3. Seluruh ahli waris diketahui secara pasti, termasuk jumlah bagian masing-
masing www.media.isnet.org diakses 5 Mei 2010 : 23.00 WIB.
Waris seringkali disamartikan dengan hibah, berikut perbedaan definisi waris dengan hibah. Hibah adalah pemberian seseorang kepada orang lain keluarga
semasa hidupnya, sedangkan waris adalah harta yang ditinggalkan seseorang ketika meninggal dunia. Jadi perbedaannya adalah hibah diberikan pada saat pemberi hibah
masih hidup, sedangkan waris diterima sesuadah sipewaris wafat www.groups.yahoo.com diakses 12 Juni 2010 : 13.35 WIB.
2.2 Kerangka Berpikir
Pernikahan dibangun berdasar komitmen bersama kedua belah pihak suami dan istri dari masing-masing pribadi yang berbeda. Pernikahan dalam hukum islam
dinyatakan sah bila ada mempelai, akad nikah, mahar mas kawin, wali, dan saksi. Jika semua rukun ini terpenuhi, maka pernikahan itu sah memurut agama. Namun
negara memiliki aturan sendiri dalam hal pernikahan, yakni pernikahan yang sah harus dicatat di Kantor Urusan Agama KUA. Jika pernikahan hanya sah di mata
agama, tidak diikuti pencatatan di KUA akibatnya perlindungan hukum dari negara bagi mempelai, terutama perempuan istri sangat lemah Fauzi, 2008 : 87. Salah
satu permasalahan yang tidak mendapatkan perlindungan dari hukum terhadap istri adalah tidak adanya perjanjian dan peraturan yang sah untuk si istri mendapatkan hak
warisan jika kelak suami meninggal.
Komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan. Karena komunikasi antarpribadi
umumnya berlangsung secara tatap muka face to face. Dan komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Dengan kata lain komunikasi
interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur tetapi hubungan interpersonal barang kali yang paling penting.
Bila hubungan interpersonal antara suami istri kurang baik, misalnya ketidaktepatan suami istri dalam memilih pola komunkasi maka akan muncul sikap
atau perilaku istri yang tidak baik pula. Oleh karena itu, komunikasi sangat penting bagi kehidupan sehari-hari antara suami dengan istri. Apabila kedua belah pihak
mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengenai makna dari apa yang diucapkan, dalam arti kata komunikasi itu minimal harus mengandung unsur kesamaan makna
antara dua pihak suami Istri yang terlibat. Dengan demikian, tujuan dari suatu komunikasi keluarga bukanlah sekedar
menyampaikan informasi melainkan membentuk hubungan yang harmonis dengan anggota keluarga lainnya. Sebab itu kualitas dari hubungan tersebut tergantung
kepada kesanggupan seseorang untuk menyatakan diri kepada orang lain. Mereka yang tidak dapat berkomunikasi secra konstruktif, jujur dan terbuka, akan tetapi
menemui kesulitan untuk hidup bersama dalam suatu keluarga. Dengan kata lain kecakapan komunikasi dalam rumah tangga memegang peranan penting dalam
menentukan kebahagiaan rumah tangga Kuntaraf, Kuntaraf, 1999 : 1-2.
Disini peneliti ingin mengetahui bagaimana pola komunikasi antara suami istri yang menikah siri tentang hak waris dengan melakukan wawancara mendalam.
Wawancara secara garis besar di bagi menjadi dua yaitu wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang sudah baku, wawancara yang susunan pertanyaannya sudah
ditentukan oleh peneliti. Sedangkan wawancara tak berstruktur bersifat luwes susunan kata dan pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan
kebutuhan kondisi saat wawancara. Dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara tak berstruktur, sehingga ada pertanyaan yang menarik untuk ditanyakan,
penulis dengan mudah dapat mengganti dan menambah daftar pertanyaan. Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut :
Komunikasi antarpribadi
Gambar : Bagan Kerangka Berfikir Pola Komunik POLA
KOMUNIKASI
SUAMI KOMUNIKATOR
PESAN ISTRI
KOMUNIKAN
NOISE
8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis tidak membicarakan hubungan antara variabel sehingga tidak ada pengukuran variabel bebas dan variabel terikat. Penelitian
difokuskan pada pola komunikasi antara suami istri yang menikah siri tentang hak waris di Madiun, sehingga tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tipe penelitian deskriptif dan menggunakan analisa kualitatif. Dalam pelaksanaan penelitian, penulis menggunakan indepth interview
wawancara mendalam untuk mendapatkan jawaban narasumber. Dengan wawancara mendalam, hasil yang diharapkan dapat terjawab dengan sangat terperinci
dan detail. Pelaksanaan penelitian ini terjadi secara alamiah, apa adanya, dalam situasi yang normal dan tidak di manipulasi baik kondisi maupun keadaan obyek
yang sedang diteliti dan juga bisa dikatakan menekankan pada deskripsi secara alami. Menurut Rachmat dalam bukunya riset komunikasi 2007 : 69, secara umum
riset yang menggunakan metodologi kualitatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1.
Intensif, partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, periset adalah instrument pokok riset.
2. Perekaman yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan
di lapangan dan tipe-tipe lain dari bukti-bukti dokumenter. 3.
Analisa data lapangan. 26