33
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran produktif merupakan salah satu pengelompokkan pembelajaran di SMK. Ciri khas dalam kegiatan belajar SMK dengan SMA adalah
kegiatan belajar pada mata pelajaran produktif. Pembelajaran dengan bentuk praktik digunakan dalam pembelajaran produktif. Kegiatan pembelajaran praktik
ditujukan untuk mengajarkan siswa tentang keterampilan sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Fokus dalam penelitian ini adalah program keahlian teknik
elektronika industri. Hasil akhir dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran program keahlian kejuruan adalah produk. Pembelajaran produktif yang
berupa praktik memiliki hasil akhir berupa produk. Produk yang dibuat oleh siswa tentunya harus memiliki standar. Standar
produk ditetapkan guru dijadikan target dalam kualitas tugas praktik. Tugas praktik dalam penelitian ini siswa diharapkan mampu membuat modul
light emmiting diode LED, sistem minimum dan push botton. Siswa yang telah
menyelesaikan syarat-syarat yang ditentukan oleh guru dapat diartikan tugas proyek mereka selesai. Salah satu standar sederhana, yaitu rangkaian yang
dibuat siswa dapat berfungsi dengan semestinya. Standar ini dapat diartikan kualitas tugas praktik sudah dikerjakan oleh siswa.
Pembuatan produk sesuai dengan kualitas yang ditentukan oleh guru membutuhkan batasan waktu. Setiap siswa memiliki karakter sendiri dalam
proses pembuatannya, sehingga terjadi perbedaan hasil produk antara siswa. Perbedaan dapat berupa lama pengerjaan, desain, hingga relibialitas produk
yang dikerjakan. Pembuatan produk ini bersifat indivindu dimana semua siswa diwajibkan membuat produk sendiri. Proses pembuatanya tentu dipengaruhi oleh
34 faktor internal dan eksternal. Pelaksanaan praktik belajar bersifat individu maka
penelitian ini lebih condong memperhatikan faktor internal siswa. Faktor internal diantaranya kemandirian siswa, kreativitas, kepribadian, motivasi, gaya belajar
dan lain-lain. Pembuatan produk dalam tugas praktik ini dipengaruhi oleh faktor internal siswa yang dapat dilihat pada Gambar 1 lembar berikut.
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Faktor internal yang dianggap berperan penting dalam pembelajaran ini adalah kemandirian belajar. Beban pembuatan tugas praktik dibebankan kepada
individu, sehingga siswa tidak dapat menggantungkan tugasnya kepada orang lain. Siswa harus bertanggung jawab penuh terhadap tugas yang diberikan.
Pemilihan rangkaian, penggunaan bahan dan alat dan perencanaan pembuatan menjadi hak penuh siswa dalam melaksanakan praktik. Hanya saja guru disini
dapat menjadi pengeksekusi, yaitu berupa pembatasan waktu dan penilaian produk. Siswa dengan kemandirian belajar tinggi tentu akan lebih mudah
mengerjakan tugas ini. Rasa bertanggung jawab terhadap tugas dapat menimbulkan kemandirian belajar. Siswa akan mengatasi kesulitan dengan cara
yang ia pilih sendiri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kemandirian belajar Kreativitas
Kepribadia Ke a diria
Belajar Kualitas
Tugas Praktik
35 siswa merupakan salah satu faktor internal yang dianggap memiliki peranan
dalam pembuatan tugas praktik yang berkualitas. Kreativitas dibutuhkan dalam pembuatan tugas praktik selain kemandirian
belajar. Kemampuan kreativitas siswa dapat menciptakan inovasi unik. Wujud inovasi dapat dilihat dari pembuatan jalur rangkaian yang dibuat oleh siswa. Hal
ini dapat diduga kreativitas berpengaruh langsung terhadap kualitas tugas siswa. Hasil kreativitas pada pemberian tugas yang sama dapat dilihat dari pemilihan
jalur pada rangkaian. Pembuatan jalur PCB yang dibuat oleh siswa jika dikerjakan sendiri pasti berbeda tiap individunya. Keterampilan mencari solusi bagaimana
membuat rangkaian pada papan PCB dengan jumper minimal tentunya tidak mudah. Selain pembuatan desain PCB proses
troubleshooting juga membutuhkan kemampuan bertanya yang baik. Kemampuan bertanya dimaksudkan adalah
kemampuan siswa dalam menentukan apa yang dijadikan masalah. Penemuan masalah ini dapat membimbing siswa dalam pengerjaan tugas praktik ini.
Pembuatan produk terutama elektronika pasti ditemukan ambiguitas antara praktik dan teori.
Pengembangan ilmu dalam kognitif dibutuhkan dalam pembuatan tugas praktik ini. Siswa diharapkan mampu melakukan metakognitif dengan
kemandirian belajar. Kemandirian belajar dapat membangun intuisi siswa dalam pendugaan sementara. Intuisi siswa dilatih untuk memahami bagaimana
rangkaian dapat bekerja. Siswa akan mencari bagaimana penyelesaian masalah yang dihadapi hingga menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang
diberikan guru. Pelaksanaan kegiatan ini membutuhkan semangat pantang
36 menyerah melakukan
trial dan error. Kreativitas siswa dapat berperan dalam pembuatan tugas produk siswa yang berkualitas.
Pembelajaran praktik bersifat individu tetap tidak menghambat kepribadian siswa. Tugas praktik individu yang diberi waktu pengerjaan yang
panjang dapat membentuk pribadi siswa. Siswa dapat bertukar informasi dengan temannya, baik itu berupa pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain.
Kepribadian yang baik akan mampu berkerjasama sekalipun kegiatan itu individu. Sifat siswa yang mudah bekerjasama bila senasib sepenanggungan membuat
pembelajaran praktik jadi lebih menarik. Pengerjaan tugas diluar jam praktik bersama dijadikan salah satu bentuk wujud kerjasama. Kemampuan siswa
berkomunikasi penting dalam kegiatan ini. Siswa dapat bertanya pada orang yang ahli dalam bidang elektronika baik itu guru, kakak tingkat atau siapa saja.
Kemampuan komunikasi yang baik membuat siswa mampu menyelesaikan permasalahan dihadapi dalam pembuatan tugas praktik. Kepribadian siswa
diduga dapat secara langsung mempengaruhi kualitas tugas praktik siswa.
D. Pertanyaan dan Hipotesis 1. Pertanyaan Penelitian