Metode Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis tidak membicarakan hubungan antara variabel sehingga tidak ada pengukuran variabel bebas dan variabel terikat. Penelitian difokuskan pada pola komunikasi antara suami istri yang menikah siri tentang hak waris di Madiun, sehingga tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dan menggunakan analisa kualitatif. Dalam pelaksanaan penelitian, penulis menggunakan indepth interview wawancara mendalam untuk mendapatkan jawaban narasumber. Dengan wawancara mendalam, hasil yang diharapkan dapat terjawab dengan sangat terperinci dan detail. Pelaksanaan penelitian ini terjadi secara alamiah, apa adanya, dalam situasi yang normal dan tidak di manipulasi baik kondisi maupun keadaan obyek yang sedang diteliti dan juga bisa dikatakan menekankan pada deskripsi secara alami. Menurut Rachmat dalam bukunya riset komunikasi 2007 : 69, secara umum riset yang menggunakan metodologi kualitatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Intensif, partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, periset adalah instrument pokok riset. 2. Perekaman yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan di lapangan dan tipe-tipe lain dari bukti-bukti dokumenter. 3. Analisa data lapangan. 26 4. Melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, quotes kutipan-kutipan dan komentar. 5. Tidak ada realitas yang tunggal, setiap peneliti mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses penelitiannya. Realitas dipandang sebagai dinamis dan produk konstruksi sosial. 6. Subjektif dan berada hanya dalam referensi peneliti. Periset sebagai sarana penggalian interpretasi data. 7. Realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah-pilah. 8. Periset memproduksi penjelasan unik tentang situasi yang terjadi. 9. Lebih pada kedalaman indepth daripada keluasan breadth. 10. Prosedur riset : empiris rasional dan tidak berstruktur. 11. Hubungan antara teori, konsep dan data : data memunculkan atau membentuk teori baru. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang tidak menggunakan statistik atau angka-angka tertentu. Hasil penelitian kualitatif tidak dapat digeneralisasikan membuat kesimpulan yang berlaku umum atau bersifat universal, jadi hanya dapat berlaku pada situasi dan keadaan sesuai dengan situasi dan keadaan dimana penelitian yang serupa dilakukan Kountur, 2003 :29. Pendekatan kualitatif dipilih dengan pertimbangan lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara penulis dengan informan, lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi, meskipun mempunyai bahaya bias peneliti. Metode kualitatif yang digunakan adalah pendekatan fenomologis, artinya peristiwa dan kaitan-kaitannya orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu dengan menekankan pada aspek subyektif dari perilaku orang, dan pendekatan interaksi simbolik, yang berasumsi bahwa pengalaman manusia ditengahi oleh penafsiran, dimana menjadi paradigma konseptual melebihi dorongan dari dalam, sifat-sifat pribadi, motivasi yang tidak disadari, kebetulan, status sosial ekonomi, kewajiban peranan, resep budaya, mekanisme pengawasan masyarakat atau lingkungan fisik lainnya. Untuk meneliti pola komunikasi dan perubahan gejala sosial yang ada peneliti menggunakan pendekatan fenomologis, dimana peneliti berusaha ”menggungkap” proses interpretasi dan melihat segala aspek ”subjek” dari perilaku manusia dengan cara masuk ke dunia konseptual orang-orang yang diteliti sehingga dapat dimengerti apa dan bagaimana suatu pengertian dikembangkan pada peristiwa dalam kehidupan sehari-harinya. Pendekatan ini bukan berarti bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang-orang yang diteliti Moeleong, 2002 : 4-12.

3.2. Konsep Operasional