasilitasi oleh konsep ekuitas merek brand equity.

2.2.2.3 Strategi Merek

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi brand extension terhadap intensi membeli konsumen: studi kasus pemakaian brand extension Lifebuoy untuk sampul

1 81 146

PENGARUH PERLUASAN MEREK (BRAND EXTENSION) TERHADAP EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) KECAP ABC DI BANDAR LAMPUNG

1 65 82

Pengaruh Perluasan Merek (Brand Extension) terhadap Citra Merek (Brand Image) pada Produk-produk Sosro.

0 0 23

Pengaruh Faktor-faktor Kesuksesan Brand Extension terhadap Intensi Membeli Konsumen pada Sampo Lifebuoy.

1 3 27

PENGARUH PENGETAHUAN MEREK INDUK, PERSEPSI KUALITAS, DAN INOVASI TERHADAP SIKAP BRAND EXTENSION DAN INTENSI MEMBELI SHAMPO DOVE HAIR THERAPY SYSTEM SERIES ( Studi Pada Konsumen Giant Hypermarket Margorejo di Surabaya ).

0 2 95

ANALISIS PENGETAHUAN MEREK INDUK DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP SIKAP BRAND EXTENSION PADA MINAT BELI SHAMPOO DOVE DI GADING INDAH SWALAYAN MOJOKERTO.

0 1 97

PENGARUH PERLUASAN MEREK BRAND EXTENSION TERHADAP EKUITAS MEREK BRAND EQUITY KECAP ABC DI BANDAR LAMPUNG

0 0 4

PENGARUH PENGETAHUAN MEREK INDUK DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP SIKAP BRAND EXTENSION DAN DAMPAKNYA PADA INTENSI MEMBELI PRODUK KECAP SEDAAP DI SURABAYA SKRIPSI

0 0 24

PENGARUH PENGETAHUAN MEREK INDUK, PERSEPSI KUALITAS, DAN INOVASI TERHADAP SIKAP BRAND EXTENSION DAN INTENSI MEMBELI SHAMPO DOVE HAIR THERAPY SYSTEM SERIES ( Studi Pada Konsumen Giant Hypermarket Margorejo di Surabaya )

0 0 19

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN MEREK INDUK DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP SIKAP BRAND EXTENSION PADA MINAT BELI SHAMPOO DOVE DI GADING INDAH SWALAYAN MOJOKERTO

0 0 24