42
Penyebab Kelelahan: 1. Aktivitas kerja fisik
2. aktivitas kerja mental 3. stasiun kerja tidak ergonomis
4. sikap paksa 5. kerja statis
6. kerja bersifat monotomi 7. lingkungan kerja ekstrim
8. psikologis 9. kebutuhan kalori kurang
10. waktu kerja istirahat tidak tepat
11. dan lain-lain Cara mengatasi
1. sesuai kapasitas kerja fisik 2. sesuai kapasitas kerja mental
3. redesain stasiun kerja tidak ergonomis
4. sikap kerja alamiah 5. kerja lebih dinamis
6. kerja bervariasi 7. redsai lingkungan kerja
8. reorganisasi kerja 9. kebutuhan kalori seimbang
10. isitirahat setiap 2 jam 11. dan lain-lain
Resiko: 1. motivasi kerja turun
2. performansi rendah 3. kualitas kerja rendah
4. banyak terjadi kesalahan 5. stres akibat kerja
6. penyakit akibat kerja 7. cedera
8. terjadi kesalahan akibat kerja 9. dan lain-lain
Manajemen pengendalian: 1. tindakan preventif melalui
pendekatan inovatif dan partsipatoris
2. tindakan kuratif 3. tindakan rehabilitatif
4. jaminan masa tua
Gambar 3.7. Penyebab Kelelahan, Cara Mengatasi dan Manajemen Resiko Kelelahan
3.3. Keluhan Muskuloskeletal
3.3.1. Defenisi Keluhan Muskuloskeletal
7
Keluhan Muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai keluhan sangat
sakit. Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang
7
Ibid. Hal 117-122
Universitas Sumatera Utara
43 lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligament,
dan tendon. Keluhan hingga kerusakan inilah yang biasanya diistilahkan dengan keluhan musculoskeletal disorders MSDs atau cedera pada sistem
musculoskeletal. Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Keluhan sementara reversible, yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat
otot menerima beban statis, namum demikian keluhan tersebut akan segera hilang apabila pembebanan dihentikan, dan
b. Keluhan menetap persistent, yaitu keluhan otot yang bersifat menetap.
Walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot masih terus berlanjut.
3.3.2. Faktor Penyebab Terjadinya Keluhan Musculoskeletal
Peter Vi 2000 menjelaskan bahwa terdapat beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya keluhan otot skeletal, yaitu:
1. Peregangan otot yang berlebihan
Peregangan otot yang berlebihan ini terjadi karena pengerahan tenaga yang diperlukan melampaui kekuatan optimum otot. Apabila hal serupa sering
dilakukan, maka dapat mempertinggi resiko terjadinya keluhan otot, bahkan dapat menyebabkan terjadinya cedera otot skeletal.
2. Aktivitas berulang
Universitas Sumatera Utara
44 Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus.
Keluhan otot terjadi karena otot menerima tekanan akibat beban kerja secara terus menerus tanpa memperoleh kesempatan relaksasi
3. Sikap kerja tidak alamiah
Sikap kerja tidak alamiah adalah sikap kerja yang menyebabkan posisi bagian-bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah. Sikap kerja tidak
alamiah ini pada umumnya karena karakteristik tuntutan tugas, alat kerja dan stasiun kerja tidak sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan
pekerja. 4.
Factor penyebab sekunder Factor penyebab sekunder terbagi atas:
a. Tekanan
Terjadi karena tekanan langsung pada otot jaringan lunak. Sebagai contoh pada saat tangan harus memegang alat, maka jaringan otot
tangan yang lunak akan menerima tekanan langsung dari pegangan alat, dan apabila hal ini terjadi dapat menyebabkan rasa nyeri otot yang
menetap. b.
Getaran Getaran dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan kontaksi otot
bertambah. Kontraksi statis ini menyebabkan peredaran darah tidak lancar, penimbunan asam laktat meningkat dan akhirnya timbul rasa
nyeri otot. c.
Mikroklimat
Universitas Sumatera Utara
45 Paparan suhu yang dingin secara berlebihan dapat menurunkan
kelincahan, kepekaan dan kekuatan pekerja sehingga gerakan pekerja menjadi lamban, sulit bergerak karena menurunnya kekuatan otot.
Sedangkan paparan suhu panas, beda suhu lingkungan dan suhu tubuh yang terlampau besar menyebabkan sebagian energy dalam tubuh akan
termanfaatkan oleh tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan tersebut.
5. Penyebab kombinasi
Resiko terjadinya keluhan otot skeletal akan semakin meningkat apabila dalam melakukan tugas nya, pekerja dihadapkan pada beberapa factor
resiko kerja dalam waktu yang bersamaan. Disamping kelima factor penyebab terjadinya keluhan otot tersebut,
beberapa ahli juga menjelaskan bahwa factor individu seperti umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, kekuatan fisik dan ukuran tubuh juga dapat
menjadi penyebab terjadinya keluhan otot skeletal.
Universitas Sumatera Utara
46
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di UKM Santani yang beralamat di Jl. Melati raya no. 41 Tanjung Sari. Waktu pelaksanaan penelitian adalah selama 3 bulan.
4.2. Jenis Penelitian
. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan
untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek. Peneliti melakukan tinjauan langsung dengan
mengumpulkan data dan informasi secara langsung dari operator pada stasiun pemarutan.
4.3 Objek Penelitian
Objek penelitian yang dilakukan adalah operator dan fasilitas kerja pada stasiun pemarutan postur duduk pada UKM Santani.
4.4. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara