d. Uji perbedaan Dua Rata-rata : Uji Pihak Kanan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa data hasil belajar matematika siswa kelas VII E dan VII G berdistribusi normal dan homogen. Untuk
menguji perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan uji t satu pihak yaitu uji pihak kanan.
Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut.
2 1
: μ
μ ≤ H
2 1
: μ
μ
a
H Dari penelitian diketahui bahwa rata-rata kelompok eksperimen
1
×
= 73,29 dan rata-rata kelompok kontrol
2
×
= 68,39dengan n
1
= 42, n
2
= 42 diperoleh t
hitung
= 2,04. Dengan α = 5 dengan dk= 42 + 42 – 2 = 80
diperoleh t
80 95
,
= 1,989. Karena t
hitung
t
tabel
H ditolak dan H
a
diterima berarti rata-rata hasil belajar matematika siswa yang mendapat
pembelajaran dengan menggunakan metode tugas lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pengajaran dengan menggunakan metode
ekspositori.
B. Pembahasan
Hasil analisis data awal diperoleh bahwa data berdistribusi normal, yaitu F
hitung
F
tabel
maka dapat dikatakan kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berangkat dari keadaan awal yang samahomogen.
Sehingga kedua kelompok tersebut dapat dilakukan untuk penelitian. Kemudian kedua kelompok diberi perlakuan pembelajaran metode resitasi menggunakan
LKS dan kelompok kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran ekspositori.
Setelah kedua kelompok mendapat perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran dengan metode resitasi menggunakan LKS untuk kelompok
eksperimen dan pembelajaran ekspositori untuk kelompok kontrol, kemudian kedua kelompok diberi tes akhir. Diperoleh rata-rata hasil belajar aspek
pemecahan masalah kelompok eksperimen adalah 73,29 dan rata-rata kelompok kontrol 68,39. Berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata satu pihak yaitu uji pihak
kanan diperoleh t
hitung
= 2,04 dan t
tabel
= 1,99 sehingga t
hitung
t
tabel
maka H ditolak dan H
a
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar aspek pemecahan masalah yang menggunakan metode resitasi menggunakan LKS lebih
baik dibandingkan dengan yang mendapat pembelajaran dengan metode ekspositori.
Dalam pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi lebih baik karena mampu mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya masing-masing. Di dalam mengerjakan tugas terutama yang dikerjakan di rumah
memungkinkan siswa untuk menyalin hasil pekerjaan temannya oleh karena itu perlu diupayakan agar kesempatan dari siswa untuk menyalin dapat dikurangi,
yaitu salah satu caranya dengan mengumpulkan tugas sebelum jam pelajaran dimulai atau dengan memberikan teguran kepada siswa yang menyalin dan siswa
yang disalin pekerjaannya. Berdasarkan hal tersebut diatas dapat dikatakan bahwa penggunaan metode
resitasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pelaksanaan metode resitasi bisa dilaksanakan pada materi apapun, namun
pada peneliti hanya meneliti pada pokok bahasan himpunan siswa kelas VII semester 2. Untuk itu perlu adanya penelitian yang serupa atau yang lebih
sempurna dalam pelaksanaannya pada materi lain bahkan mata pelajaran selain matematika.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode resitasi menggunakan LKS lebih berpengaruh terhadap hasil belajar matematika
pokok bahasan himpunan dari pada pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori siswa kelas VII semester 2 SMP 13 Semarang tahun pelajaran
20062007.
56
BAB V PENUTUP